OCD Adalah Gangguan Mental, Apa Bedanya dengan Perfeksionis?

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Rabu, 21 April 2021 15:29
OCD Adalah Gangguan Mental, Apa Bedanya dengan Perfeksionis?
OCD adalah penyakit yang membuat penderitanya ngerasa terdorong untuk melakukan sesuatu hal secara terus-terusan.

OCD adalah singkatan dari Obsesif Compulsif Disorder, merupakan gangguan kecemasan. penderitanya merasakan pikiran dan ketakutan yang nggak diinginkan (obsesif) yang membuatnya melakukan hal-hal secara berulang (kompulsi). Dikutip dari Meb MD, beberapa orang mengalami obsesi dan kompulsi.

OCD adalah seperti memikirkan apakah warna dana ngka tertentu baik atau buruk. Bukannya suatu pikiran cemas dan negatif. Dan kebiasaaa kompulsif itu bukan cuman pecinta kebersihan, kerapian atau kesempurnaan, tapi misalnya mencuci tangan sebanyak tujuh kali setelah menyetuh suatu benda atau mengecek kunci pintu berulang kali dalam satu waktu.

Beda kebiasaan berulang dengan OCD adalah:

  • Kebiasaan ini memakan waktu bisa sampai satu jam sehari
  • Nggak menyenangkan
  • Berada di luar kendali
  • Menganggu pekerjaan, hubungan sosial dan bagian lain kehidupan

Cari tahu lebih banyak tentang OCD ini dalam ulasan Diadona berikut ini yuk!

1 dari 3 halaman

Penyakit OCD Adalah Penyakit Mental

OCD Adalah

Banyak orang tanpa OCD yang merasakan pikiran resah dan melakukan suatu tindakan berulang-ulang. Tapi, pikiran dan perilaku ini biasanya yang menganggu kehidupan mereka. Berbeda dengan penderita OCD.

Penderita OCD adalah mereka yang merasa galau dan risau ketika tidak melakukan perilaku yang biasanya mereka lakukan. Penderita melihat obsesinya sendiri nggak realistis, sementara orang lain cenderung merasa ini wajar, meski dalam wawasan yang terbatas.

Obsesi

Obsesi adalah pikiran atau gambaran berulang dan terus-menerus yang menyebabkan emosi tertekan seperti kecemasan atau rasa jijik. Dikutip dari Psychiatry, Banyak diantara mereka yang merasakan obsesi ini sadar kok kalau pikiran mereka itu berlebihan dan nggak masuk akal. Tapi susah banget untuk diabaikan dan untuk meredakannya, biasanya mereka mengatasinya dengan kompulsi, menekan obsesi itu sendiri atau mengalihkannya ke hal lain.

Gejala Obsesi pada OCD adalah:

  • Takut mengatakan suatu kata-kata yang menurutnya nggak baik
  • Takut terkontaminasi
  • Punya perhatian yang ekstrim pada kerapian dan kebersihan
  • Suara, gambar, angka atau kaya berulang yang menganggu pikiran
  • Takut kehilang atau membuang sesuai yang penting

Kompulsi

Yakni perilaku berulang atau tindakan mental yang dilakukan karena terdorong oleh obsesi. Kompulsi pada OCD adalah tindakan yang biasanya merupakan respon berlebihan dari obsesi. Misalnya, obsesi dengan kebersihan membuat dirinya berulang kali membersihakn sesuatu. Di tahap yang parah, hal ini sampai bisa menganggu kehidupan sehari-hari lho.

Gejala khas kompulsi pada OCD adalah:

  • Mencuci tangan, mandi atau buang air secara berulang kali atau dalam urutan tertentu
  • Membersihakn segala sesatu secara berulang
  • Menghitung berulang kali
  • Terus menerus mencari persetujuan

2 dari 3 halaman

OCD Disorder Adalah Gangguan Kecemasan

OCD Adalah

Bisakah ini diobati?

Pengobatan penyakit OCD adalah dengan obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya. Meskipun sebagian besar pasien dengan OCD merespons pengobatan, beberapa pasien terus mengalami gejala.

Mengutip dari OCD Clinic Brisbane, pengobatan paling efektif untuk OCD kombinasi Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan Exposure Response Prevention (ERP).

CBT akan mengidentifikasi, menantang, dan membantu penderita mengatasi pikiran disfungsional, perilaku dan emosi yang berlebihan. Sedangkan ERP adalah dengan memberikan paparan berlebih pada kecemasan dan ketakutan. Dengan mengekspos pada ketakutan tersebut, penderita kemudian diminta untuk mempelajari cara menahan dorongan kompulsif. Caranya, yakni dengan mengubah proses berpikir mereka sehingga mereka bisa bertindak secara berbeda tergantung pada kondisi.

Pengobatan juga bisa dilakukan dengan pemberian obat psikiatri, yang paling umum adalah antidepresan.

Bila orang terdekat kamu menunjukkan gejala seperti OCD, kamu harus berikan dukungan dan arahkan untuk mencari pengobatan dari profesinal kesehatan. Yakinkan mereka kalau kamu bersama dengan mereka dan proses pengobatan akan membantu mereka menjalani hidup lebih baik. Sayangnya, mungkin ini semua tak mudah.

Pada kasus OCD parah, pebderita bisa saja nggak mua terbuka dengan kondisi mereka atau malah menyangkal masalah yang terjadi.

 

3 dari 3 halaman

OCD Syndrom Bisa Jadi Perfeksionis

OCD Adalah

Sekilas, mungkin penderita OCD hampir mirip dengan mereka yang perfeksionis. Padahal, mereka berbeda.

Perfeksionisme, dalam tingkat tertentu, mungkin sangat bermanfaat. Orang yang perfeksionis biasanya nggak suka dengan kejorokan atau ingin menunjukkan hasil kerja yang maksimal. Tapi ternyata perfeksionisme ini dibagi menjadi dua, yakni yang sehat dan nggak sehat.

Perfeksionisme yang sehat sih misalnya tekun, hati-hati, punya standart yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain. Sedangkan ini adalah perfeksionisme yang tidak sehat kalau misalnya menjurus pada hal-hal misalnya:

  • Ragu apakah sudah melakukan hal yang benar
  • Merasakan asyik dengan kendali
  • Takut membuat kesalahan baru

Nah, OCD ini bisa berkaitan dengan perfeksionisme yang tidak sehat. OCD adalah bentuk ekstrim dengan perfeksionisme. OCD diliputi dengan kecemasan dan kekhawatiran.

Jadi kalau perfeksionis tuh membutuhkan hasil atau kinerja yang sempurna. Sedangkan penyakit OCD membuat penderitanya nggak cuman punya kekhawatian yang berlebih tentang masalah yang nyata, tapi juga keinginan untuk mengatur sesuatu dengan cara tertentu.

Misalnya ketika akan pergi, penderita OCD mungkin akan memastikan mengunci pintu dan mematikan kompor berulang kali. Ini terjadi berlandaskan pada ketakutan yang berlebihan akan membuat suatu masalah yang besar.

OCD adalah bentuk ekstrim perfeksionsime. OCD adalah gangguan pengendalian, sedangkan perfeksionisme adalah konsep yang dikendalikan.

Beri Komentar