©shutterstock.com
Penyakit ayan disebut juga dengan penyakit ayan dengan gejala khas berupa kejang. Tapi, banyak orang yang salah kaprah terhadap penggunaan kedua istilah tersebut.
Penyakit ayan dan ayan merujuk nama penyakit, sementara kejang adalah gejalanya. Nggak semua kejang terjadi karena penyakit ayan.
Penderita penyakit ayan sering mendapatkan stigma negatif. Padahal mereka nggak tau aja sih tentang penyakit ayan itu, penyebab, hingga penularannya.
Data dari WHO menyebut kalau ada sekitar 50 juta penderita penyakit ayan di seluruh dunia, menjadikannya sebagai salah satu penyakit neurologis yang paling umum. Sebanyak 80 persen penderita penyakit ayan ini merupakan penduduk negara berpenghasilan rendah dan menengah. Dan tiga perempatnya, nggak mendapatkan pengobatan yang dibutuhkan.
Penyakit ayan merupakan kelainan kronis dengan gejala khas berupan kejang berulang tanpa sebab. Dan seseorang dinyatakan menderita penyakit ini kalau dia pernah dua kali mengalami kejang tanpa sebab, atau tanpa adanya kondisi medis yang diketahui.
Dilansir dari sebuah jurnal neurologi yang terbit di tahun 2004 lalu, persepsi tentang penyakit ayan di dunia Islam dapat dilihat melalui tiga dimensi, yaitu
agama islam dan referensi tentang penyakit ayan, penyakit ayan dalam literatur medis Islam, dan persepsi mengenai penyakit ayan saat ini dalam umat islam.
Di dalam Al Quran yang diturunkan kepada Rasulullah, tidak terdapat kata yang kurang lebih hampir sama dengan penyakit ayan ini. Namun penyakit ayan pernah disebutkan dalam sebuah hadis, di mana suatu kasus eorang perempuan yang menderita penyakit ayan.
Selama hampir seribu tahun dalam sejarah Islam, ada banyak kontribusi literatur mengenai penyakit ayan ini yang ditulis oleh orang Arab dan Sapnyol. Tapi, yang paling signifikan adalah dari Ibnu Sina.
Ibnu Sina adalah orang yang pertama dalam riwayat medis menggunakan istilah ini
'Ayan'. Ibnu Sina menciptakan istilah ini dari kata kerja Latin yang berarti ‘dirasuki dari luar'.
Sistem kedokteran Yunani yang datang ke India selama 1000 tahun pemerintahan umat Islam dulu menuturkan kalau penyakit ayan dianggap hasil dari blok di akar saraf di otak.
Persepsi tentang penyakit ayan ini bervariasi di antara umat islam, sesuai dengan kepercayaan budaya setempat.
Di Nigeria, ayan umumnya dianggap menular, bahkan di kalangan mahasiswa kedokteran; makanya orang dengan penyakit ayan sering dijauh.
Di Burkina Faso, Afrika, 44 persen orang menganggap penyakit ayan menular, 40 persen menganggapnya turun temurun dan cuman 15% menghubungkannya dengan masalah di kepala. Sebanyak 7.8 persen bahkan menagnggap kalau penyakit ayan ini disebabkan karena keberadaan cacing di kepala.
Di Afrika, penyakit ayan sering dianggap sebagai suatu kepercayaan atau sihir. Nah, di Afghanistan malah sebagian besar orang di pedesaan berpikir kalau ini disebabkan karena jin.
Dalam jurnal tersebut juga menyebut nih kalau di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, 57 persen berpikir kalau penyakit ayan adalah penyakit mental, dan 20 persen mengira kalau penyakit ini menular.
Penyakit ayan pernah disebut dalam hadis HR al-Bukhari dan Muslim, di mana dikisahkan soerang wanita yang menderita penyakit ayan dan auratnya selalu tersingkap saat dia sedang kambuh. Dia kemudian meminta Rasulullah untuk mendoakannya.
Saat itu Rasulullah memberikannya pilihan untuk bersabar agar berbuah surga, atau disembuhkan. Wanita tersebut awalnya memilih untuk bersabar, namun kemudian meminta agar auratnya tak terbuka saat dia sedang kejang karena penyakit ayan.
Dari laman mayoclinic.org, penyebab terjadinya penyakit ayan dari setengah penderitanya masih belum diketahui. Tapi pada setengah yang lain, penyakit ini bisa ditelusuri dari berbagai faktor berikut:
Penyakit ayan yang diderita seseorang bisa dikategorikn dari lokasi otak yang terpengaruh dan jenis kejang, dan dua hal tersebut bisa ditelusuri dari keturunan.
Trauma Kepala
Trauma kepala akibat kecelakaan mobil atau cedera yang traumatis bisa menjadi penyebab terjadinya penyakit epilespi pada seseorang
Kondisi otak yang menyebabkan kerusakan otak, seperti tumor atau stroke otak, bisa menyebabkan terjadinya penyakit ayan. Stroke sendiri merupkaan penyabab terjadinya ayan pada mereka yang berusia lebih fdari 35 tahun.
Infeksi pada otak, misalnya meningitis, AIDS, dan ensefalitis virus, dapat menyebabkan penyakit ayan.
Sebelum lahir, bayi sensitif terhadap kerusakan otak yang bisa disebabkna oleh beberapa faktor, seperti infeksi pada ibu, gizi buruk atau kekurangan oksigen. Nah, kerusakan otak ini dapat menyebabkan penyakit ayan atau cerebral palsy.
Penyakit ayan kadang-kadang dikaitkan dengan gangguan perkembangan, seperti misalnya autisme atau neurofibromatosis.
Banyak orang yang mungkin nggak mau deket-deket sama penderita penyakit ayan ini karena takut tertular. Padahal kan penyakit ini bukan karena virus atau bakteri yah, melainkan adanya aktivitas abnormal di dalam otak. Jadi, penularan penyakit ayan nggak bisa terjadi.
Dan meskipun diwariskan, penyakit ayan nggak diturunkan dari orang tua ke anaknya layaknya mata coklat atau hidung mancung. Tapi, orang yang punya saudara dekat dengan penyakit ini punya faktor risiko yang lebih tinggi daripada mereka yang sama sekali nggak punya riwayat penyakit ayan pada keluarga.
Saat ini, sebagian besar penyakit ayan bisa diobati dengan obat-obatan. Sayangnya, obat ini nggak menyembuhkan, tapi bisa mengendalikan kejang dengan sangat baik.
Dan tahu nggak sih, kalau sekitar 80 persen dari penderita penyakit ayan ini mengalami kejang-kejang yang dikendalikan oleh obat-obatan setidaknya beberapa kali. Ini artinya, ada 20 persen penderita yang nggak nggak bisa ditolong dengan adanya obat-obatan.
Apakah obatnya mahal? Nggak, karena ada juga lho obat yang harganya kurang dari Rp. 100 ribu per tahun. Pemberian obat anti kejang juga bisa dipertimbangkan setelah dua tahun penderita nggak mengalami kejang sama sekali, meski tetep juga harus memperhatikan faktor klinis, sosial dan pribadi yang relevan.
Orang dengan penyakit ayan ini bisa kok menjalani hidup dengan normal. Dari laman kidshealth.org, banyak orang dengan berbagai profesi yang hidup dengan penyakit ini.
Penderita bisa menjalani kehidupan dan aktivitas dengan normal. Namun yang perlu dicatat, kalau mereka harus didampingi oleh seseorang yang bertugas untuk mengambil tindakan pencegahan atau melindungi diri dalam berbagai situasi.
Seperti apa gejala penyakit ayan ini?
Karena penyakit ayan disbebakan karena aktivitas abnormal yang ada pada otak, maka kejang juga bsia terjadi karena proses apapun yang dikoordinasikan pada otak. Tanda dan gejala kejang pada penyakit ayan, diantaranya:
Ada beberapa jenis kejang pada penyakit ayan, antara lain:
Ketika kejang muncul akibat aktivitas abnormal hanya di satu area otak penderita, itu disebut kejang fokal (parsial). Kejang ini terbagi dalam dua
Kejang ini nggak menyebabkan hilangnya kesadaran. Penderitanya bisa mengubah emosi atau mengubah cara gimana melihat suatu benda, mencium,merasakan atau bersuara.
Kejang ini melibatkan perubahan atau kehilangan kesadaran. Selama kejang ini, penderita bakalan menatap ke ruang hampa trus nggak merespon lingkungan secara normal, trus juga jadi melakukan gerakan berulang seperti menggosok tangan, mengunyah ,menelan atau berjalan.
Ini terjadi dengan melibatkan semua area otak. Ada enam kejang umum yang terjadi, diantaranya
Ini terjadi pada anak-anak dan ditandai dengan menatap ke ruang hampa ata ugerakan tubuh yang halus seperti maat yang berkedip atau bibir yang mengatup. Kejang ini bisa menyebbakn hilangnya kesadaran secara singkat.
Kejang tonik yang dialami penderita penyakit ayan dapat menyebabkan kekakuan otot,. Yang terdampak, biasanya otot di punggung, lengan, kaki dan ini bisa lho bikin kamu jatuh ke tanah.
Kejang pada penderita penyakit ayan ini berhubungan dengan gerakan otot yang tersentak-sentak atau berirama, yang biasanay menyerang leher, wajah, atau lengan.
Kejang mioklonik biasanya muncul sebagai sentakan singkat pada lengan atua kaki
Pada penderita ayan, kejang ini paing dramatis dan bisa bikin penderitanya hilang kesadaran secara tiba-tiba. Tubuh jadi kaku, trus gemetar, dan kadang-kadang keilangan kontrol kanndung kemih trus penderita juga bisa menggigit lidahnya.