Penyakit Asma Nggak Bisa Disembuhkan Total, Mitos atau Fakta?

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Senin, 2 Agustus 2021 07:27
Penyakit Asma Nggak Bisa Disembuhkan Total, Mitos atau Fakta?
Katanya sekali terkena penyakit ini, maka akan terus ada seumur hidup.

Asma merupakan penyakit yang sudah banyak diidap banyak orang. WHO menyebutkan bahwa sekitar 262 jiwa di dunia mengidap penyakit ini dengan angka kematian sebesar 461 jiwa. Semantara itu, secara singkat, asma adalah penyakit yang disebabkan akibat peradangan kronis sehingga menimbulkan penyempitan saluran pernapasan.

1 dari 5 halaman

Ilustrasi Asma

Banyak yang bilang bahwa asma ini tidak bisa disembuhkan. Sekali terkena asma, makan penyakit tersebut akan terus dirasakan seumur hidup. Namun benarkah demikian?

Melansir dari Hellosehat, ternyata benar, penyakit asma tidak bisa disembuhkan secara total. Ketika seseorang terkena asma, maka ia akan hidup dengan penyakit tersebut sampai akhir hayatnya.

 

2 dari 5 halaman

Sampai saat ini, masih belum ada obat yang bisa menyembuhkan asma secara tuntas. Namun, pihak ahli terkait tidak berhenti untuk mengembangkan obat agar asma bisa disembuhkan secara total.

Meskipun tidak bisa disembuhkan secara total, penyakit asma hanya bisa dikendalikan gejalanya. Jadi jangan khawatir. Ketika terkena asma, bukan berarti kamu akan mengalami serangan asma secara terus-menerus.

 

3 dari 5 halaman

Ilustrasi Penyakit Asma

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikan gejala asma. Yaitu bisa dengan bekerja dengan tenaga medis dalam merancang rencana aksi asma. Kenali dan hindari pemicu serangan asma. Jaga pola makan sehat dan bergizi.

Selain itu, pengidap asma juga bisa melakuakan olahraga yang cocok. Pantau juga apa saja gejala dan akvitias yang dilalui. Yang terakhir, untuk kemungkinan terburuk, persiapkan segala keperluan jika asma kambuh.

 

4 dari 5 halaman

Jadi, meskipun asma tidak bisa disembuhkan secara total, gejala asma bisa dikendalikan, ya. Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, lebih baik untuk segara konsultasikan hal tersebut kepada dokter terkait.

Semoga bermanfaat!

Beri Komentar