© 2020 Shutterstock.com/SewCream
Kanker otak adalah pertumbuhan berlebih sel-sel di otak, bersifat ganas, dan mengancam jiwa. Penyakit ini bakalan mengganggu cara kerja tubuh, dan sayangnya masih belum diketahui apa sih penyebab kanker otak.
Melansir Healthline, penyebab kanker otak secara pasti masih belum diketahui. Tapi yang jelas ada faktor-faktor yang meningkatkan rissko terjadinya kanker otak ini.
Meski begitu, mengutip Cancer.org, para peneliti udah menemukan beberapa perubahan yang terjadi pada sel normal yang bisa jadi penyebab kanker otak.
Begini, sel manusia normal tumbuh dan berfungsi terutama berdasarkan informasi dalam DNA setiap sel. Nah, penyebab kanker otak, tumor atau tupun tumor lainnya, terjadi karena adanya perubahan DNa dalam sel.
DNA adalah bahan kimia yang membentuk gen kita, yang mengontrol bagaimana sel-sel kita berfungsi. Kita biasanya mirip kayak orang tua karena kita mewarisi DNA mereka.
Dikutip dari cancer.org, DNA dalam ubuh kita mengontrol kapan sih sel dalam tubuh kita tumbuh, membelah, atau mati.
Gen tertentu yang membantu sel tumbuh, membelah, dan tetap hidup disebut onkogen .
Gen yang membantu menjaga pembelahan sel di bawah kontrol, memperbaiki kesalahan dalam DNA, atau membuat sel mati pada waktu yang tepat disebut gen penekan tumor.
Nah, penyebab kanker otak adalah ketika terjadi perubahan DNA, yang kemudian menghidupkan onkogen, atau mematikan gen penekan tumor. Apa akibatnya? Terjadi perkembangan sel yang nggak biasa.
Perubahan gen penyebab kanker otak ini bisa saja diwariskan dari orang tua, meski lebih sering dan mungkin terjadi selama masa hidupnya.
Lebih lanjut tentang perubahan gen yang jadi penyebab kanker otak, berikut diantaranya:
Para peneliti udah menemukan bahwa perubahan gen dari warisan yang jadi penyebab kanker otak ini kemungkinan karena sindrom turunan langka, seperti seperti neurofibromatosis, tuberous sclerosis, sindrom Li-Fraumeni, dan sindrom von Hippel-Lindau.
Salah satu contohnya yakni sindrom Li-Fraumeni disebabkan oleh perubahan gen penekan tumor TP53. Biasanya, gen ini mencegah pertumbuhan sel yang punya DNA rusak. Tapi perubahan pada gen tersebut akhirnya akan meningkatkan risiko terjadinya kanker otak.
Biasanya sih masih belum jelas diketahui kenapa ornag tanpa sindrom turunan tumor otak ini kemudian bsia terkena penyakit ini. Sebagian besar paparan yang menyebabkan kanker, seperti bahan kimia dalam asap tembakau memang merusak DNa. Tapi, otak relatif terlindungi dari sebagian besar bahan kimia penyebab kanker yang umum kita konsumsi.
Beberapa perubahan gen yang berebda biasanya terjadi pada sel normal sebelum menjadi kanker. Ada banyak jenis tumor dan kanker otak, yang maing-masing memiliki set perubahan gen penyeba kanker otak yang berbeda.
Jadi, perubahan gen jadi penyebab kanker otak, tapi belum diketahui mengapa perubahan tersebut bisa terjadi. Selain radiasi, nggak ada aktor gaya hidup atau lingkungan yang diketahui jelas terkait dengan tumor atau kanker otak. Yang bikin sedih, sebagian besar perubahan gen mungkin terjadi secara acak.
Melansir Healthline, ada beragam faktor yang mungkin terkait sebagai penyebab kanker otak, antara lain:
Gajal kanker otak akan tergantung pada ukuran dan lokasinya. Biasanya akan muncul berupa:
Secara umum kanker otak bisa menimpa siapa saja dalam umur berapapun. Tapi sebenarnya terjadinya kanker otak pada anak-anak itu sangat jarang.
Medulloblastoma adalah jenis kanker otak anak yang paling umum. Sebagian besar medulloblastoma terjadi sebelum usia 10 tahun. Sementara itu aja juga ependymoma, yaitu jenis kanker di masa anak-anak yang bisa bersifat jinak juga.
Tapi, apa penyebab kanker otak pada anak? Sama halnya dengan pada orang dewasa, sebagian besar penyebabnya masih belum diketahui.
Bisa karena keturunan, atau juga bisa karena sindrom yang mempengaruhi pertumbuhan sel otak.
Karena penyebab kanker otak sendiri masih belum diketahui pasti, maka nggak ada cara untuk mencegah terjadinya kanker ini. Tapi kanker otak bisa ditekan risikonya dengan cara:
Penyebab kanker otak yang masih belum diketahui membuat pencegahannya jadi tak pasti. Tapi begitu merasakan ada gejala yang muncul, segera periksakan diri ke dokter ya!