© Shutterstock.com/Kateryna Kon
Sepsis adalah respon sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali terhadap infeksi yang menyebabkan kematian kepada pasien.
Selain itu, sepsis adalah penyakit yang mengancam kehidupan seseorang saat terjadi ketika seluruh tubuh bereaksi terhadap infeksi.
Sehingga penyebab utama dari sepsis adalah dari infeksi itu sendiri. Salah satu gejala yang dapat terjadi saat infeksi adalah demam, nyeri otot, dan diare.
Sedangkan jenis infeksi yang disebabkan oleh sepsis adalah infeksi pada lapisan perut sebelah dalam, penyakit usus buntu, infeksi saluran kemih, infeksi setelah operasi, dan meningitis. Tetapi, infeksi yang paling sering memicu sepsis adalah paru-paru basah.
Penyakit ini memang bisa menyerang siapa saja, namun ada beberapa faktor yang membuat seorang penderita infeksi lebih mudah mengalami sepsis adalah mereka yang kecanduan alkohol, menderita diabetes, penderita AIDS atau kanker, bahkan ibu hamil lho.
Sepsis dapat terjadi pada setiap orang dan segala usia yang mengalami infeksi. Namun salah satu yang mengalami risiko lebih tinggi untuk terkena sepsis adalah bayi.
Hal ini biasa disebut dengan sepsis neonatorum. Jenis sepsis ini biasanya dialami oleh bayi yang baru lahir atau di bawah usia 28 hari.
Adapun beberapa gejala sepsis neonatorum, diantaranya:
- Sesak napas.
- Bayi menjadi kurang aktif.
- Bayi malas menyusu.
- Kejang.
- Muntah.
- Detak jantung yang lambat atau cepat.
- Kulit dan bagian putih mata yang tampak kuning.
- Diare atau konstipasi.
Selain itu ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko bayi terinfeksi sepsis adalah kelahiran prematur, air ketuban pecah selama 18 jam sebelum kelahiran, dan infeksi pada jaringan plasenta serta cairan amniotik.
Sehingga pengobatan yang harus dilakukan oleh bayi yang mengidap sepsis adalah dengan memberikan antibiotik. Namun kalau terlambat ditangani, sepsis neonatorum dapat memicu komplikasi berupa kecacatan hingga kematian.
Syok sepsis adalah keadaan penurunan tekanan darah yang disebabkan oleh kondisi sepsis. Bahkan, syok septik juga merupakan keadaan gawat darurat yang memerlukan pertolongan medis secara tepat, tanggap dan tepat.
Sebab, kondisi gawat darurat ini bisa mengancam nyawa dari penderita lho. Sehingga kalau kamu mengalami kondisi ini, dihimbau untuk lebih waspada dan dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan secara rutin.
Nah, kalau kamu belum tau gejala syok septik seperti apa, berikut yang harus kamu ketahui:
- Peningkatan frekuensi pernapasan (takipnea)
- Gelisah dan penurunan kesadaran
- Demam tinggi (suhu tubuh >38OC)
- Peningkatan denyut nadi (takikardia)
- Menggigil
- Sakit kepala
Dikarenakan syok septik adalah kondisi yang membahayakan nyawa, sehingga untuk mengatasi syok septik, penanganan yang akan diberikan oleh dokter ialah:
Hal ini bertujuan agar jaringan tubuh seperti darah mendapatkan asupan oksigen dan tidak membahayakan aliran darah pada tubuh.
Untuk mengembalikan volume cairan tubuh yang terganggu saat terjadi syok septik, pasien akan diberikan cairan infus.
Biasanya keadaan syok septik tidak membaik hanya dengan pemberian cairan infus, sehingga dokter juga memberikan obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah, seperti vasopressin.
Meski begitu mayoritas penderita sepsis tingkat awal hingga menengah bisa disembuhkan. Tapi saat sepsis sudah mengakibatkan syok septik, harapan hidup penderita akan menurun.
Sehingga kunci utama dari penanganan syok septik dan sepsis adalah kecepatan dan ketepatan penangananya.
Intinya, sepsis adalah kondisi yang membahayakan nyawa karena respons tubuh yang tidak terkendali terhadap infeksi.