© 2021 Freepik.com
Penyakit DM adalah singkatan untuk penyebut penyakit diabetes melitus, suatu kondisi di mana kadar gula dalam darah tinggi. Penyebabnya penyakit ini menjadi dasar pengelompokan diabates melitus menjadi diabetes melitus tipe 1 dan 2.
Ngomongin soal penyakit DM, Indonesia berada di peringkat keenam dalam jumlah penderitanya. Rangking kita di bawah China, India, Amerika Serikat, Brazil, dan Meksiko dengan jumlah penderita mencapai 10.3 juta pada 2017 lalu, melansir Liputan6.
Penyakit DM ini terjadi karena tubuh nggak bisa memproses gula dalam aliran darah yang seharusnya menjadi sumber energi. Bila kondiisi ini dibiarkan, penyakit ini bisa mengarah pada komplikasi seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi, amputasi bagian tubuh dan masih banyak lagi.
Diabetes melitus adalah kondisi ketika tubuh nggak bisa memproses gula dari makanan sebagai sumber energi. Akibatnya, gula menumpuk dalam darah yang ditunjukkan dengan tingginya angka pada pemeriksaan.
Tapi untuk tahu dengan jelas gimana tubuh bekerja pada gula yang masuk dan kaitannya dengan penyakit DM, coba disimak dulu yuk uraian Diadona berikut.
Jadi, di dalam tubuh manusia terdapat jutaan sel tubuh. Saat seseorang makan atau minum, banyak makanan yang dipecah menjadi gula sederhana yang disebut glukosa dan ini adalah salah satu sumber makanan sel.
Sedangkan pembuluh darah seolah adalah sebagai jalan raya yang mengangkut gula dari lambung, tempat gula, atau di hati, sebagai tempat produksi ke otot sebagai tempat penggunaan gula dan di lemak, sebagai tempat penyimpanan.
Agar gula bisa digunakan, maka dia harus bisa masuk ke dalam sel dong. Nah, untuk melakukannya, gula harus dibantu dengan pankreas yang akan melepaskan insulin ke dalam darah. Ngapain si insulin ini? Dia akan berfungsi sebagai penolong, atau " kunci" , yang memungkinkan gula masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.
Gula yang udah masuk ke sel membuat kadar gula dalam darah jadi turun. Tapi bila gula nggak bisa masuk karena nggak punya insulin dan yang lainnya, maka terjadi kenaikan gula darah. Keadaan inilah yang disebut dengan penyakit DM.
Nah kayak yang udah Diadona jelaskan di atas kalau masuknya gula dalam sel dipengaruhi oleh insulin. Berarti penyebab penyakit DM ini karena insulin dong? Tak bisa dikatakan dengan jelas demikian. Mengenai penyebab penyakit ini, diabelete melitus dikelompokkan mejadi dua tipe yakni
Yaitu saat sel-sel pankreas yang memproduksi insulin (sel beta) rusak. Akibatnya, pankreas hanya memproduksi sedikit atau bahkan tidak ada insulin sama sekali sehingga gula nggak bisa diolah menjadi energi. Akibtanya, gula menumpuk dalam darah.
Dikutip dari Halo Doc, risiko seseorang menderita penyakit DM ini meningkat saat:
Ini terjadi ketika insulin tetap dihasilkan, namun jumlahnya nggak cukup untuk mengolah gula atau kerja insulin yang tidak optimal. Bisa juga karena kekurangan hormon tertentu. Dan 90 % penderita DM adalah DM tipe 2.
Apa pemicunya?
Mengingat penyakit diabetes ini punya penderita yang banyak, maka penting untuk tahu seperti apa gejalanya:
Penderita penyakit DM akan mengalami keluhan rasa haus berlebihan dan membautnya sering kencing. Karena ketika gula dikeluarkan melalui urin, dan ginjal nggak bisa mengikuti alur tersebu. Ini akan menyeret cairan di sepanjang jaringan dan membuat penderita jadi lebih mudah terdehidrasi.
Akibatnya, penderita jadi lebih sering minum trus lebih sering kencing lagi.
Karena glukosa nggak bisa masuk ke sel tubuh, maka tubuh nggak bisa mendapatkan energi untuk beakrivitas. Akibatnya, tubuh jadi lemas dan ngerasa lapar.
Dehidrasi membuat mulut kehilangan kelembabannya.
Gula dalam tubuh hilang karena kebanyakan kencing sehingga penderita penyakit DM juga akan kehilangan kalori yang membuat berat badan mereka turun.
Gejala penyakit DM lainnya juga bisa muncul dengan luka yang tak kunjung smebuh, kesemutan di tangan dan kaki, bercak gelap pada kulit dan juga infeksi gatal.
Penyakit DM menempati jumlah penderita yang banyak di indonesia. Makanya, penting banget untuk menghindari faktor risiko yang bisa dihindari serta rutin melakukan pemeriksaan gula darah.