© Shutterstock
Air fryer adalah alat untuk menggoreng dengan sedikit minyak, bahkan tanpa menggunakannya sama sekali. Meski bisa kurangi asupan lemak dari minyak goreng, ternyata ada risiko bahaya air fryer yang mungkin timbul.
Penelitian menduga bahwa risiko air fryer bagi kesehatan berasal dari reaksi kimia antara bahan makanan dan suhu tinggi. Alat ini memang bekerja memanaskan makanan dengan mengalirkan udara panas dengan suhu 150 – 200 °Celsius. Lantas, apa saja potensi bahaya air fryer untuk kesehatan? Simak sama-sama ya!
Mengurangi asupan minyak goreng memang bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Tapi, siapa sangka kalau bahaya air fryer bisa menimbulkan efek yang serupa?
Studi dari Journal of Food Science (2017) mengamati bahwa sarden yang dimasak di air fryer akan memproduksi senyawa bernama produk oksidasi kolesterol. Perlu diketahui, produk oksidasi kolesterol ini bisa meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis.
Aterosklerosis inilah yang membuat kamu rentan mengalami berbagai penyakit jantung, seperti:
Kandungan gizi dari makanan tentu diperlukan agar tubuh bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Tapi, bahaya air fryer ini bisa merusaknya.
Masih seperti studi sebelumnya, panas dari air fryer menurunkan kadar asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan tubuh. Tidak tanggung-tanggung, studi ini menemukan bahwa omega-3 jenis docosahexaenoic acid (DHA) bisa berkurang hingga 85 persen.
Penelitian pada Journal of Food Protection (2020) membandingkan metode memasak yang paling baik untuk menghilangkan Salmonella pada potongan ayam beku tanpa tulang.
Beberapa cara memasak yang diujicobakan, yaitu dengan oven pemanggang roti, oven biasa, air fryer, dan menggoreng dalam minyak panas (deep frying). Studi ini menemukan bahwa memasak dengan air fryer dan oven adalah metode yang buruk untuk menghilangkan Salmonella dan patogen berbahaya lainnya pada makanan.
Menggoreng dalam minyak panas justru lebih efektif dalam mematikan bakteri tersebut.
Air fryer bisa menimbulkan reaksi bernama reaksi Maillard. Ini adalah reaksi yang terjadi pada gula dan asam amino yang dipicu oleh panas. Karena reaksi ini, makanan yang diolah dari air fryer memiliki warna kecokelatan dan tekstur yang renyah mirip digoreng.
Sayangnya, reaksi Maillard bisa menyebabkan produksi senyawa akrilamida dan polycyclic aromatic hydrocarbon. Keduanya merupakan senyawa karsinogen yang bisa memicu kanker. Meski begitu, kandungan polycyclic aromatic hydrocarbon lebih rendah pada penggunaan air fryer daripada menggoreng di dalam minyak.
Bahaya air fryer berasal dari suhu panas yang dihasilkan. Meski begitu, risiko air fryer tidak sehat ini bisa dikurangi dengan menambahkan rempah dengan antioksidan.
Kamu bisa menambahkan rempah-rempah dengan antioksidan tinggi. Tips ini tertera pada studi yang sama, yakni Journal of Food Science tahun 2017. Dalam studi ini, makanan diolah menggunakan daun kucai dan parsley dengan kadar 4% dari berat makanan.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!