©shutterstock.com/leungchopan
Penyakit kudis ini gampang banget menular dan bisa menyebar dengan cepat ke orang lain, lewat kontak fisik. Akibatnya, kudis jadi semacam wabah yang menimpa di dalam suatu rumah, sekolah, atau lingkungan tertentu.
Penyakit kudis mungkin dipersepsikan dengan penyakit yang menyerang orang dengan kondisi ekonomi atau sosial tertentu. Big no. Menurut Medical News Today, penyakit ini bisa menimpa mereka dengan usia berapapun, gimana situasi hidup mereka, dan status sosial ekonomi.
Saat seseorang udah terdeteksi penyakit kudis ini, maka orang terdekatnya harus segera melakukan pemeriksaan.
Tahu nggak sih kalau setiap tahunnya ada jutaan orang yang terkena penyakit kudis ini. Nggak pandang ras atau umur, siapa aja bisa kena. Jumlahnya tergolong besar mungkin dikarenakan faktor penularannya yang gampang banget, yaitu kontak fisik yang dekat.
Apa sih penyebabnya?
Penyakit kudis muncul karena gigitan tungau berkaki delapan. Karena bentuknya yang kecil banget, tungau ini bahkan nggak bsia ditangkap. Tungau betina bersembunyi tepat di bawah kulit, dan membuat terowongan buat tempat menyimpan telur-telur mereka. Hiyy!
Telur tersebut lalu menetas, trus larva tungau menginvasi permukaan kulit. Saat matang, mereka bisa menyebar ke daerah lain di kulit atau berpindah ke orang lain.
Nah, gatal yang dirasakan opeh penderita karena penyakit kudis ini bukan muncul karena gigitan tuh tungau, melainkan reaksi alergi tubuh terhadap tungau, telur, dan kotorannya.
Untuk orang yang baru pertama klai terkena penyakit kudis, biasanya gejala bakalan muncul 2 minggu sampai 2 bulan setelah terinfeksi. Tapi untuk mereka yang menderita penyakit kudis berulang, gejalanya bisa muncul di hari pertama sampai hari ke-4 setelah terkena tungai.
Biarpun seseorang tersbeut udah nggak gatal-gatal lagi, mereka tetap bisa menyebarkan penyakit kudis lho. Makanya, pencegahan penularan harus diperhatikan sampai tungai dan telurnya mati.
Penyakit kudis membaut penderita merasakan gatal dan ruam di kulit. Biasanya, penderita bakalan merasakan gatal di malam hari sebagai gejala yang paling awal diraskan.
Lokasinya bisa aja di sebagian besar tubuh, atau terbatas di area berikut:
Selain itu, juga mncul lubang kecil yang terkadang ada di kulit. Lubang ini merupakan terowongan yang dibangun oleh tungau betin abuat tempat telur mereka. Saat diliat dari permukaan kulit, bentuknya seperti garis kecil berwarna putih keabu-abuan.
Tanda dan gejala penyakit kudis, dintaranya
Yang biasanya bakalan memburuk di malam hari
Saat tungau menggali ke dalam kulit, maka akan terbentuk jejak liang atau garis-garis yang paling sering ditemukan di lipatan kulit. Rasanya gatal, dengan bentuk seperti gigitan, jerawat, atau bercak kulit bersisik.
Luka bisa sampai muncul di area di mana seseorang tersebut menggaruk kulitnya dengan keras
Ini bsia terjadi saat penyakit kudis udah mencapai level parah, di mana ada ratusan sampai ribuan tungai dan telur tungau ada di dlama kerak kulit.
Gambar berikut mungkin bakalan bikin bergidik pada beberapa oran yang melihatnya. Tapi siapa tahu berguna untuk kamu yang ragu apakah gatal yang kamu rasain itu karena penyakit kudis atau bukan.
Umumnya, kudis diobati dengan obat salep kayak krim permethrin 5 persen, krim crotamiton, atau lotion lindane. Dalam beberapa kasus, losion benzil benzoat 25 persen atau salep sulfur 10 persen dapat digunakan. Krim tersebut dioleskan pada malam hari, trus dicuci pada pagi harinya.
Penyembuhannya harus isa terlihat dalam jangka waktu 4 minggu setelah memulai perawatan. Bahkan beberapa orang mugnkin memerlukan lebih dari satu macam perawatan bair tungaunya sepenuhnya hilang.
Kalaupun penyakit kudis ini udah sembuh, pendertitanya kudu tetap mencegah kemungkinan munculnya lagi, atau mncegah penyebarannya ke orang lain. Apa yang bsia dilakukan?
Nggak cuman dicuci, tapi harus menggunakan air panas biar si tuangu tersebut mati.
Untuk baju atau benda yang nggak bisa dicuci, maka sebaiknya benda tersebut ditaruh plastik trus digeletakkan aja selama beberapa hari, buat bikin tungai tersebut mati kelaparan.
Tungau membutuhkan kulit untuk hidup dan makan. Namun saat nggak ada kulit manusia, mereka bsia bertahan hidup selama 48 sampai 72 jam.
Penyakit kudis nggak dikaitkan dengan pola kebersihan tertentu kok karena bisa menyerang siapa aja. Penting banget buat segera berobat dan bertindak sebelum penyakit kudis makin parah dan bikin kualitas hidup jadi terganggu.