© 2021 Ezz Zanoun/Apaimages
Nama penyakit kwashiorkor ini mungkin terdengar asing bagi kita. Tapi, pernahkah kamu mendengar istilah malnutrisi? Yup, keduanya adalah kondisi yang sama.
Penyakit ini mungkin memang jarang terjadi di sekitar kita. Meski begitu, ini adalah penyakit serius yang harus segera ditangani karena mempengaruhi bagaimana kehidupan selanjutnya seorang anak.
Penyakit kwashiorkor adalah kondisi serius yang bisa terjadi ketika seseorang tidak mengonsumsi cukup protein. Bila ini terjadi, maka bisa menyebabkan retensi cairan, yang dapat membuat perut terlihat kembung.
Penyakit kwashiorkor sering terjadi pada anak-anak terutama pada mereka yang nggak punya akses nutrisi yang cukup setelah disusui. Anak yang menderita penyakit ini kudu membutuhkan perhatian medis segera.
Lebih lanjut mengenai penyakit ini yuk simak ulasan Diadona yang udah dikumpulkan dari berbagai sumber berikut ini.
Penyebab penyakit kwashiorkor adalah kekurangan protein. Ini beda ya dengan penyakit marasmus, salah satu bentuk malnutrisi karena tubuh kekurangan kalori.
Dikutip dari Medical News Today, di dalam tubuh, protein bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan cairan. Bila jumlahnya kurang maka cairan jadi bergeser ke area tubuh yang tidak seharusnya. Ketidak seimbangan cairan di dinding kapiler ini bisa menyebabkan retensi cairan atau yang dikenal dengan edema.
Namun penyebab psati dari penyakit ini masih belum diketahui. Kemungkinan ini terjadi karena konsumsi makanan yang terdiri dari jagung, singkong, atau beras, atau bisa juga rendahnya konsumsi makanan tinggi antioksidan.
Penyakit ini jarang terjadi di negara maju, tapi masih bisa dijumpai di negara atau lingkungan yang masih terhimpit masalah kelaparan, antara lain:
Selain itu, kurangnya pengetahuan nutrisi juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.
Kalau ngomongin malnutrisi mungkin yang kita pikirkan adalah ciri-ciri berupa tubuh yang kurus. Tapi ternyata nggak selalu demikian lho.
Seorang anak dengan penyakit kwashiorkor bisa saja terlihat punya berat badan yangc ukup. Namun ternyata itu bisa terjadi karena tubuhnya yang bengkak karena cairan, bukannya lemak atau otot.
Gejala dari penyakit kwashiorkor yang mungkin terjadi yaitu:
Tapi sekali lagi, ini beda dengan kekurangan kalori seperti penyakit Marasmus. Marasmus adlaah penurunan berat badan yang parah karena kekuarangan nutrsi dan kalori sedangkan kwashiorkor adalah pembengkakakn karena retensi air akibat kekurangan protein.
Penyakit kwashiorkor memang penyakit akibat malnutrisi, tapi perawatannya bukan dengan memberikan makanan yang banyak lho.
Karena saat seseorang sudah lam hidup dengan kondisi kekurangan protein, maka dia akan mengalami kesulitan untuk makan. Jadi penting untuk memperkenalkan kembali makanan dengan hati-hati untuk menghindari sindrom refeeding. Apa itu?
Yaitu kondisi yang melibatkan perpindahan elektrolit dan cairan yang mengancam nyawa akibat pengisian makanan secara cepat pada individu yang kekurangan gizi. Selain itu bisa juga mereka memgalami intoleransi laktosa sehingga harus dihindarkan dari produk susu.
Pertama, mereka harus diberikan karbohidrat yang cukup, trus ditambahkan protein, vitamin dan juga mineral. Pengenalan kembali makanan dalam proses ini mungkin membutuhkan waktu sampai seminggu atau lebih demi hasil yang aman.
Kalau nggak diobati, penyakit kwashiorkor bisa menyebabkan komplikasi diantaranya:
Anak-anak yang menderita penyakit ini mungkin nggak bakalan tumbuh tinggi dengan maksimal karena kekurangan gizi di usia dini. Mereka juga mungkin rentan terkena infeksi, yang dibarengi dengan kekebalan tubuh yang lemah sehingga berpotensi mengindap komplikasi yang mematikan.