© 2021 Anastasiia Chepinska On Unsplash
Pernah mendengar tentang penyakit jigger ini? Jigger memang jarang di Indonesia, tapi nggak ada salahnya untuk membekali diri dengan informasi tentang penyakit berbahaya ini.
Penyakit jigger memiliki nama medis yaitu tungiasis, merupakan penyakit akibat masuknya kutu ke dalam tubuh. Nggak seperti kutu lainnya yang bisa menimbulkan gatal, kutu ini bisa menyebabkan kematian makhluk hidup yang digigitnya. Penyakit ini sering terjadi di negara di Benua Afrika, Amerika Latin dan sub Sahara Afrika.
Lebih lanjut mengenai penyakit jigger ini, simak yuk ulasan Diadona yang dilansir dari berbagai sumber berikut.
Kutu penyebab penyakit jigger ini berukuran sangat kecil, bahkan merupakan kutu terkecil di dunia. Mereka banyak hidup dan bersembunyi di pasir, berukuran lebih kecil ketimbang pasir itu sendiri sehingga sulit terlihat.
Dikutip dari Liputan6.com, kutu jigger menunggu kaki manusia untuk menginjak pasir tempat mereka hidup trus mereka bakalan menempel dan bergerak masuk ke dalam kulit manusia. Selanjutnya, mereka bakalan hidup di sana dan menginfeksi. Apakah manusia bakalan terasa saat digigit? Oh, enggak dong.
Melansir laman WHO, kutu pasir betina bakalan bersembunyi di dalam kulit trus menghisap darah inang sebelum menghasilkan telur. Perut kutu bakalan diposisikan di dalam epidermis untuk mencapai pembuluh darah manusia dan mendapatkan makanan.
Kondisi ini yang bikin penderita ngerasa ngga nyaman. Kutu ini bakalan hidup selama 4 sampai 6 minggu, lalu telurnya dikeluarkan dan jatuh ke tanah lewat rongga yang mereka buat. Jumlah telur yang dihasilkan nggak tangung-tanggung, bisa sampai 100 butir telur lho!
Saat inilah penderita bakalan ngerasain gejala sebagai berikut:
Rasa gatal terkonsentrasi di area tempat kutu penyakit jigger membuat liang. Kutu ini menghasilkan bintil putih dengan pusat berwarna hitam di mana pasien bakalan ngerasain banyak rasa gatal
Penderita bakalan ngerasa kakinya terlalu empuk buat dipijakkan di tanah, juga kaki terasa nyeri. Akibatnya, penderita mengalami perubahan cara berjalan.
Kemungkinan pasien bakalan mengalami pembengkakan kaki di mana kutu udah masuk ke daging. Pasien penyakit jigger juga mungkin bakalan bernanah di lokasi tersebut.
Kutu yang bersembunyi di bawah kuku bisa menyebabkan kuku rontok
Ini bisa terjadi ketika serangan parasit parah. Dalam beberap akasus, ada orang yang sampai memotong kaki mereka lho gara-gara rasa sakit dan perasaan nggak nyaman karena penyakit ini.
Komplikasi lebih lanjut dari penyakit jigger ini antara lain:
Tetanus bisa menyebabkan kejang otot, rahang terkunci, berkeringat, demam, dan detak jantung cepat. Kadang-kadang bisa mengancam jiwa
Bengkak, nyeri, luka, lecet.
Jaringan di kaki bsia mati dan menyerupai lapisan mumi
Saat terkena penyakit jigger, kemungkinan tuka terbuka mereka bisa menyebabkan masuknya bakteri clostridium yang hidup di tanah. Clostridium ini dapat menyebabkan segala macam penyakit gastrointestinal.
Dokter bakalan mencari keberadaan kutu dengan melihat apakah ada telur mereka yang keluar dari kaki. atau bisa juga nih dengan memijat kaki buat mendorong telur keluar dari rongga di kaki. Waduh, kok serem ya!
Penyakit jigger ini lazim di masyarakat Afrika, salah satunya di negara Uganda. Tapi, ada nggak sih di Indonesia?
Jigger memang jarang di Indonesia. Tapi bukan berarti kita boleh abai yaa! Untuk menghindari penyakit jigger khususnya dan penyakit lainnya akibat infeksi dari pasir, nggak ada salahnya menggunakan sandal atau sepatu saat sedang bermain di pantai. Wah, jadi nggak seru dong! Hhmm, lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?