Penyakit Anoreksia adalah Gangguan Makan, Seperti Apa Gejala dan Penyebabnya?

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Kamis, 25 Februari 2021 15:23
Penyakit Anoreksia adalah Gangguan Makan, Seperti Apa Gejala dan Penyebabnya?
Penyakit anoreksia nggak sekedar tentang hilangnya nafsu makan, tapi juga pemikiran seseorang terhadap makanan dan berat tubuhnya

Penyakit anoreksia ternyata nggak semudah itu didefinisikan sebagai suatu obsesi untuk mendapatkan tubuh kurus. Anoreksia sebenarnya adalah sebuah gangguan makan yang dipengaruhi oleh kondisi mental. Mereka yang mengidap penyakit ini sering kali memiliki tampilan tubuh yang kurus banget dan mengalami ketakutan pada kenaikan berat badan. Mereka juga punya pikiran terdistorsi tentang tubuh mereka.

Tapi ini beda dengan istilah anoreksia yang merujuk pada suatu kondisi di mana seseorang nggak nafsu makan atau nggak bisa makan ya. Anoreksia jenis ini bisa saja merupakan gejala dari suatu penyakit.

Sedangkan yang akan dibahas di artikel Diadona kali ini adalah penyakit anoreksia yang masuk dalam kategori gangguan makan. Untuk tahu lebih lanjut yuk pantengiin terus artikel Diadona berikut ini.

1 dari 4 halaman

Apa itu Penyakit Anoreksia?

Penyakit Anoreksia

Penyakit anoreksia adalah gangguan makan psikologis yang berpotensi bisa mengancam jiwa. Gejala utama yang terlihat meliputi rendahnya berat badan dibandingkan dengan tinggi dan tipe tubuh mereka.

Tapi untuk mendiagnosis penyakit ini nggakcukup denga penghitungan berat badan atau BMI aja, melainkan harus dengan melihat pengamatan pola makan, olahraga yang dilakukan sampai kerpribadiannya. Dikutip dari Eating Disorder Hope, penderita anoreksia ini sering kali ngerasa ketakutan sama pertambahan berat badan dan ngerasa kalau penampilannya lebih besar atau gendut ketimbang yang sebenarnya.

Secara umum terdapat dua jenis penyakit anoreksia, yakni:

Binge / Purge

Penderita penyakit anoreksia ini sering kali berjuang untuk 'membersihkan diri' setelah makan. Ini mereka lakukan untuk mengurangi rasa takut pertambahan berat badan dan mengimbangi rasa bersalah karena duah makan makanan yang menurut mereka terlarang. Mereka biasanya bakalan olahraga berlebihan, muntah atau minum obat pencahar.

Restriktif

Penderitanya biasanya terlihat sangat disiplin mengenai makanan, mulai dari membatasi jumlah makanan, kalori, dan makanan tinggi gula. Konsumsi kalori mereka jauh lebih sedikit ketimbang yang dibutuhkan dan mereka lakukan demi menjaga berat badan mereka.

2 dari 4 halaman

Penyakit Anoreksia Nervosa

Penyakit Anoreksia

Penyakit anoreksia disebut juga dengan anoreksia nervosa sedangkan istilah anoreksia saja juga bisa disbeut sebagai salah satu gejala hilangnya nafsu makan yang terjadi karena keberadaan penyakit lain. Gejala utama yang muncul yaitu penurunan berat badan secara signifikan. Sedangkan pada seseorang yang menderita anoreksia nervosa atipikal mengalami penurunan berat badan secara angka tapi tak begitu terlihat.

Gejala penyakit anoreksia antara lain:

  • Kehilangan massa oto dalam jumlah signifikan
  • Tekanan darah rendahnya
  • Pusing
  • Sakit perut
  • Lesu, lelah
  • Kaki dan tangan bengkak
  • Rambut rontok
  • Tidak menstruasi dalam kurun wwaktu yang panjang
  • Sembelit
  • Kuku rapuh
  • Irama jantung tidak normal
  • Kehilangan kepadatan tulang
  • Bau mulut dan gigi rusak serta yang lainnya

Orang dengan gejala penyakit anoreksia juga nunjukin perilaku seperti:

  • Membatasi asupan makanan secara keseluruhan
  • Punya perhatian yang berlebih pada berat badan, ukuran tubuh, kalori dan makanan
  • Banyak olahraga, minum obat pencahar dan melakukan sesuatu biar muntah
  • Sering ngomong tentang gemuk dan kelebihan berat badan
  • Menyangkal perasaan lapar dan menghindari waktu makan
  • Banyak olahraga, konsumsi obat pencahar dan menyebabkan muntah
  • Sering ngerasa gendut
  • Walaupun sedang memasakn untuk orang lai, tapi mereka sendiri nggak mau makan
  • Menarik diri dari interaksi sosial
  • Memperlihatkan tanda-tanda depresi

Penderita penyakit anoreksia mungkin mengaitkan antara makanan dan makan dengan rasa bersalah. Mereka nggak menyadari bahwa ada yang salah pada diri mereka dan nggak mau mencari tahu masalah tersebut.

Tapi perlu diingat kalau gejal penyakit anoreksia ini bisa berbeda setiap orang.

3 dari 4 halaman

Penyakit Anoreksia itu apa dan Mengapa Bisa Terjadi?

Mereka yang menderita penyakit anoreksia ini sering menggunakan makanan dan makan sebagai cara untuk mengambil kendali bagian hidup saat bagian lainnya sedang diliputi stres atau kecemasan, dikutip dari Web MD. Kemungkinan juga gangguan ini berkembang karena perasaan nggak mampu, harga diir rendah, cemas, marah, kesepian. Mereka mungkin juga bisa sedang menjalani hubungan yang bermasalah atau punya kesedihan di masa lalu diejek karena berat badan mereka.

Gangguan ini juga mungkin terjadi karena faktor fisik. Juga bisa dipicu oleh perubahan hormon yang mengontrol bagaimana tubuh dan pikiran mempertahankan suasana hati, nafsu makan, berpikir, dan ingatan. Dan ada kecenderungan bawah penyakit ini diwariskan ke generasi selanjutnya.

 

4 dari 4 halaman

Anoreksia adalah Penyakit Gangguan Makan

Yang perlu digaris bawahi adalah bahwa penyakit anoreksi ini ngga ksekedar seseorang yang nggak nafsu makan aja, melainkan gangguan makan yang bikin penderitanya jadi terobsesi dengan berat badan dan apa yang mereka makan.

Penyakit anoreksia bisa sangat membahayakan nyawa karena karena terjadi komplikasi pada sistem kardiovaskuler, darah, sistem pencernaan, ginjal dan lainnya. Tentu saja itu semua di luar dampak fisik dan gizi serta kecenderungan untuk melakukan bunuh diri karena depresi.

Bila ditangani dengan baik maka penyakit ini bis disembuhnya. Perawatannya meliputi :

  • Terapi perilaku kognitif untuk memabntu penderitanya menemukan cara baru untuk berpikir, berperilaku, dan mengelola stres
  • Terapi nutrisi
  • Konseling
  • Obat depresi
  • Suplemen untuk menangani kekurangan nutrisi

Penyakit anoreksia merupakan gangguan makan sebagai akibat dari kondisi mental penderitanya. Bila ada orang terdekatmu yang memiliki kecenderungan penyakit ini, jangan ragu untuk membawanya ke dokter ya!

Beri Komentar