©shutterstock.com
Kalau seseorang yang sering punya memar di tubuhnya secara tiba-tiba entah dari mana, itu mungkin bukan karena dicubit setan, girls. Karena mungkin saja itu adalah penyakit ITP, atau purpura trombositopenik idiopatik. Penyakit ini sering disebut dengan singkatannya saja, yaitu penyakit ITP.
Sesuai dengan nama panjang si penyakit ini disebut, hidup dengan menderita penyakit ITP ini juga susah, meskipun bukan berarti membahayakan. Kayak gimana tuh maksudnya? Yuk simak uraian Diadona berikut.
Penyakit ITP adalah gangguan kekebalan di mana darah nggak membeku secara normal. Apakah ini berarti penyakt hemofilia? Bukan dong.
Pembekuan darah yang nggak normal pada ITP disebabkan karena rendahnya trombosit, bukan protein tertentu pada penyakit hemofilia.
Trombosit diproduksi di sumsum tulang, dan membantu menghentikan pendarahan dengan menggumpal bersama untuk memblokir luka atau robekan kecil pada dinding dan jaringan pembuluh darah. Nah kalua dalam darah nggak cukup punya trombosit, maka darah bakalan lambat untuk membeku.
Akibatnya terjadi pendarahan internal atau perdarahan pada atau di bawah kulit.
Penyakit ITP menyebabkan memar memar dan pendarahan yang berlebihan. Orang dengan penyakit ITP bisa punya banyak memar ungu yang disebut purpura pada kulit atau selaput lendir di dalam mulut. Memar ini juga dapat muncul sebagai titik merah atau ungu berukuran tepat di kulit yang disebut petechiae. Petechiae sering terlihat seperti ruam.
Nah, bukan berarti dicubit setan ya!
Penyakit ITP ini bisa terjadi pada anak-anak atau orang dewasa. Tapi, ada perbedaannya nih. Pada usia yang lebih muda, ITP mungkin lebih sering terjadi pada wanita. Pada usia yang lebih tua, mungkin lebih sering terjadi pada pria.
Penyakit ITP akut yaitu bentuk kelainan yang paling umum pada anak-anak. Biasanya berlangsung kurang dari enam bulan.
ITP kronis berlangsung enam bulan atau lebih. Ini paling sering terlihat pada orang dewasa, meskipun remaja dan anak-anak yang lebih kecil juga dapat terpengaruh.
DI ITP, sistem kekebalan tubuh menolak keberadaan trombosit. AKibatnya, tombosit dimusuhin trus dihancurkan dan dihilangkan oleh limpa, yang menurunkan jumlah trombosit. Sistem kekebalan tubuh juga tampaknya mengganggu sel-sel yang bertanggung jawab atas produksi trombosit normal, yang selanjutnya dapat menurunkan jumlah trombosit dalam aliran darah.
Orang dengan penyakit ITP akan mengalami gejala yaitu:
Bila yang terjadi merupakan penyakit ITP akut yang terjadi pada anak-anak, maka gejalanya bisa hilang kurang dari enam bulan tanpa perlu perawatan.
Menjalani hidup dengan penyakit ITP memang sangat sulit. Ada banyak tantangan serta fisik dan emosional saat penderita mencoba memantau jumlah trombosit, menyeimbangkan efek samping pengobatan dan mengelola rasa sakit serta realitas untuk kambuh.
Dikutip dari pdsa.org, banyak orang dengan penyakit ITP yang merasa lelah sepanjang waktu. Ada beberapa alasan yang mendasarinya, diantaranya kekurangan zat besi dan anemia.
Tapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan penderita untuk meningkatkan energi, yaitu:
Salah satu hal paling menakutkan saat menderita penyakit ITP adalah kemungkinan perdarahan yang tidak terkontrol, terutama dari hidung atau gusi. Beberapa rekomendasi yang dapat membantu saat keadaan darurat, diantaranya:
Membawa Asam Aminocaproic, yang bisa membantu mencegah dan mengurangi pendarahan
Menjaga perawatan mimisan di tangan
Usahakan biar ada beberapa orang yang mengerti kalau penderita punya penyakit ITP ini, sehingga bisa memberikan respon cepat saat penderita mengalami kekambuhan.
Dokter bakalan memilih perawatan penyakit ITP berdasarkan jumlah trombosit yang dimiliki dan seberapa sering dan seberapa banyak penderita mengalami pendarahan. Dalam beberapa kasus, perawatan tidak diperlukan.
Sebagai contoh, anak-anak yang mengalami penyakit ITP akut biasanya pulih dalam waktu enam bulan atau kurang tanpa perawatan apa pun.
Orang dewasa dengan kasus ITP yang nggak terlalu parah mungkin juga nggak memerlukan perawatan. Tapi, dokter pasti masih memantau jumlah trombosit dan sel darah merah untuk memastikan perlu tidaknya perawatan di masa depan.
Kalau jumlah trombosit terlalu rendah, maka akan berisiko mengalami perdarahan spontan di otak dan organ lainnya. Jumlah sel darah merah yang rendah juga bisa menjadi pertanda perdarahan internal.
Biasanya, dokter bakalan memberikan obat-obatan untuk penanganan pertama. Namun kalau penyakit ITP nggak menunjukkan perbaikan gejala dan penaikan jumlah trombosit, maka dokter mungkin bakalan menyarankan operasi pengangkatan limpa.
Yang penting, dokter biasanya juga akan merekomendasikan beberapa perubahan gaya hidup, yaitu:
Lalu, apkaah penyakit ITP ini menular? Jawabannya adalah tidak.
Penyakit ITP nggak disebbakn oleh virus, bakteri atau parasit, namun murni dalam tubuh seseorang sendiri. Jadi, kamu nnggak bisa terkena penyakit ITP hanya karena orang terdekatmu menderitanya.
Hal yang paling berbahaya dari penyakit ITP yaitu kemungkinan adanya pendarahan, terutama pendarahan ke otak yang bsia berakibat fatal. Tapi, pendarahan serius ini jarang terjadi.
Pada sebagian orang pun, penyakit ITP ini nggak serius hingga mengancam jiwa. ITP akut yang pada anak bisa sembuh dalam waktu kurang dari enam bulan tanpa adanya perawatan. Sedangkan pada penyakit ITP kronis, bisa bertahan hingga bertahun-tahun. Banyak orang dengan kondisi ini hidup secara nyaman tanpa adanya komplikasi jangka panjang atau masa hidup yang menurun.