© Freepik
Presiden Joe Biden telah mengumumkan bahwa ia telah didiagnosis dengan sleep apnea, sebuah kondisi yang menyebabkan henti napas sementara saat tidur. Sleep apnea dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.
Dalam sebuah pernyataan, Biden mengatakan bahwa ia telah menggunakan mesin CPAP untuk mengobati sleep apnea selama beberapa bulan dan bahwa ia merasa lebih baik sejak itu. Ia juga mengatakan bahwa ia ingin menggunakan kondisinya untuk meningkatkan kesadaran tentang sleep apnea dan pentingnya mendapatkan perawatan.
Sleep apnea adalah kondisi yang umum, mempengaruhi sekitar 22 juta orang dewasa di Amerika Serikat. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dan lebih umum terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun.
Gejala sleep apnea meliputi mendengkur keras, tersedak saat tidur, dan terbangun dengan sakit kepala di pagi hari.
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai oleh hentinya pernapasan selama beberapa detik hingga beberapa menit selama tidur. Hal ini terjadi karena otot-otot di belakang tenggorokan menjadi terlalu rileks atau terhalang, menyebabkan saluran napas menyempit atau bahkan terblokir sepenuhnya. Sebagai respons, tubuh bangun sejenak untuk mengembalikan aliran udara normal. Namun, proses ini dapat mengganggu siklus tidur, mengakibatkan tidur yang tidak nyenyak.
1. Sering Terbangun: Penderita sleep apnea mungkin sering terbangun secara tiba-tiba selama tidur, sering kali disertai dengan sensasi sesak napas atau tersedak.
2. Sakit Kepala Pagi: Karena tidur yang tidak nyenyak, penderita sleep apnea sering merasa sakit kepala saat bangun tidur.
3. Kelelahan dan Kegugupan: Meskipun tidur sepanjang malam, penderita sleep apnea dapat merasa sangat lelah dan kurang bertenaga di siang hari.
4. Mengorok Berat: Meskipun mengorok adalah hal umum, sleep apnea sering kali disertai dengan mengorok berat yang terputus-putus.
5. Gangguan Konsentrasi: Kekurangan tidur yang disebabkan oleh sleep apnea dapat mengganggu kemampuan berpikir dan berkonsentrasi.
6. Peningkatan Berat Badan: Beberapa penderita sleep apnea mengalami kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.
7. Gangguan Emosional: Sleep apnea juga dapat berkontribusi pada perubahan suasana hati dan gejala depresi.
Ini adalah jenis paling umum dari sleep apnea. Terjadi ketika otot-otot tenggorokan menjadi terlalu rileks, menyebabkan saluran napas menyempit atau terblokir. Hal ini sering terjadi pada mereka yang memiliki kelebihan berat badan, karena jaringan lemak dapat menghalangi saluran napas.
Tipe ini lebih jarang dan terjadi karena gangguan sinyal yang dikirimkan oleh otak kepada otot-otot yang mengendalikan pernapasan. Ini dapat berkaitan dengan masalah sistem saraf atau kondisi medis lainnya.
Sleep apnea dapat diobati dengan berbagai metode, termasuk mesin CPAP, perawatan oral, dan operasi. Mesin CPAP adalah alat yang memberikan aliran udara ke hidung dan mulut saat tidur. Perawatan oral adalah alat yang dipasang di mulut untuk membantu menjaga saluran udara tetap terbuka saat tidur. Operasi adalah pilihan terakhir untuk mengobati sleep apnea.