©shutterstock.com/CHAjAMP
Penyakit crohn adalah penyakit radang kronis pada saluran pencernaan. Gejalanya bsia berupa sakit perut maupun diare, terkadang BAB yang berdarah dan juga adanya penurunan berat badan. Kalau pakai nama penyakit crohn sih mungkin banyak yang awam kali yah, padahal penyakit ini merujuk pada radang usus. Nah, pernah dengar?
Mungkin terasa seram yah. Lalu apakah bisa disembuhkan?
Bisa, yaitu dengan perawatan melalui perubahan gaya hidup seperti olahraga dan juga diet sehat, juga berbagai obat-obatan terkait.
Penyakit Crohn adalah suatu kondisi peradangan kronis pada saluran pencernaan. Penyakit ini dikenal dengan nama radang usus. Meski begitu, sebenernya penyakit ini mempengaruhi setiap bagian dari saluran pencernaan, mulai dari mulut ke anus. Meski seringnya berpengaruh di ujung usus kecil atau awal usus besar sih.
Penyakit crohn ini bikin penderitanya mengalami sakit perut, diare parah, kelelahan, penurunan berat badan, samapi kekurangan gizi. Uniknya, penyakit ini bisa mempengaruhi bagian sistem pencernaan yang berbeda di tiap-tiap orang. Contohnya, penderita A sakit di usus besar, sementara penderita lainnya di usus kecil.
Mengutip Mayo Clinic, peradangan akibat penyakit Crohn ini seringkali menyebar jauh ke dalam lapisan-lapisan jaringan usus. Penderita bisa aja merasakan sakit yang teramat, yang kadang-kadang dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Sayangnya, masih diperlukan banyak penelitian tentang penyakit ini. Para peneliti belum tahu dengan pasti gimana penyakit ini bermula, siapa yang paling berisiko terkena, atau gimana cara yang paling baik buat mengatasinya. Dan meski ada banyak kemajuan di bidang kedokteran selama tiga dekade terakhir, belum ada obat yang bisa untuk penyakit Crohn ini.
Gejala penyakit crohn ini berkembang secara bertahap. Gejala tertentu bisa aja menjadi lebih parah seiring waktu. Meskipun mungkin, tapi jarang sih gejalanya muncul secara bertahap.
Gejala penyakit Crohn mencangkup:
Kadang, gejala penyakit Crohn sering keliru sebagai penyakit lain seperti keracvunan makanan, sakit perut maupun alergi.
Gejalanya juga mungkin bertambah parah saat penyakt muali berkembang. Gejala tersbeut meliputi:
Penyebab pasti penyakit Crohn masih belum diketahui. Sebelumnya, diet dan stres dicurigai, tetapi sekarang dokter tahu bahwa faktor-faktor ini dapat memperburuk tetapi tidak menyebabkan penyakit Crohn.
Ada sejumlah faktor yang mungkin berpegaruh, seperti misalnya keturunan maupun sistem kekebalan tubuh yang nggak berfungsi
Mungkin saja virus atau bakteri dapat memicu penyakit Crohn. Ketika sistem kekebalan tubuh mencoba melawan mikroorganisme yang menyerang, respons imun yang abnormal menyebabkan sistem kekebalan tubuh jadi menyerang sel-sel di saluran pencernaan juga.
Penyakit Crohn lebih sering terjadi pada orang yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit ini, sehingga gen dapat berperan dalam membuat orang lebih rentan. Namun, kebanyakan orang dengan penyakit Crohn tidak memiliki riwayat keluarga penyakit ini.
Sayangnya nih, obat untuk penyakit Crohn ini masih belum tersedia. Tapi penyakit ini bisa dikelola dengan baik. Ada berbagai pilihan perawatan yang bisa mengurangi keparahan dan frekuensi kambuhnya gejala.
Ada berbagai jenis obat yang tersedia untuk mengobati penyakit Crohn ini. Diantaranya, obat anti diare dan anti inflamasi. Tapi pilihan obat serta kombinasi obat yang dibutuhkan akan tergantung pada gejala, riwayat penyakit, keparahan kondisi dan gimana tubuh merespon pengobatan
Dua jenis utama obat antiinflamasi yang digunakan oleh dokter untuk mengobati Crohn adalah oral 5-aminosalisilat dan kortikosteroid. Obat antiinflamasi seringkali merupakan obat pertama yang digunakan untuk perawatan penyakit Crohn
Sistem kekebalan yang terlalu aktif menyebabkan peradangan yang mengarah ke gejala penyakit Crohn. Obat-obatan yang memengaruhi sistem kekebalan, yang disebut imunomodulator , dapat mengurangi respons peradangan dan membatasi reaksi sistem kekebalan
Beberapa dokter percaya antibiotik dapat membantu mengurangi beberapa gejala Crohn dan beberapa pemicu yang mungkin terjadi.
Makanan memang nggak menyebabkan penyakit Crohn ini, tapi bsia memicu kambuh. Perubahan makanan ini bukan dengan mengurangi makanan tertentu, tapi sifatnya bisa sangat objektif layaknya alergi.
Misalnya gini nih, nisa saja makanan tertentu memicu kambuhnya penyakit Crohn ini pada seorang penderita, sedangkan engga untuk penderita yang lainnya.
Jadi, biar penyaki Crohn nggak kambuh lagi, penting untuk mencatat makanan apa aja yang dimakan, trus merasakan gimana respon tubuh. Kalau bikin gejala kambuh, maka makanan tersebut harus dihindari. Begitu ya!