© Asia.nikkei.com
Setelah virus corona menyebar pesat di kota Wuhan, Cina, virus ini pun dalam beberapa waktu kemudian menyebar semakin luas hingga ke berbagai negara. Jutaan orang di seluruh negara sudah terinfeksi dan korban jiwa pun nggak sedikit.
Sementara itu, dr. Gia Pratama melalui akun twitternya memposting sebuah video dari NAS Daily, yang menceritakan bagaimana Taiwan bertahan dengan kasus virus corona di angka yang sangat kecil meski merupakan negara yang paling dekat dengan Cina. Gimana, menurut data dari Worldometers.info, kasus virus corona di Taiwan per 5 Mei 2020 masih bertahan di angka yang rendah, yaitu 438 dengan kematian di angka 6, yang sembuh mencapai 334.
Virus Corona kalah di Taiwan dgn tanpa lockdown.
— dr. Gia Pratama (@GiaPratamaMD) May 4, 2020
Entah mereka percaya Konspirasi elit global atau engga, tapi satu negara ini kompak dan berhasil membuat 17 hari berturut-turut tanpa ada kasus covid baru.
Hebatnya mereka lakukan itu sendiri, tanpa bantuan WHO atau negara lain. pic.twitter.com/szalPa8bc0
Ketika banyak negara dan berbagai kotanya melakukan lockdown, Taiwan nggak melakukan itu sama sekali. Aktivitas sekolah masih berjalan seperti biasanya. Toko perbelanjaan juga masih tetap buka dan melayani pelanggan, begitu juga dengan aktivitas-aktivitas masyarakat lainnya. Bahkan, acara olahraga pun masih berjalan, walau tanpa adanya penonton langsung di lapangan pertandingan.
Faktor utama yang membuat Taiwan begitu dikit dengan kasus virus corona adalah karena pemerintah dan masyarakatnya serius dalam menanggapi virus tersebut.
Melansir dari DW.com, Taiwan begitu mengambil pelajaran atas pandemi SASRS yang terjadi di negaranya pada tahun 2003. " Karena pelajaran keras yang dipelajari Taiwan selama epidemi SARS pada 2003, itu lebih siap untuk wabah virus corona daripada banyak negara lain," kata Dr. Chunhuei Chi, seorang profesor kesehatan masyarakat di Oregon State University di AS.
Makanya, seperti halnya yang diungkapkan dalam video Nas Daily yang dibagikan oleh dr. Gia Pratama, Taiwan mengambil langkah cepat ketika mendengar pandemi virus corona di Cina itu.
Taiwan merupakan negara pertama yang melarang seluruh penerbangan dari Wuhan, Cina, dan begitu juga sejumlah negara yang kasus virus corona mulai meningkat di daratan Cina seperti Hong Kong dan Makau.
Taiwan juga merupakan negara pertama yang melakukan tes kepada masyarakatnya untuk mendeteksi apakah terjangkit virus corona atau tidak.
Selain itu, sebagai bentuk keseriusannya dalam menghadapi pandemi virus corona, masyarakat juga sangat menaati pemerintahnya seperti memakai masker dan melakukan social-distancing atau physical distancing.
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah juga memproduksi lebih banyak masker sehingga masyarakat bisa membelinya di toko obat dan tentu dibatasi, jadi orang nggak bisa menimbun! Sebab, pemerintah Taiwan sudah mengantisipasi bahwa karena pandemi virus ini, permintaan masker pasti akan melonjak naik.
" Dan kerennya, semuanya mereka (Taiwan) lakukan seorang diri," ucap Nas.
Ketika negera-negera lain nggak menganggap Taiwan sebagai sebuah negara dan bahkan World Health Organization (WHO) sekali pun karena alasan politik. Artinya, tak ada negara yang sebenarnya peduli dengan kondisi Taiwan apalagi membantunya terkait dengan virus corona. Tapi, nyatanya, mereka berhasil menekan jumlah kasus virus corona seminim mungkin.
Namun meski dipandang sebelah mata oleh banyak negara bahkan WHO, Taiwan turut peduli dengan kasus virus corona di negara-negara lain. Wang, pakar kesehatan masyarakat, menjelaskan bahwa Taiwan terus berbagi pengalamannya dalam memerangi wabah virus corona dengan negara lain.
" Taiwan telah berbagi strategi pencegahan epidemi mereka dengan negara-negara lain melalui tele-konferensi, sambil membantu negara-negara yang tidak memiliki kemampuan medis canggih untuk memproses sampel dari pasien," kata Wang.
Selain itu, Taiwan juga bahkan membantu negara-negara lain berupa barang. Taiwan mengirimkan 17 juta masker ke Amerika Serikat, Eropa, Filipina, Jepang, bahkan ke pulau terpencil yaitu Fiji.
Wah, hebat ya negara Taiwan. Semoga negara-negara lain dan masyarakatnya belajar dengan apa yang telah Taiwan lakukan terhadap wabah virus coroan ini, ya!