Pemerintah Indonesia Tawarkan 5 Vaksin Booster Gratis, Ada Apa Saja?

Reporter : Mila
Kamis, 13 Januari 2022 07:57
Pemerintah Indonesia Tawarkan 5 Vaksin Booster Gratis, Ada Apa Saja?
Program vaksinasi dosis lanjutan (booster) akan dimulai Rabu (12/1/2022).

Sejak awal 2021 lalu, Indonesia sudah memulai program vaksinasi COVID-19. Menurut Our World in Data pada 4 Januari 2022, Indonesia termasuk dalam lima negara dunia dengan cakupan vaksinasi COVID-19 terbanyak, yaitu 283.554.361 dosis!

Dengan munculnya varian-varian SARS-CoV-2, efektivitas vaksin pun berkurang. Oleh karena itu, Kemenkes RI mengumumkan bahwa program vaksinasi dosis lanjutan (booster) gratis akan dimulai Rabu (12/1/2022).

1 dari 5 halaman

Apa Saja Syaratnya?

Melansir akun YouTube resmi Kemenkes RI, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan bahwa program vaksin booster COVID-19 akan bermula pada 12 Januari 2022, sesuai arahan Presiden Jokowi.

" Program vaksin booster ini akan dilakukan secara gratis untuk masyarakat Indonesia yang telah berusia 18 tahun ke atas dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap minimal 6 bulan yang lalu," ujar Budi.

Selain sudah menamatkan vaksin primer (dua dosis vaksin), Budi mengatakan bahwa vaksinasi booster diprioritaskan untuk kelompok lansia dan kelompok rentan atau yang menderita gangguan sistem imun (immunocompromised).

" Vaksinasi booster ini penting bagi seluruh rakyat Indonesia, diberikan sebagai komitmen dari pemerintah untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman COVID-19 dan termasuk varian-varian barunya," imbuh Budi.

2 dari 5 halaman

Tidak Perlu Takut Kehabisan

Ilustrasi Vaksin

Budi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia memiliki pasokan vaksin yang cukup. Vaksin tersebut datang dari kontrak pengadaan vaksin tahun lalu yang akan tiba di awal 2022. Selain itu, vaksin juga datang dari donasi dunia (dari program COVAX atau program kerja sama bilateral).

Sebelumnya, COVAX memberikan bantuan terhadap 20 persen populasi Indonesia. Sekarang, persentase itu bertambah menjadi 30 persen populasi Indonesia.

" Kira-kira setara vaksinasi untuk 27 juta orang atau setara dengan 54 juta dosis vaksin gratis yang bisa diterima pemerintah total dari tahun lalu dan tahun ini," kata Budi.

3 dari 5 halaman

Lima Jenis Vaksin Booster

Merunut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pemberian booster bisa mengandalkan vaksin sejenis (homolog) atau vaksin berbeda (heterolog).

Budi melanjutkan bahwa pemberian vaksinasi booster mengikuti ketersediaan vaksin dan hasil penelitian yang dilakukan di dalam dan luar negeri. Dikonfirmasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), kombinasi vaksin booster yang diizinkan adalah:

  • CoronaVac (Sinovac Biotech): Homolog untuk vaksin primer Sinovac.
    Satu dosis minimal 6 bulan setelah dua dosis pertama. Tercatat peningkatan titer neutralizing antibody 21-35 kali lipat, 28 hari setelah pemberian dosis booster pada subjek dewasa.

  • Vaxzevria dan Kconecavac (AstraZeneca-Oxford): Homolog untuk vaksin primer AstraZeneca-Oxford. Satu dosis minimal 6 bulan setelah dua dosis pertama. Tercatat peningkatan titer antibodi immunoglobulin G (IgG) dari 1.792 menjadi 3.746 setelah booster.

  • Comirnaty (Pfizer-BioNTech): Homolog untuk vaksin primer Pfizer-BioNTech. Satu dosis minimal 6 bulan setelah dua dosis pertama. Tercatat peningkatan titer neutralizing antibody 3,29 kali lipat, 1 bulan setelah pemberian dosis booster pada subjek dewasa.

  • Spikevax (Moderna): Homolog untuk vaksin primer Moderna dan heterolog untuk vaksin primer AstraZeneca-Oxford, Pfizer-BioNTech, dan Johnson&Johnson. Setengah dosis minimal 6 bulan setelah dua dosis pertama. Tercatat peningkatan titer neutralizing antibody 12,99 kali lipat.

  • Zivivax (Anhui Zhifei Longcom): Heterolog untuk vaksin primer Sinovac dan Sinopharm. Dosis penuh minimal 6 bulan setelah vaksin primer Sinovac dan Sinopharm. Peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali lipat pada subjek yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm.

4 dari 5 halaman

Cek Aplikasi PeduliLindungi

Ilustrasi Vaksin

Budi menekankan bahwa vaksinasi booster untuk saat ini diprioritaskan untuk kelompok lansia dan rentan atau immunocompromised.

Kalau termasuk dalam kelompok prioritas, masyarakat bisa mengakses PeduliLindungi lewat laman web (pedulilindungi.id) atau aplikasi untuk mengecek tiket dan jadwal vaksinasi.

Lewat aplikasi PeduliLindungi, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Buka aplikasi PeduliLindungi.
  • Masuk dengan akun yang sudah terdaftar.
  • Klik 'Profil' dan pilih 'Status Vaksinasi & Hasil Tes COVID-19'.
  • Status serta jadwal vaksin booster akan muncul.
  • Untuk mengecek tiket vaksin booster, gunakan menu 'Riwayat dan Tiket Vaksin'.

Beri Komentar