© 2021 Nct.org.uk
Penyakit step adalah kejang yang terjadi pada anak kecil yang mengalami demam di atas 38 derajat celcius. Kondisi ini memang sangat menakutkan bagu orang tua. Namun syukurnya secara umum ini bukan kondisi yang berbahaya. Step pada anak biasanya berlangsung selama beberapa menit dan kebanyakan nggak jadi masalah kesehatan yang serius.
Penyakit step atau kejang demam terjadi karena demam yang dipicu oleh infeksi ataupun pasca vaksinasi. Nah, dikutip dari Mayo Clinic, yang paling penting adalah gimana orang tua menjaga agar anak tetap merasa nyaman selama step dan setelahnya. Penting juga untuk menghububngi dokter secepat mungkin setelah terjadinya step untuk dilakukan evaluasi kejang.
Dikutip dari Web MD, keajng terjadi karena karena adanya gangguan sinyal secara tiba-tiba dan tak terkendali pada otak. Nah karena sel saraf juga ada pada tot, maka bila terjadi gangguan maka otak bakalan memerintah otot untuk melakukan gerakan dan inilah yang menyebabkan kejang.
Terdapat dua jenis penyakit step, yaitu:
Merupakan kondisi yang paling umum dan terjadi selama beberapa menit. Dalam kasus yang aprah, kejang bisa berlangsung selam 15 menit dengan anak mengalami tanda berupa:
Yakni kejang yang beralsngung selama lebih dari 10 menit dan terjadi lebihd ari sekali dalam kurun waktu 24 jam. Kejang cuman terjadi pada satu bagian atau satu sisi tubuh.
Umumnya, penyakit step ini terjadi karena demam. Dikutip dari Kids Health, bukti menunjukkan kalau penyakit step ini ada kaitannya dengan gimana otak anak yang sedang berkembang bereaksi terhadap demam.
Apakah step selalu muncul pada demam yang tinggi? Tak selalu, karena demam ringanpun bisa jadi pemicu.
Penyakit step umumnya terjadi karena demam yang disebabkan karena infeksi virus. Infeksi bakteri pun juga bisa, meski ini jarang terjadi.
Risiko penyakit step bisa meningkat setelah beberapa vaksinasi pada anak, termasuk diantaranya vaksin difteri, tetanus dan pertusis dan vaksin campak-gondok-rubella. Mommies pasti tahu kanb kalau beberapa anak mengalami demam setelah vaksinasi. Dan bila step terjadi setelah vaksin, ini bukan karena vaksinnya melainkan karena demamnya.
Penyakit step sering kali dikaitkan dnegan kondisi yang berbahaya pada otak anak. Tapi, pernyataan ini benar?
Ternyata tidak ya Moms. Masih dari Mayo Clinic, kebanyakan penyakit step ini nggak menghasilkan efek yang bertahan lama dalam tubuh anak. Penyakit step ini ngak menyebabkan kerusakan otajk, cacat intektual atau ketidak mampuan belajar. Kejang juga vukan merupakan tanda bahwa anak punya kelainan dasar yang patut dikhawatirkan. Singkatnya nih, kecil kemungkinan kalau kejang pada anak mengakibatkan masalah yang serius.
Meski begitu, bedakan dengan kejang pada epilepsi ya. Epilepsi sendiri adalah kejang berulang tanpa sebab dan terjadi karena adanya sinyal abnormal di otak.
Banyak sekali kepercayaan yang ada di masyarakat menyangkut tentang kesehatan, kehamilan hingga parenting. Salah satu yang paling terkenal adalah pemberian kopi untuk mencegah step pada bayi. Tapi, apakah ini benar?
Melansir the Asian Parents, kopi justru punya efek yang buruk pada kesehatan bayi secara keseluruhan. Pemberian kopi pada bayi bisa memicu aritmia jantung, yakni ketidak normalam detak jantung pada bayi.
Untuk pencegah penyakit step, penting untuk memberikan obat demam pada anak misalnya asetaminofen atau ibuprofen sehingga anak merasa lebih nayamn dan tidak kejang.
Obat dan tindakan apa yang harsu dilakukan saat anak mengalami penyakit step?
Orang tua harap tenang dan lakukan tindakan berikut ini:
Dan hal-hal berikut ini jangan dilakukan selama anak mengalami penyakit step:
Namun mommies harus waspada ya bila tanda berikut muncul pada anak:
Penyakit step memang terlihat mengkhawatirkan, tapini cukup umum dan biasanya bukan gejala penyakit yangs erius. Tapi perhatikan apa yang tidak boleh dilakukan saat anak sedang kejang dan cermati tanda bahaya yang muncul.