Mengenal Bariatric Surgery, Operasi Bedah untuk Menurunkan Berat Badan Guna Mengatasi Obesitas?

Reporter : Nasa
Senin, 18 Juli 2022 13:27
Mengenal Bariatric Surgery, Operasi Bedah untuk Menurunkan Berat Badan Guna Mengatasi Obesitas?
Apa itu Bariatric?

Bariatric adalah operasi bedah sebagian lambung yang mulanya dilakukan dengan metode pembedahan gastric bypass. Menurut info dari laman Kemkes.go.id, Senin (18/7/2022), seiring berjalannya waktu Bariatric dilakukan dengan metode pembedahan laparoskopik minimal invasif.

Metode pembedahan tersebut dianggap jadi semakin aman dan tidak terlalu sulit. Bedah Bariatric sendiri masih jarang dilakukan di Indonesia. Penyebabnya adalah karena orang dengan kelebihan berat badan (obesitas) hingga morbid obessity (berat badan 200kg lebih) di Indonesia masih jarang.

Lebih lanjut, menurut info dari laman Mount Elizabeth, Senin (18/7/2022), operasi bedah Bariatric adalah intervensi pembedahan untuk obesitas. Pembedahan Bariatric meliputi modifikasi beberapa bagian saluran pencernaan yang berbeda untuk menyusutkan berat badan.

Operasi bedah Bariatric sendiri disebut jadi salah satu jenis pembedahan yang telah terbukti lebih efektif ketimbang intervensi gaya hidup seperti halnya mengatur menu dan pola makan dalam menanggulangi masalah obesitas atau kenaikan berat badan.

1 dari 4 halaman

Bariatric adalah

Jenis Operasi Bedah Bariatric Invasif Secara Minimal:

  • Gastric balloon meliputi penempatan balon berisi larutan salina dalam perut Anda dengan menggunakan endoskop. Balon ini menginduksi rasa kenyang sehingga mengurangi makan Anda.
  • Laparoscopic Adjustable Gastric Banding (LAGB) digunakan untuk menanggulangi obesitas morbid. Pembedahan ini meliputi pengecilan ukuran perut Anda dengan menempatkan pita silikon di sekeliling ujung atas perut. Selanjutnya, Anda merasa cepat kenyang, dan lambat laun berat badan pun berkurang.
  • Laparoscopic Sleeve Gastrectomy (LSG) digunakan untuk mengecilkan secara permanen ukuran perut Anda hingga sekitar 25% dari ukuran semula, yang kemudian menjadi seperti lipatan atau tabung.
  • Laparoscopic Roux-en-Y Gastric Bypass (LRYGB) adalah pembedahan bariatric paling rumit. Pembedahan ini digunakan untuk mengecilkan ukuran perut Anda hingga seukuran kantung kecil dengan memangkas bagiannya. Kantung kecil ini kemudian dilekatkan langsung ke usus kecil, memintas bagian perut lainnya dan ujung atas usus kecil. Pembedahan ini tidak hanya mengurangi asupan makanan, tapi juga membatasi penyerapan kalori dan lemak oleh tubuh.

2 dari 4 halaman

Pertimbangan Operasi Bedah Bariatric

Ahli bedah saluran cerna di Mayapada Hospital Lebak Bulus, sekaligus Presiden Perhimpunan Bedah Endolaparoskopik Indonesia (PBEI), dan sekjen Ikatan Ahli Bedah Digestif Indonesia, Dr. Errawan Wiradisuria, SpB-KBD, M.Kes., menyebut bahwa berat badan di atas 200kg tak melulu jadi patokan perlu dilakukannya operasi bedah Bariatric.

Menurutnya, pertimbangan lain untuk penangan operasi bedah Bariatric bisa dilakukan berdasar sejumlah faktor. Di antaranya adalah jika pasien yang berat badannya di bawah 200kg namun comorbid dengan penyakit-penyakit penyerta seperti jantung, diabetes melitus, hiperlipidemia (kelebihan lemak dalam darah), asma, dan hiperkolesterolemia (kelebihan kolesterol dalam darah).

Indikasi adanya penyakit tersebut sudah memenuhi syarat untuk dilakukan operasi bedah Bariatric. Sejauh ini, menurut Dr. Errawan Wiradisuria, terdapat dua jenis operasi bedah Bariatric. Yakni yang sifatnya reversible (bisa dikembalikan ke keadaan semula) dan yang sifatnya irreversible (kondisinya tetap).

3 dari 4 halaman

Untuk jenis reversible, adalah metode gastric banding yang mana leher lambung akan diikat memakai band atau pita atau selang kecil yang terhubung ke sebuah pompa kecil yang ditanam di bawah kulit. Pompa tersebut akan disuntikkan cairan steril menuju pita yang akan mengembang sehingga 'mencekik leher lambung.

Saat leher lambung tercekik, pasien akan menjadi lebih cepat kenyang karena terbentuk lambung baru yang ukurannya lebih kecil. Sedangkan untuk jenis irrversible dilakukan dengan cara memotong lambung dan rekostruksi saluran pencernaan (laparoscopic sleeve gastrectomy).

Rekostruksi pencernaan perlu dilakukan agar terjadinya adaptasi lambung yang mengakibatkan berat badan kembali naik di kemudian hari bisa dicegah. Lebih lanjut, Dr. Errawan juga mengingatkan sejumlah poin penting yang harus dilakukan oleh pasien usai menjalani operasi bedah Bariatric.

4 dari 4 halaman

Pasalnya, operasi bedah plastik yang dilakukan kepada 2 orang mungkin akan menghasilkan efek yang berbeda. Hal tersebut bisa terjadi karena tubuh punya kemampuan untuk beradaptasi dan merevitalisasi tubuhnya sendiri. Usai menjalani operasi bedah Bariatric, pasian juga tetap harus mau mengubah gaya hidup yang disertai dengan kesadaran dan kedisiplinan.

Pasien yang telah melalui operasi bedah Bariatric juga harus menjalani sesi konsultasi lebih lanjut ke ahli gizi. Nah demikian ulasan mengenai operasi bedah Bariatric yang dihadirkan oleh Diadona. Semoga ulasan kali ini bermanfaat ya, semoga harimu menyenangkan!

Beri Komentar