©shutterstock.com/Andrey_Popov
Penyakit OCD adalah sebuah gangguan kecemasan yang membuat penderitanya punya pikiran dan ketakutan yang nggak diinginkan (obsesi), yang akhirnya penderita jadi melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Contohnya nih, mencuci tangan, membresihkan berbagai hal secara berulang, memeriksa semua hal dan lain sebagainya deh.
Nah, ini secara signifikas bakalan mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang dan interaksi sosialnya.
Bagi penderita penyakit OCD ini, nggak melakukan rutinitas yang ada dalam pikirannya bakalan bikin pikirannya jadi nggak tenang. Sebagian besar penderitanya tahu kok kalau apa yang ada dalam pikiran mereka tersebut itu nggak benar. Tapi, mereka tetap aja nggak bisa mencegahnya.
Penyakit OCD telah disebut sebagai penyakit waswasah dalam karya terapis muslim awal. Dari sebuah jurnal menyebut, kata ini merujuk pada berbagai jenis pikiran tersembunyi yang kebanyakann sifatnya jahat. Contohnya nih, keraguan, sindiran jahat, atau godaan.
Singkatnya nih, obsesi atau dorongan dalam diri pada penyakit OCD disebabkan karena keraguan yang ada dalam pikiran.
Dibutuhkan pendekatan kognitif, emotif, spiritual dan perilaku untuk menyatukan kembali hati dan cahaya iman. Ini berfungsi untuk menghilangkan seseorang dari keraguan dan pemikiran yang salah, yang merupakan sumber dari penyakit OCD ini.
Trus, bisa nggak sih penyakit OCD disembuhkan?
OCD biasanya diobati dengan obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya. Meskipun sebagian besar pasien dengan OCD merespons pengobatan, beberapa pasien terus mengalami gejala.
Dan kadang, orang dengan penyakit OCD juga menderita gangguan mental lainnya, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan dysmorphic tubuh. Gangguan ini membaut penderitanya percaya kalau ada bagian tubuh mereka yang nggak normal.
Penyakit OCD mencangkup obsesi dan juga kompulsi. Obsessi merupakan pengulangan pikiran yang terus menerus dan nggak diinginkan. Nah, sedangkan kompulsi merujuk pada dorongan buat melakukan perilaku secara berulang.
Jadi singkatnya, penyakit OCD tuh bikin orang merasa terobsesi melakukan sesuatu secara terus menerus karena ada dorongan tersebut dalam pikirannya.
Penyakit OCD ini sering berkutat pada tema tertentu kok, misalnya takut terkontaminasi kuman. Akibatnya, penderita sampai harus mencuci tangan secara terobsesi sampai tangannya merasa sakit dan pecah-pecah.
Gejalanya penyakit OCD biasanya mencangkup obsesi dan kompulsi. Tapi bisa aja hanya merupakan gejala obsesi aja atau pengen banget melakukan sesuatu, atau mungkin hanya gejala berupa paksaan.
Contoh gejala obsesi, misalnya
Sedangkan contoh gejala kompulsi, atau paksaan, diantaranya
Trus, apa bedanya penyakit OCD dengan perfeksionis?
Gini. Kalau perfeksionis tuh membutuhkan hasil atau kinerja yang sempurna. Sedangkan penyakit OCD membuat penderitanya nggak cuman punya kekhawatian yang berlebih tentang masalah yang nyata, tapi juga keinginan untuk mengatur sesuatu dengan cara tertentu.
Dilansir dari Mayo Clinic, penyebab dari penyakit OCD ini masih belum sepenuhnya dipahami. Dari teori utama, diantaranya
Penyakit OCD kemungkinna terbentuk karena ada perubahan kimia atau fungsi otak pada tubuh
OCD mungkin pynya komponen genetika, tapi gen spesifiknya masih belum bisa diidentifikasi
Ketakutan yang obsesif dan perilaku kompulsif dapat dipelajari dari melihat anggota keluarga, atau berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu
Penyakit OCD membuat penderitanya mengalami banyak kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Makanya, penting untuk segera melakukan perawatan ke penyedia ahli kesehatan ya!