Shutterstock.com
Bagi banyak orang, mengurangi konsumsi garam dalam makanan sehari-hari sering kali terasa sulit. Padahal, terlalu banyak garam dapat meningkatkan risiko hipertensi dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Namun, ada solusi yang semakin mendapat perhatian, yaitu Monosodium glutamate (MSG). Bahan yang kerap disalahpahami ini ternyata bisa menjadi alternatif sehat untuk mengurangi asupan garam tanpa mengorbankan rasa makanan. Leony Susan, pemilik Ayam Bengis Resto, berbagi pengalamannya tentang penggunaan MSG dalam resep tradisional sambal matah dan ayam goreng di restorannya.
Leony menjelaskan, "Di Ayam Bengis, kami sangat sadar dengan kebutuhan pelanggan yang peduli dengan kesehatan. Banyak dari mereka ingin mengurangi konsumsi garam tapi tetap ingin menikmati rasa makanan yang penuh. MSG adalah solusi yang kami gunakan untuk menjaga kelezatan masakan tanpa harus menambah garam."
Banyak orang belum menyadari bahwa MSG memiliki kandungan natrium yang jauh lebih rendah dibandingkan garam biasa. Garam meja mengandung sekitar 40% natrium, sedangkan MSG hanya sekitar 12%. Ini berarti, MSG dapat membantu mengurangi asupan natrium tanpa mengorbankan rasa makanan. Fakta ini didukung oleh penelitian dari National Institutes of Health (NIH) yang menunjukkan bahwa penggunaan MSG dalam makanan dapat menurunkan konsumsi natrium secara signifikan.
Leony menyebutkan, "Kami di Ayam Bengis menggunakan MSG untuk menjaga cita rasa autentik masakan Bali kami, terutama sambal matah yang menjadi favorit pelanggan. Dengan MSG, kami bisa menciptakan rasa gurih yang kuat tanpa harus menambahkan banyak garam. Pelanggan kami merasa puas dengan rasa yang kami sajikan, dan yang lebih penting, mereka tahu bahwa kami peduli dengan kesehatan mereka."
Fakta Ilmiah tentang MSG dan Penggunaannya sebagai Pengganti Garam
Salah satu alasan utama MSG direkomendasikan sebagai pengganti garam adalah karena kandungan natriumnya yang jauh lebih rendah. Leony menjelaskan bahwa menggunakan MSG dalam masakan Ayam Bengis memungkinkan mereka menurunkan penggunaan garam hingga 30% atau lebih. "Dalam setiap porsi makanan, kami tetap bisa mempertahankan rasa umami yang disukai pelanggan, tetapi dengan mengurangi garam, kami membantu menjaga kesehatan mereka," kata Leony.
Penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition juga mengungkap bahwa diet rendah natrium yang menggunakan MSG sebagai pengganti garam dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Bertahun-tahun, MSG telah menjadi subjek penelitian yang mendalam. World Health Organization (WHO) dan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyatakan bahwa MSG aman dikonsumsi dalam batas yang wajar. Leony pun menekankan pentingnya kesadaran akan fakta ini. "MSG telah dipakai dalam masakan di seluruh dunia selama puluhan tahun. Kami pastikan penggunaannya di restoran kami seimbang dan sesuai kebutuhan, sehingga aman dan tetap lezat," tambahnya.
Banyak mitos negatif tentang MSG yang sudah dibantah oleh berbagai studi ilmiah, menunjukkan bahwa MSG tidak menyebabkan efek samping berbahaya bila digunakan dalam jumlah yang normal.
MSG mampu meningkatkan rasa umami atau gurih alami pada makanan. Menurut Leony, ini sangat penting dalam masakan seperti sambal matah yang terkenal dengan rasa yang kompleks. "Umami adalah komponen rasa yang banyak dicari oleh penikmat kuliner. Dengan menggunakan MSG, kami bisa memperkuat rasa tersebut tanpa harus menambah terlalu banyak garam. Ini adalah cara kami menjaga kualitas makanan kami tanpa kompromi terhadap kesehatan," ujarnya.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science juga menemukan bahwa MSG mampu memperkaya rasa bahan-bahan alami seperti daging, sayuran, dan rempah-rempah, yang merupakan bahan utama dalam banyak masakan di Ayam Bengis.
Di tengah tren makanan sehat, Leony Susan dengan Ayam Bengis Resto-nya berhasil mempertahankan kelezatan makanan tradisional Bali tanpa mengabaikan aspek kesehatan. "Kami selalu mencari cara untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan kami. MSG memungkinkan kami untuk tetap menghadirkan rasa autentik dan gurih dalam setiap hidangan tanpa harus menambah garam berlebihan," kata Leony.
Leony juga menjelaskan bahwa banyak pelanggannya kini lebih terbuka terhadap penggunaan MSG setelah mendapatkan penjelasan mengenai manfaatnya. "Kami selalu berusaha edukasi pelanggan bahwa MSG adalah pilihan yang aman dan sehat, terutama jika mereka ingin menjalani diet rendah garam. Mereka sangat menghargai perhatian kami terhadap kesehatan mereka," katanya.
Kesimpulan: Solusi Sehat tanpa Mengorbankan Rasa
Monosodium glutamate atau MSG adalah alternatif pengganti garam yang lebih sehat tanpa mengurangi rasa nikmat makanan. Fakta ilmiah dan pengalaman para ahli kuliner seperti Leony Susan menunjukkan bahwa MSG tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga efektif dalam mengurangi asupan natrium.
"Kami ingin memastikan bahwa pelanggan kami bisa menikmati hidangan yang lezat sekaligus tetap sehat. MSG adalah salah satu solusi yang kami gunakan untuk menjaga keseimbangan tersebut," tutup Leony.
Dengan memanfaatkan MSG, Leony Susan dan banyak pelaku kuliner lainnya berhasil menghadirkan inovasi rasa yang tidak hanya lezat, tetapi juga mendukung gaya hidup sehat. Ini adalah bukti bahwa kelezatan makanan dan kesehatan dapat berjalan beriringan.