©shutterstock.com
Penyakit GBS adalah kelainan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel sel saraf yang sehat dalam sistem saraf perifer. Sistem saraf perifer ini sendiri merupakan sel yang bertugas untuk membawa informasi dari sel sensorik ke otak, lalu membawanya lagi ke sel motorik.
Apa akibatnya? Penderita penyakit GBS bakalan mengalami kelemahan, mati rasa, dan kesemutan. Kondisi ini kemudian bakalan semakin parah dan berakibat pada kelumpuhan.
Guillain-Barré syndrome sering disebut dengan penyakit GBS.
Pada seseorang yang sehat, saraf yang ada di sistem saraf perifer ini bertugas untuk menghubungkan otak ke seluruh tubuh, serta mengirim sinyal ke otot. Sinyal tersebut bisa berupa rasa sakit, suhu, dan sensasi sentuhan.
Nah, otot tersebut nggak akan bisa menanggapi sinyal yang mereka terima dari otak kalau ada kerusakan pada sistem saraf perifer. Inilah yang terjadi pada penderita penyakit GBS.
Penderita bakalan mengalami gejala pertama berupa sensasi kesemutan di kaku, atau mati rasa. Selanjutnya, kesemutan pada penyakit GBS ini akan menyebar ke atas lengan hingga ke jari.
Gejalanya bisa berkembang dengan sangat cepat. Bahkan pada beberapa orang, penyakit GBS bisa menjadi serius hanya dalam hitungan jam saja.
Gejala penyakit GBS lainnya meliputi
Tapi, bisa nggak sih penyakit DBS ini disembuhkan?
Karena proses inflamasi autoimun yang sembuh sendiri, maka penyakit GBS pun juga bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi, bukan berarti membiarkan penderitanya tanpa perawatan yah.
Pasien dengan kondisi penyakit DBS harus dirawat di rumahs akit untuk menjalani observasi yang ketat. Ini karena gejalanya bisa emmburuk dengan cepat, dan berakibat fatal.
Bila kasusnya parah, penderita penyakit DBS ini bisa mengalami kelumpuhan di seluruh tubuh. Ini juga bisa berbah menjadi penyakit yang mengancam jiwa kalau kelumpuhan mempengaruhi diafragma atau7 otot dada, sehingga penderita nggak bisa bernapas dengan benar.
Pemulihannya lama, tapi mayoritas bisa dilalui oleh orang-orang.
Secara umum, gejala memang akan memburuk dalam waktu dua sampai empat minggu, lalu kemudian akan stabil. Sementara untuk pemulihan bisa berlangsung salam beberapa minggu hingga tahun, tapi sebagian penderita penyakit DBS ini bisa pulih dalam 6 sampai 12 bulan.
Sekitar 80 persen penderitanya bisa beraktivitas lagi secara mandiri setelah perawatan selama 6 bulan, dan 60 persen bisa memulihkan otot mereka dalam waktu satu tahun.
Namun, ada 30 persen lainnya yang masih ada mengalami kekauan otot bahkan setelah 3 tahun.
Apakah ada kasus kematian akibat penyakit GBS ini? Ada, meskipun sangat jarang terjadi. Ini terutama bisa menyerang mereka yang nggak mendapatkan perawatan. selain itu, ada faktor lain yang juga ambil peran, diantaranya:
Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti apasih penyebab dari penyakit GBS ini. Namun menurut CDC, sekitar dua pertiga dari penderitanya mengalami penyakit ini setelah mereka reda dari sakit diare atau infeksi saluran pernapasan.
Hal ini menunjukkan kalau telah terjadi respon imun yang nggak tepat terhadap penyakit sebelumnya, yang akhirnya memicu penyakit ini.
Salah satu penyebab penyakit diare adalah infeksi bakteri Campylobacter jejuni, dan keberadannya erat dikaitkan dnegan penyakit GCS ini. Bakteri tersebut bisa ditemukan di makanan yang kurang matang, terutama daging unggas.
Namun, ada juga beragam infeksi yang dikaitkan sebagai penyebab penyakit GBS ini, diantaranya:
Siapa yang berpotensi terserang penyakit GBS? Siapa aja, meski lebih umum menjangkit mereka yang berusia tua.
Penyakit DBS yang parah pun masih bisa disembuhkan, meski tetap dengan perawatan yang memadai. Kalau ada orang terdekatmu yang menderita penyakit ini, segera hubungi layanan kesehatan terdekat.