© Shutterstock
Bahaya minum air laut sangat penting untuk diketahui. Pasalnya, air itu mengandung banyak garam dan telah terkontaminasi dengan berbagai bahan kimia yang bersifat racun.
Oleh sebab itu, minum air laut sangat tidak diperbolehkan, bahkan ketika berada dalam kondisi darurat sekalipun. Simak alasan-alasannya berikut ini ya!
Air laut mengandung garam yang tinggi. Melansir Science for a Changing World, sekitar 3,5% air laut mengandung garam. Bukannya meredakan haus, minum air laut justru akan membuat kamu semakin kehausan karena garam bisa membuat tubuh menjadi dehidrasi.
Selain itu, melansir Ocean Health Index, air laut telah terkontaminasi bahan kimia yang bersifat racun seperti merkuri, kadmium, timbal, arsenik, timah, tembaga, nikel, selenium, dan seng. Bahan kimia itu bisa menimbulkan penyakit bagi tubuh apalagi kalau mengonsumsinya melebihi ambang batas aman.
Melansir National Ocean Service, ginjal hanya bisa memproses air yang mengandung sedikit garam. Kalau kamu minum air laut atau air asin lainnya, ginjal akan membuang lebih banyak cairan daripada yang bisa diserap oleh tubuh.
Ketika minum air laut, air yang sudah ada di tubuh akan dialihkan untuk membantu tubuh mencairkan kelebihan garam. Itulah sebabnya kamu justru akan merasa semakin haus setelah minum air laut.
Kamu pun akan lebih sering buang air kecil karena tubuh berusaha menyingkirkan kelebihan garam. Dengan kekurangan cairan dan pengeluaran urin berlebih, maka masalah dehidrasi yang kamu alami akan semakin memburuk.
Ginjal bertanggung jawab menyaring kelebihan bahan kimia dari darah. Bahaya minum air laut adalah karena bisa meningkatkan jumlah garam pada ginjal yang menyaring darah.
Tingginya garam yang dikonsumsi bisa menyebabkan kelebihan kalsium dalam ginjal sehingga memungkinkan terbentuknya batu ginjal.
Kalau kamu mengonsumsi air laut dalam waktu yang lama, kelebihan air akan membanjiri ginjal dan merusaknya. Hal ini bisa menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.
Bahaya minum air laut juga bisa terlihat beberapa jam setelahnya. Tubuh akan mengalami masalah pencernaan karena kelebihan asupan garam.
Sebuah studi dari International Journal of Environmental Research and Public Health dilakukan pada masyarakat Bangladesh yang tinggal di pesisir pantai dan minum air laut yang sudah disaring. Mereka menunjukkan berbagai masalah pada pencernaannya seperti diare, sakit perut, tukak lambung, disentri, dan tifoid.
Bahkan dalam kasus yang parah, sejumlah orang mengalami masalah kardiovaskuler seperti serangan jantung, stroke, gagal jantung, aritmia, dan penyakit jantung lainnya.
Masih menurut penelitian yang sama, pada masyarakat yang rutin mengonsumsi air laut punya kasus kematian anak dan bayi yang tinggi.
Garam atau sodium yang berlebihan bisa memicu kenaikan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko sejumlah penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung dan stroke. Sementara, menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahunnya karena tekanan darah tinggi.
Dietary Guidelines for American menganjurkan konsumsi garam pada orang dewasa dalam sehari adalah maksimal 2.300 mg atau setara dengan ½ sendok teh. Sementara, kandungan garam pada air laut sangat tinggi. Meminumnya sedikit saja sudah melewati batas maksimal yang dianjurkan.
Sekarang sudah paham kan? Semoga informasi ini bermanfaat ya!