© Shutterstock.com/Sea Wave
Santan adalah salah satu bahan makanan yang kerap digunakan di berbagai masakan Indonesia seperti Rendang, opor, kari, dan lain sebagainya. Namun, bagi penderita hipertensi (tekanan darah tinggi), makanan-makanan yang mengandung santan ini kerap tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi.
Bener gak sih kalau santan bikin tekanan darah tinggi? Nah, menjawab pertanyaan ini, yuk kita coba ulik kandungan yang ada dalam santan.
Santan merupakan bahan makanan yang terbuat dari daging buah kelapa yang diperas hingga menghasilkan air. Warnanya putih seperti susu dan kerap disebut coconut milk.
Rasanya gurih dan kerap dijadikan bahan makanan. Terbuat dari buah alami, santan memiliki nutrisi yang banyak manfaatnya untuk tubuh.
Bahkan, kandungan nutrisi yang ada dalam santan dikatakan bisa membantu mencegah kanker. Tak hanya itu, beberapa penelitian juga menyebut jika santan bisa mengatasi asam lambung bagi penderitanya.
Manfaat ini bisa didapatkan dari santan karena memiliki kandungan protein, lemak, zat besi, magnesium, kalium, karbohidrat, dan sebagainya.
Melansir dari Hello Sehat, berikut adalah kandungan yang tersimpan dalam 100 gram santan murni:
Air: 54,9 gram
Energi: 324 kalori
Protein: 4,2 gram
Lemak: 34,3 gram
Karbohidrat: 5,6 gram
Kalsium: 14 mg
Fosfor: 45 mg
Besi: 1,9 mg
Natrium: 18 mg
Kalium: 514,1 mg
Tembaga: 0,37 mg
Seng: 0,9 mg
Melihat kandungan santan memang terlihat menyehatkan. Tampaknya mengonsumsi santan tak dapat menaikkan tekanan darah. Pasalnya, kandungan natrium dalam santan hanya sedikit. Selain itu, belum ada penelitan yang menyebutkan jika santan memang bisa membuat tekanan darah naik.
Kandungan kalium dalam santan justru tinggi, mengingat kalium merupakan salah satu kandungan nutrisi yang bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi pada seseorang. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan bersantan mungkin bisa membantu menurunkan tekanan darah.
Tapi, perlu digaris bawahi, terlalu banyak mengonsumsi makanan bersantan sangat juga tak baik. Pasalnya, kandungan lemak dalam santan cukup tinggi. Melansir dari Cleveland Clinic, lemak menghasilkan kalori dua kali lebih tinggi daripada karbohidrat dan protein.
Satu gram lemak bisa menghasilkan 9 kalori dalam tubuh, sedangkan karbohidrat dan protein hanya sekitar 4 kalori saja. Dengan begitu, mengonsumsi santan berlebih bisa menyebabkan asupan kalori tinggi. Kondisi ini bisa menimbulkan kelebihan berat badan atau obesitas, yang juga merupakan salah satu faktor risiko hipertensi.
Jadi, bagi kamu yang memiliki riwayat hipertensi, mengonsumsi makanan bersantan masih boleh, hanya saja harus dibatasi agar tekanan darah tak naik. Sebaiknya, asupan lemak hanya boleh sekitar 44-77 gram per hari, jika menghonsumsi 2.000 kalori per hari.
Perlu diingat, lemak dan kalori yang kamu konsumsi tiap hari tak hanya berasal dari santan, namun juga makanan lainnya. Oleh karena itu, membatasi konsumsi santan juga perlu diimbang dengan makanan penyebab hipertensi lainnya.
Nah, itulah tadi beberapa penjelasan singkat mengenai santan. Boleh memakan makanan yang mengandung santan, asal tidak berlebihan karena dapat memicu penyakit seperti kolesterol dan obesitas yang bisa mengarah pada tekanan darah tinggi.
Semoga bermanfaat ya, diazens.