© 2023 Shutterstock.com
Penyakit rabies adalah suatu penyakit yang menular dari hewan ke manusia melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan mukosa. Rabies disebabkan oleh virus rabies Lyssavirus yang menyerang manusia dan hewan berdarah panas.
Di Indonesia, sebanyak 98 persen penularan terjadi melalui gigitan anjing, 2 persen lainnya dari kucing dan kera. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian bagi pengidapnya dan memiliki risiko penularan yang tinggi hingga mengakibatkan kematian jika tak segera diatasi.
Dilansir dari halodoc.com, rabies dapat ditularkan dari birus ke tubuh melalui air liur hewan yang terinfeksi. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, virus ini dapat memasuki melalui luka yang terbuka atau selaput lendir.
Selain anjing, kucing, dan kera, beberapa hewan berikut juga mudah terinfeksi rabies yang dapat menularkan ke manusia. Di antaranya, sapi, musang, kambing, kuda, kelelawar, berang-berang, rubah, coyote, rubah, rakun, sigung, dan hewan liar lainnya.
Bagi pengidap penyakit rabies, ada beberapa gejala yang pasti dialami. Munculnya gejala rabies ini bervariasi. Biasanya gejala tersebut muncul di 3 hingga 12 minggu setelah kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi rabies. Bahkan, ada juga yang mencapai satu tahun.
Beberapa gejala rabies adalah sebagai berikut:
Penyakit rabies dapat dicegah dengan melakukan hal-hal berikut:
Penyakit rabies terbilang berbahaya. Jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan kematian. Karena itu langkah awal pengobatan amat penting agar mencegah menyebarnya virus.
Jika terkena gigitan hewan, segeralah untuk mencuci bekas gigitan dengan air dan sabun selama 15 menit. Selain itu, tetap harus melakukan vaksin rabies ya!
Penanganan pengidap rabies harus segera diatasi, hal itu guna meminimalisir terjadinya risiko komplikasi dan penularan ke yang lainnya.
Karena itu disarankan untuk segera menemui dokter setelah bersentuhan, digigit ataupun dicakar oleh hewan yang terinfeksi rabies.