© Shutterstock
Tertelannya lidah / tongue swalling adalah sebuah kejadian yang tampak sederhana, tapi bisa mengakibatkan terenggutnya nyawa seseorang. Hal ini contohnya baru saja terjadi pada saat laga pembuka Grup B Euro 2021 antara Denmark vs Finlandia, Sabtu (12/6), yang diwarnai insiden yang membuat seluruh pemain dan penonton panik.
Pada menit ke-43, gelandang Denmark Christian Eriksen tiba-tiba kolaps di sisi lapangan akibat henti jantung. Christian Eriksen tak sadarkan diri dan langsung dihampiri oleh kapten Denmark, Simon Kjaer.
Simon Kjaer langsung memeriksa mulut Christian Eriksen untuk memastikan rekannya itu tak menelan lidahnya, kemudian membetulkan posisi badannya. Jika tak segera ditangani, lidah yang tertelan itu bisa menghambat jalur pernapasan. Hal ini jelas sangat fatal karena bisa berujung kematian.
Melansir Health How Stuff Works, lidah tidak akan mungkin bisa tertelan bila tidak dipotong. Hal ini karena di dalam mulut ada struktur penting bernama frenulum linguae yang bisa kita lihat ketika menggerakkan lidah ke atas.
Jadi sebenarnya, lidah tidak pernah benar-benar tertelan. Istilah ini keliru tapi nyatanya sudah dikenal luas di dunia medis. Lidah tertelan berarti tergelincirnya bagian belakang lidah terhadap hulu kerongkongan. Hal inilah yang menyebabkan seseorang tersedak atau tercekik.
Kondisi lidah tertelan disebabkan flasiditas (kelemahan untuk menahan) berlebihan pada lidah yang terjadi terutama saat tidak sadar diri, misalnya pingsan, yang menyebabkan otot-otot meregang sehingga lidah menjadi lemas dan mungkin memblok jalur pernapasan. Pada saat lidah tertelan, jalur napas otomatis terhenti, karena jalur napas ini melewati hulu kerongkongan.
Pertolongan pertama saat terjadi lidah tertelan adalah melakukan head tilt-chin lift, yaitu membuka mulut korban dan mendorong kepala korban ke belakang, agar lidah yang menutup jalur pernapasan bisa bergerak dan membuka jalur pernapasan tersebut. Selain itu, cara manual yang sering digunakan dengan membuka mulut korban, dan menarik lidahnya secepat mungkin agar saluran pernapasan bisa kembali terbuka.
Cara lain yang dilakukan dengan memasukan benda khusus atau peralatan medis untuk menarik lidah agar saluran napas terbuka kembali. Kenapa harus menggunakan benda khusus? Karena jika menggunakan tangan bisa berakibat gerakan refleks korban untuk menggigit tangan si penolong.
Apapun caranya, pertolongan ini harus dilakukan sesegera mungkin dan tidak boleh lebih dari tiga menit. Semoga informasi ini bermanfaat ya!