©shutterstock.com/Mama Belle And The Kids
Penyakit disleksia adalah semacam gangguan belajar akibat kesulitan membaca. Artinya begini, orang yang menderita penyakit ini bakalan mengalami kesulitan membaca dengan kecepatan yang baik dan tanpa kesalahan. Mereka juga mungkin banget mengalami kesulitan dalam memahami bacaan, mengeja, dan menulis. Tapi, masalah tersebut nggak berkaitan dengan kecerdasan.
Dilansir dari laman understood.org, beberapa ahli percaya kalau 5 sampai 10 orang persen orang di dunia mengalami penyakit disleksia ini.
Tanda-tanda dari penyakit disleksia ini biasanya akan makin jelas saat anak mulai sekolah dan mulai fokus pada pelajaran membaca dan menulis. Tapi ada juga yang baru terlihat saat seseorang mulai dewasa. Pada orang yang lebih tua, gejalanya mengalami perubahan seiring waktu.
Seseorang dengan disleksia bakalan menunjukkan tanda berupa
Tapi, orang-orang dengan disleksia biasanya punya ketrampilan yang baik di bidang lainnya, seperti pemikiran yang kreatif dan pemecahan masalah
Disleksia adalah penyakit gangguan belajar yang membuat penderita mengalami banyak kesulitan dalam belajar membaca, atau pada prosesnya, menyerap informasi tertulis. Tapi, ini nggak ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan seseorang.
Ini ada kaitannya dengan gen, sehingga itulah alasan kenapa disleksia seringkali bersifat turun-temurun. Seorang anak sangat mungkin terkena disleksia kalau orang tua, saudara kandung atau anggota keluarga lian memiliki penyakit ini.
Kondisi ini berawal dari perbedaan bagian otak yang memproses bahasa. Dari screening menunjukkan kalau bagian otak yang seharusnya aktif saat seseorang membaca, nggak bekerja dengan baik pada mereka yang terkena disleksia.
Contohnya begini nih.
Saat seorang anak belajar membaca, pertama-tama mereka bakalan mencari tahu bunyi yang dihasilkan oleh setiap huruf. Misalnya, huruf B, huruf M, dan lainnya. Lalu mereka bakalan belajar membuat suara untuk membentuk kata-kata, misalnya nih kata'AKU' dan gimana cara membacanya. Trus mereka mencari tahu arti dari kata-kata tersebut.
Nah, pada anak yang terkena penyakit disleksia ini, otak bakalan kesulitan menghubungkan huruf dengan suara yang dibuat, lalu memadukan suara tersebut menjadi kata-kata. Misalnya nih, kata 'AKU' yang mungkin baklan dibaca sebagai 'UKA'. Karena hal ini, akhirnya proses belajar jadi makin kacau.
Penyakit disleksia bisa aja berbeda setiap orang. Beberapa diantaranya ada yang bergejala ringan yang pada akhirnya masih bisa diatasi. Sedangkan yang lain bisa aja punya kesulitan akhibat penyakit ini. Tapi tenang aja kok, mereka yang nggak sepenuhnya bisa mengatasi penyakit disleksia ini masih bisa kuliah dan berhasil dalam hidup.
Nggak percaya?
Dilansir dari WebMD, ada beberapa artis Hollywood yang sebenarnya terkena penyakit ini. Sebut saja Jennifer Aniston, Steven Spielberg, hingga Muhammad Ali.
Anak dengan penyakit disleksia biasanya pintar dan rajin, tapi mereka punya kesulitan menghubungkan huruf yang mereka lihat dengan bunyi yang dihasilkan oleh huruf-huruf tersebut. Penglihatan mereka normal dan sama pintar dengan yang lain, hanya aja karena penyakit ini, mereka jadi menemui banyak kesulitan di sekolah dan membutuhkan banyak waktu untuk membaca,
Saat anak ada kemungkinan terkena disleksia ini, langkah pertama yang harus para orang tua lakukan yaitu berdiskusi dengan guru, atau koordinator pendidikan khusus. Mereka mungkin bakalan memberikan dukungan tambahan untuk membantu anak, kalau diperlukan.
Tapi kalau anak masih aja mendapatkan masalah karena penyakit disleksia ini, mungkin perlu dipertimbangkan untuk meminta bantuan guru spesialis disleksia atau psikolog pendidikan.
Penyakit disleksia nggak ada hubungannya dengan kecerdasan anak, jadi penting banget bagi orang tua untuk selalu paham perkembangan anak dan mau mencari tahu kesulitan belajar pada anak.