© Shutterstock.com
Virus Corona Covid-19 hingga kini masih menjadi pandemi yang belum kunjung usai. Banyak hal yang disebut dapat menjadi gejala dari virus ini, namun nyatanya banyak juga yang tak dapat dibuktikan kebenarannya.
Dilansir dari eurekalert.org, terdapat studi baru yang menemukan jika delirium juga menjadi salah satu gejala awal infeksi virus corona, khususnya pada kelompok lanjut usia (lansia).
Penyakit delirium sendiri merupakan gejala mental serius yang umumnya membuat penderitanya mengalami kebingungan para dengan kesadaran yang berkurang.
Studi yang dilakukan peneliti dari Universitat Oberta de Catalunya ini membeberkan fakta jika selain hilangnya indera perasa dan penciuman serta sakit kepala yang terjadi sebelum timbulnya gejala batuk dan sesak napas, sebagian pasien juga mengalami delirium.
" Delirium adalah keadaan kebingungan di mana seseorang merasa tidak terhubung dengan kenyataan, seolah sedang bermimpi. Kita perlu waspada, karena seseorang yang menunjukkan tanda-tanda kebingungan mungkin merupakan indikasi infeksi," ujar peneliti Javier Correa dalam catatan studinya.
Menurut Javier, sudah ada sejumlah bukti yang memperlihatkan bahwa Covid-19 mengakibatkan perubahan neurokognitif, dengan gejala seperti sakit kepala, delirium, dan gangguan psikotik.
Javier mengungkapkan jika Covid-19 bisa mempengaruhi fungsi otak kemungkinan karena tiga penyebab, yaitu Hipoksia atau defisiensi oksigen saraf; radang pada jaringan otak akibat badai sitokin; dan kemampuan virus corona melintasi darah sehingga bisa " langsung menyerang" otak.
Menurut para peneliti, kondisi delirium, defisit kognitif, dan anomali perilaku kemungkinan besar disebabkan oleh peradangan sistemik pada organ dan keadaan hipoksia. Bulan lalu, penelitian lain, yang diterbitkan dalam jurnal Age and Aging, mengungkapkan, delirium adalah gejala utama Covid-19 pada orang tua yang lemah.
Dilansir dari healthline, umumnya penyakit delirium menyerang kelompok lansia, orang yang pernah menjalani operasi, berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, memiliki kondisi yang merusak otak seperti stroke dan demensia dan berada di bawah tekanan emosional yang ekstrem.
Selain itu, umumnya penyakit ini memiliki gejala seperti tidak berpikir atau berbicara dengan jelas, kurang tidur atau merasa mengantuk, berkurangnya daya ingat untuk jangka pendek hingga kehilangan kendali otot.
Virus corona masih menjadi polemik yang belum usai di Indonesia. Tetap patuhi protokol kesehatan dalam setiap aktifitas ya!