©shutterstock.com/Shine Nucha
Penyakit glaukoma sering menyerang mereka yang sudah lanjut usia, dengan penyebab yang nggak diketahui. Penyakit ini adalah sekelompok kondisi mata yang merusak saraf optik, di mana saraf optik ini vital banget untuk penglihatan. Akibatnya? Kebutaan mengancam. Kerusakan tersebut sering kali disebabkan karena tekanan tinggi yang nggak normal, yang terjadi pada mata.
Penyakit glaukoma sendiri merupakan salah satu penyebab utama kebutaan bagi mereka yang berada di usia lebih dari 60 tahun. Meski begitu, tetap saja bisa menimpa mereka yang lebih muda
Penyakit glaukoma adalah kondisi mata serius yang dapat menyebabkan kebutaan. Kondisi ini menyerang saraf optik, yang membawa informasi dari mata ke pusat visual di otak. Saat saraf optik tersebut rusak, maka akan terjadi kehilangan penglihatan yang permanen.
Yang paling umum, penyakit glaukoma muncul tanpa adanya peringatan dini. dan cuman bisa dideteksi selama pemeriksaan mata komprehensif. Kalau nggak terdeteksi dan nggak diobati, maka penyakit glaukoma pertama-tama bisa menyebabkan hilangnya penglihatan tepi dan akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.
Nah, pada saat seseorang tersebut mengalami kehilangan penglihatan, maka hal tersebut udah bisa dipulihkan lagi. Dan sangat mungkin penderita mengalami kehilangan penglihatan tambahan, bahkan setelah pengobatan untuk penyakit glaukoma ini dimulai.
Maka, satu-satunya cara untuk menghindari parahnya penyakit glaukoma ini yaitu dengan rutin mengunjungi dokter mata untuk melakukan pemeriksaaa mata secara komprehensif dan rutin.
Ramuan atau obat-obatan tradisonal banyak dicari sebagai alternatif pengobatan penyakit glaukoma. Penggunaannya juga terus meningkat. Tapi, perlu dicatat kalau beberapa alternatif pengobatan ini tidak memiliki efek klinis yang terbukti.
Olahraga teratur dan teknik relaksasi dapat bermanfaat untuk menurunkan tekanan mata dan mungkin berdampak positif pada kesehatan secara keseluruhan dan faktor risiko penyakit glaukoma lainnya termasuk tekanan darah tinggi. Tapi lagi-lagi, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan alternatif atau ramuan non medis lainnya.
Dilansir dari laman Glaucoma, beberapa orang percaya kalau obat ini bermanfaat untuk membantu tubuh menangkal penyakit. Obat homeopati adalah obat yang menggunakan bahan alami untuk media mengobati pasien.
Sayangnya, Food and Drug Administration (FDA) belum menguji obat homeopati untuk keamanan atau efektivitas pengobatan pnyait glaukoma. Nggak ada jaminan bahwa obat tersebut mengandung bahan yang konsisten, atau punya dosis yang akurat.
Kesalahan yang lebih fatal lagi kalau msialnya seornag penderita penyakit glaukoma sampai menggunakan obat hemopati dan menghentikan perawatan medis, atau menunda oengobatan yang justru terbukti efektif.
Yaitu sistem perawatan kesehatan yang dirancang untuk membantu individu dalam menyelaraskan pikiran, tubuh, dan jiwa. Sayangnya, nggak ada bukti manfaat dari pengobatan ini untuk terapi penyakit glaukoma.
Tidak ada penelitian konklusif yang membuktikan hubungan antara makanan tertentu dan glaukoma, tetapi masuk akal untuk berasumsi bahwa apa yang kamu makan dan minum secara umum memiliki efek pada penyakit tersebut.
Penyakit Glaukoma adalah penyakit mata karena kerusakan saraf optik. Sebagian besar mengikatkannya dengan penyakit diabetes. Tapi apa hubungannya?
Orang dengan diabetes dua kali lebih mungkin mengidap penyakit glaukoma ketimbang non-penderita diabetes, meskipun beberapa penelitian saat ini mulai mempertanyakan hal ini. Demikian pula, kemungkinan seseorang dengan glaukoma sudut terbuka terserang diabetes lebih tinggi daripada seseorang tanpa penyakit mata.
Bagimana Pencegahan penyakit Glaukoma?
Saat ini, pemeriksaan mata secara teratur adalah bentuk pencegahan terbaik terhadap kerusakan glaukoma yang signifikan.
Deteksi dini dan perawatan yang cermat dan seumur hidup dapat mempertahankan penglihatan pada kebanyakan orang. Secara umum, pemeriksaan untuk glaukoma harus dilakukan:
Dikenal sebagai penyakit yang muncul pada orang dewasa, mungkin nggak sih penyakit glaukoma ini diderita anak-anak?
Jawabannya adalah, mungkin.
Hal ini mungkin terjadi sejak lahir atau berkembang dalam beberapa tahun pertama kehidupan. Kerusakan saraf optik dapat disebabkan oleh penyumbatan drainase atau kondisi medis yang mendasarinya.
Penyakit glaukoma muncul sebagai hasil dari kerusakan saraf optik. saat saraf ini berangsur-angsur memburuk, bintik-bintik buta bakalan berkembang di bidang penglihatan. Alasannya kenapa ini terjadi, masih belum sepenuhnay dimengerti namun biasanya terkait dengan peningkatan tekanan pada mata.
Tekanan apa itu?
Jadi begini, di dalam mata terdapat cairan yang disebut queous humor, biasanya mengalir keluar dari mata melalui saluran seperti jaring. Saat mata tersumbat maka cairan bakalan menumpuk dan menyebabkan tekanan meningkat.
Penyebab penyakit glaukoma lainnya yakni termasuk cedera fisik ataupun kimiawi di mata, infeksi mata yang parah, penyumbatan pembuluh darah di dalam mata, dan kondisi peradangan
Penyakit glaukoma ini sebagian besar menimpa mereka yang berumur lebih dari 40 tahu. Tapi, orang dewasa muda, hingga anak-anak juga sangat mungkin terkena.
Beberapa penyakit glaukoma nggak memiliki ciri-ciri, gejala ataupun peringatan. Efeknya berkembang secara bertahap, sehingga penderita mungkin nggak melihat adanya perubahan dalam penglihatan sampai berada dalam kondisi lebih lanjut.
Tapi ada beberapa gejala penyakit glaukoma yang tergantung pada henis dan tahap kondis penderita. Berikut contohnya
Kayak yang udah Diadona bahas ya, bahwa penyakit glaukoma muncul karena peningkatan tekanan. Tapi pada glaukoma tekanan normal, saraf optik tetap rusak walaupun tekanannya normal. Nggak ada yang tahu pasti apa alasannya, tapi bisa saja karena saraf optik yang sensitif.
Penyakit gluukoma yang nggak diobati bisa mengarah pada kebutaan. Bahkan walaupun dengan perawatan, sekitar 15 persen orang dengan gluukoma menjadi buta pada satu mata dalam kurun waktu 20 tahun.
Penyakit glaukoma memang nggak bisa dipulihkan. Makanya, penting banget untuk melakukan pemeriksaan mata secara secara teratur yang mencakup pengukuran tekanan mata sehingga diagnosis awal bisa dilakukan dan penyakit bsia diobati dengan tepat.