© Shutterstock.com/Africa Studio
Secara umum, palpitasi adalah kondisi kesehatan yang sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan, sebab tidak membahayakan.
Selain itu, definisi dari palpitasi adalah kondisi saat denyut jantung lebih dari 100 beat per menit (BPM). Biasanya kondisi ini disebabkan saat dalam situasi yang menegangkan seperti wawancara kerja, presentasi di depan klien, ataupun mengidap penyakit tertentu.
Sehingga, meskipun terdengarnya begitu sepele, namun kamu tetap perlu waspada, apabila kemungkinan kondisi serius yang memicu timbulnya keluhan palpitasi.
Nah, supaya kamu lebih paham dengan palpitasi, langsung saja simak ulasan berikut ini yang telah dilansir dari berbagai sumber.
Palpitasi Jantung adalah suatu kondisi yang bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, bahkan di usia berapa pun. Apalagi, kalau kamu memiliki salah satu faktor seperti setress, atau sedang hamil.
Sebab, pada umumnya jantung orang dewasa berdetak 60-100 kali per menit dengan irama yang teratur. Meski begitu, ada banyak hal yang bisa menyebabkan jantung berdebar tiba-tiba.
Sehingga, untuk penganan palpitasi jantung harus sesuai dengan penyebabnya. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai langkah darurat, diantaranya:
1. Berbaring sementara waktu sambil relaksasi, serta pernapasan dalam, atau mendengarkan musik untuk mengalihkan pikiran.
2. Hindari pemicu stres dan kecemasan tersebut.
3. Segera hentikan konsumsi yang bisa menyebabkan palpitasi, seperti minuman alkohol, kafein, serta merokok.
4. Kalau jantung berdebarmu masih muncul setelah minum obat, hentikan dulu penggunaannya. Tapi, alangkah baiknya konsultasi dulu dengan dokter.
Setelah itu, jangan lupa untuk mencatat kapan saja saja jantung berdebar tiba-tiba muncul, dan apa yang sedang atau baru saja kamu lakukan sebelum itu terjadi.
Sebab, catatan ini berguna untuk mengetahui pola dan pemicunya. Selain itu, catat juga berapa jumlah detak jantungmu saat kejadian.
Seperti yang dijelaskan di atas, palpitasi adalah kondisi seseorang yang merasakan kerja jantungnya begitu kuat, cepat, atau tidak teratur.
Umunya penyebab dari palpitasi adalah tekanan emosional, seperti stres, kecemasan, mengonsumsi minuman yang memiliki kandungan kafein, menderita penyakit tiroid, dehidrasi, anemia, serta merokok.
Untuk itu, tanda-tanda dan gejala dari palpitasi adalah irama dari debar jantung terasa tidak normal, detak jantung sangat cepat dan kuat, serta detak jantung terasa di tenggorokan dan leher.
Sehingga, untuk mencegah palpitasi adalah dengan rutin berolahraga, menghentikan konsumsi kafein, alkohol, rokok, serta minum air sebanyak 8 gelas atau 2 liter setiap hari untuk memenuhi kebutuhan cairan harian.
Palpitasi cordis adalah penurunan fungsi dari jantung kanan yang menyebabkan gagal jantung kongestif (decompression cordis) bila tidak ditangani dengan cepat.
Penyebab kondisi ini ialah disebabkan penyakit jantung koroner, gangguan otot jantung, kerusakan pada katup jantung, serta radang otot jantung.
Sedangkan, untuk mendiagnosis palpitasi adalah dokter akan melakukan beberapa tes seperti tes elektrokardiografi (EKG), tes ekokardiografi (USG jantung), serta tes holter monitor.
Selain itu, untuk mengobati palpitasi adalah dengan terapi fisik, Implantable cardioverter defibrillator (ICD), pakai alat pacu jantung, dan ablasi kateter.
Intinya, untuk mengatasi palpitasi adalah kamu bisa melakukan dengan beberapa cara seperti istirahat yang cukup, konsumsi sayur-sayuran hijau, perbaiki pola makan, serta kelola stress dengan baik.