© Timesofindia.indiatimes.com
Sedang tidur lelap, tiba-tiba kamu mimpi seolah terjatuh dari ketinggian. Nggak berhenti sampai alam bawah sadar, ternyata efek sentakannya terasa di dunia nyata, membuat kita kaget sampai terbangun.
Fenomena mimpi jatuh seperti ini dialami hampir seua orang. Namun tak banyak yang mengetahui apa penyebabnya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah ulasannya.
Beberapa orang kerap mengaitkan mimpi jatuh dengan hal-hal ghaib. Padahal, kejadian ini dapat dijelaskan secara medis. Fenomena ini disebut dengan hypnagogic.
Hypnagogic merupakan periode transisi yang terjadi antara kondisi terjaga dengan kondisi tidur. Keadaan hypnagogic ini terjadi secara spontan, merespon pengaruh suara, cahaya, dan rangsangan lain yang terjadi di sekeliling.
Sentakan yang terjadi di periode transisi ini biasanya akan membuat seseorang terbangun dalam keadaan bingung, tidak sadar dengan apa yang dialaminya selama tidur.
Halusinasi hypnagogic ini biasanya terjadi karena sesuatu yang mengganggu di dalam pikiran. Dilansir dari Live Science, ilmuwan menyebut bahwa faktor-faktor seperti stres, gelisah, kelelahan, kurang tidur, dan terlalu banyak konsumsi kafein dapat memicu munculnya keadaan ini.
Michelle Drerup, seorang ahli di Pusat Gangguan Tidur Klinis Cleveland, Ohio, menyebut bahwa aktivitas olahraga atau kegiatan fisik lain yang dilakukan di malam hari juga bisa menjadi pemicu munculnya hypnagogic.
Di samping itu, seperti dilansir dari laman SehatQ, hypnagogic juga bisa muncul sebagai dampak dari kejang epilepsi. Pada kasus ini, halusinasi akan muncul dalam wujud potongan visual yang muncul secara bergantian.
Halusinasi hypnagogic lebih sering terjadi pada seseorang di usia remaja dan mereka yang baru beranjak dewasa. Seiring bertambahnya usia, kemungkinan mengalami halusinasi juga akan berkurang.
Ada beberapa cara sebagai langkah antisipasi agar tak mengalami hypnagogic. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
Halusinasi hypnagogic sebenarnya adalah kondisi yang tak perlu terlalu dikhawatirkan karena akan mereda dengan sendirinya setelah beberapa waktu. Meski begitu, jika pemicunya adalah kondisi yang serius seperti depresi atau epilepsi, segera hubungi dokter untuk melakukan konsultasi.
Semoga tidurmu jadi lebih tenang ya, Diazens!