© Shutterstock
Stroke tak diragukan lagi, merupakan penyakit yang mematikan. Makanya, penyakit ini juga disebut dengan the silent killer, diam-diam bisa melumpuhkan otak. Begitu mengerikan, bukan?
Umumnya, orang yang terkena stroke jika tak menyebabkan kematian, hal lainnya berdampak pada kecacatan bagi pengidapnya. Hal ini dikarenakan sumbatan atay pecahnya pembuluh darah di otak. Kalau dilihat-lihat, stroke kayak penyakit yang nggak bisa sembuh total. Tapi benarkah demikian?
Ternyata, melansir dari Halodoc, ternyata pengidap stroke bisa sembuh total kok. Hanya saja, ada syaratnya, dan syarat ini harus benar-benar diwujudkan.
Kunci dari bisa atau tidaknya pengidap stroke bisa disembuhkan total adalah kuncinya. Maksudnya adalah, segera atau tidak dibawa ke rumah sakit setelah mengalami serangan stroke.
Waktu emas atau golden period penanganan stroke adalah 4,5 jam pertama terkena serangan. Jadi semakin cepat ditangani, semakin baik. Sebaliknya, semakin ditunda, semakin buruk dampaknya.
Tapi nyatanya, masih banyak yang menunda-nunda waktu untuk pergi ke dokter. Ada yang beberapa hari setelah terkena serangan, bahkan ada yang melakukan perawatan mandiri.
Selain waktu penanganan, ternyata faktor psikologis juga berperan penting. Pasien harus memiliki motivasi yang kuat untuk sembuh. Jika tidak punya, kecil kemungkinannya.
Makanya, orang-orang di sekilingnya sangatlah penting. Semangat dan motivasi dari orang-orang terdekat amat sangat dibutuhkan. Dengan adanya dukungan dari mereka semua, proses pemulihan stroke pun terbantu.
Gejala-gejala yang mesti diperhatikan untuk penyakit stroke adalah lengan dan kaki yang tiba-tiba lemas, ada rasa sakit, penglihatan jadi buram, kesulitan berbicara, bahkan sampai pusing.
Jadi jangan khawatir, stroke bisa disembuhkan secara total. Namun, perhatikan hal-hal yang sudah disebutkan di atas, ya!