© Shutterstock.com
Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang cukup penting. Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sebelum akhirnya masuk dalam tubuh dan dicerna oleh lambung.
Namun, seiring berjalannya usia, kekuatan gigi akan berkurang bahkan bisa ompong. Nah, pada usia berapa sih gigi mulai ompong? Dan gimana sih cara mencegahnya?
Sebenarnya, tak ada patokan pada usia berapa orang tua atau lansia mulai ompong. Pasalnya, gigi bukan organ mati seperti rambut yang bisa rontok dengan sendirinya seiring bertambahnya usia.
Jika dirawat dengan baik sejak kecil, gigi seharusnya bisa berthanan seumur hidup. Gigi memiliki peran yang penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Bahkan, bisa ikut menentukan apakah kamu punya kemungkinan panjang umur atau tidak. Oleh karena itu, jika kamu tak merawat gigi dengan baik sejak dini, maka kamu bisa aja mengalami gigi ompong di usia berapapun.
Jadi, penting banget nih untuk diingan, bahwa usia sebenarnya bukan faktor penentu kapan kamu mulai ompong atau kehilangan gigi.
Dalam banyak kasus, beberapa hal ini bisa jadi penyebab gigi ompong yang harus diwaspadai.
1. Trauma
Yang pertama adalah trauma karena benturan keras atau pukulan yang mengenai area mulut dan menyebabkan gigi copot. Meskipun benturan tak langsung menyebabkan gigi copot, namun benturan itu bisa menimbulkan kerusakan gigi serius yang lambat laun menyebabkan gigi ompong atau harus dicabut.
2. Kondisi Medis
Kondisi medis tertentu bisa menjadi penyebab gigi ompong di usia tua. Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan gigi copot antara lain diabetes, osteomielitis, tekanan darah tinggi, rematik, dan autoimun.
3. Sakit Gusi
Penyakit gusi atau periodontitis adalah penyebab utama gigi lansia mudah copot. Pada lansia, plak bisa terbentuk dengan cepat di gigi. Hal ini tak hanya meningkatkan risiko kerusakan gigi, namun juga bisa menyebabkan penyakit gusi yang pada akhirnya bikin gigi lansia mudah copot.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar gigi tak cepat ompong di usia tua. Melansir dari hellosehat, berikut ulasannya.
1. Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.
2. Tak menyikat gigi terlalu keras. Menyikat gigi terlalu keras justru bikin gusi robek. Tak hanya itu, hal ini juga mengikis enamel gigi yang relatif tipis. Akibatnya gigi akan jadi lebih sensitif.
3. Melakukan flossing gigi. Flossing gak cuma untuk mencabut plak dan sisia makanan yang terselip di sela gigi saja. Flossing juga bisa mengurangi risiko penyakit gusi dan bau mulut yang disebabkan plak di speanjang garis gusi. Lebih baik lakukan flossing sebelum menggosok gigi.
4. Kurangi makanan manis.
5. Berkumur dengan obat kumur.
6. Berhenti merokok. Karena merokok bisa menyebabkan gigi kuning, bibir hitam, penyakit gusi hingga kanker mulut.
7. Rutin Konsultasi ke dokter Gigi.