Penyakit Anemia, Penyebab, dan Cara Mengobati

Reporter : Novi Hardita Larasati
Selasa, 26 Mei 2020 09:40
Penyakit Anemia, Penyebab, dan Cara Mengobati
Anemia adalah kondisi tubuh seseorang yang kekurangan sel darah merah.

Anemia adalah penyakit yang ditandai dengan kurangnya jumlah sel darah merah dari batas semestinya. Tapi, penyakit ini tidak disamakan dengan darah rendah.

Seseorang yang dikatakan menderita anemia adalah kalau kadar hemoglobinnya di bawah 14 g/dL untuk laki-laki, dan di bawah 12 g/dL untuk wanita.

Sehingga untuk mengatasi anemia adalah tergantung dengan penyebab yang mendasarinya, mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, sampai operasi.

Selain itu, gejala anemia adalah bervariasi, tergantung pada penyebabnya, namun penderita penyakit ini bisa mengalami gejala berupa: Lemas dan cepat lelah, Sakit kepala dan pusing, Detak jantung tidak teratur, dan nyeri dada.

Nah, untuk mengetahui lebih jelas tentang anemia, simak ulasan berikut yang telah dilansir dari beberapa sumber.

1 dari 3 halaman

Anemia Aplastik

Anemia adalah

Penyakit anemia adalah kondisi yang dapat memengaruhi lebih dari 1,6 miliar orang di dunia. Bahkan orang-orang dengan penyakit kronis seperti kanker memiliki risiko tertinggi terkena kondisi ini.

Sehingga kamu harus lebih memahami tentang penyakit ini, sebab saat ini ada lebih dari 400 jenis anemia yang telah diidentifikasi. Salah satunya adalah anemia aplastik.

Bahkan, anemia aplastik adalah penyakit darah yang serius namun langka. Biasanya yang mengalami anemia adalah anak-anak atau pada usia 20-25 tahun.

Selain itu, ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan anemia aplastik, diantaranya:
- Radiasi dan kemoterapi
- Paparan terhadap bahan kimia beracun
- Penggunaan obat tertentu
- Infeksi virus
- Kelainan autoimun

Namun, salah satu upaya pencegahan anemia adalah dengan melakukan pemeriksaan darah secara berkala di laboratorium sehingga dapat diketahui adanya anemia sedini mungkin.

2 dari 3 halaman

Anemia Gravis

Anemia adalah

Anemia adalah penyakit akibat kekurangan sel darah merah. Sementara jenis ini termasuk dalam anemia berat yang ditandai dengan kadar Hb di bawah 8 g/dL.

Padahal usia rata-rata sel darah merah adalah 100 hingga 120 hari dan tubuh akan secara otomatis mengganti sekitar 0,8 hingga 1% sel darah merah setiap hari.

Untuk mengobati anemia adalah dengan memberikan suplemen penambah darah, transfusi darah, dan mengobati anemia berdasarkan penyebab utama.

Namun, untuk pencegahan anemia adalah kamu bisa melakukan beberapa cara sebagai berikut:
- Konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging, kacang-kacangan, lentil, sayuran berdaun hijau, dan buah kering.
- Konsumsi makanan kaya asam folat seperti buah-buahan, jus buah, kacang polong hijau, kacang merah, kacang tanah, dan nasi.
- Konsumsi makanan kaya vitamin B12 seperti daging, produk olahan susu, kedelai dan produk sereal.
- Konsumsi makanan kaya vitamin C seperti jeruk, paprika, brokoli, tomat, melon, dan stroberi.

3 dari 3 halaman

Anemia Pernisiosa

Anemia adalah

Selain beberapa nama yang telah disebutkan diatas, ada pula anemia jenis pernisiosa. Menurut Journal of Blood Medicine penyakit ini merupakan kondisi langka. Sebab, tingkat kejadiannya sebesar 0,1% pada populasi umum dan 1,9% pada orang yang berusia di atas 60 tahun.

Sehingga gejala yang muncul pada anemia ini meliputi:

- Kelemahan
- Sakit kepala
- Nyeri dada
- Penurunan berat badan

Penyebab anemia pernisiosa sendiri disebabkan oleh kekurangan vitamin B12, dimana tubuh membutuhkan asupan vitamin untuk membuat sel-sel darah merah yang sehat serta menjaga sistem saraf agar bekerja dengan optimal.

Tak hanya itu saja, anemia pernisiosa adalah kondisi yang bisa menambah kerja berat pada jantung tubuh. Pasalnya, kekurangan darah semakin buat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh.

Intinya, anemia adalah kondisi tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.

Beri Komentar