©digitaltrends.com
Ketagihan nonton video bokep atau video porno memang menjadi salah satu permasalahan yang nyatanya dialami banyak orang. Dengan adanya internet, kita saat ini dapat dengan mudah mengakses video porno sesuai dengan 'fetish', plot cerita hingga pemerannya siapa.
Bahkan google mencatat jika setiap detiknya ada 30 triliun orang yang menonton video porno. Hmm, banyak banget ya ternyata.
Nggak cukup sampai disitu, tau nggak sih kalau kata yang paling-paling populer di google adalah "teen porn". Dan 50% dari isi google bisa dibilang isinya adalah porno atau sensitif konten yang berhubungan dengan porno.
Sebenarnya dalam setiap video porno, entah bagaimana pun ceritanya. Kita semua pasti dan selalu tau kalau endingnya akan orang yang melakukan hubungan seksual. Terus kenapa sih masih banyak aja orang yang kecanduan sama video bokep?
Dilansir dari psiloveyou.xyz, ternyata ketika menonton video porno, hal ini akan menimbulkan orgasm dan membuat yang menonton jadi merasakan ketegangan seksual. Perasaan ini lah yang dapat memicu adanya lonjakan hormon endorfin dan dopamin yaitu hormon yang membuatmu dapat merasa bahagia dan tenang.
Nah, perasaan yang dihasilkan oleh hormon ini lah yang menimbulkan efek candu. Awalnya mungkin kamu hanya melakukannya karena sedang penat, rehat sejenak dari rutinitas.
Tapi hey, jika kamu terus-terusan mengikuti perasaan tersebut, maka video porno akan menjadi tempat pelarian untuk setiap masalah yang kamu alami. Bahkan akan mengurangi libido untuk melakukan hubungan seks secara riil.
Menurut suatu studi pada 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Science, kerusakan otak yang dihasilkan karena kecanduan video porno memiliki tingkat yang sama dengan orang yang kecanduan narkoba.
Nanti ketika kamu sudah merasa kamu telah kecanduan video porno, akan susah untuk dapat melepaskannya.
Kamu membutuhkan tekat yang bulat dengan dirimu sendiri untuk dapat mengubah rasa ini. Lakukan lah kegiatan atau aktifitas lainnya yang dapat membuatmu melupakan kebiasaan ini.
Namun, kalau kamu pun tetap nggak bisa melakukan ini. Maka kamu perlu segera memeriksakannya ke psikolog.