© Goodvisionforlife
Ada beberapa hal yang bisa memicu penyebab mata minus pada anak. Bisa dari kebiasaan sehari-hari yang bahkan mungkin nggak kita sadari. Fungsi mata akan menurun jika tidak dijaga kesehatannya secara utuh.
Mata minus atau miopi merupakan kondisi di mana mata tidak bisa melihat secara jarak jauh dengan baik namun bisa dengan jarak dekat. Hal ini dikarenakan lensa mata dan kornea tidka bisa melihat benda yang jaraknya jauh. Seperti yang kita tahu moms, mata adalah alat indera yang rentan terhadap gangguan yang mana fungsinya bisa tidak bekerja secara optimal.
Berdasarkan kebiasaan-kebiasaan buruk inilah yang bisa jadi penyebab mata minus pada anak.
Membaca buku dengan jarak terlalu dekat menjadi penyebab mata minus yang paling sering terjadi. Pasalnya otot-otot kecil di mata akan bekerja keras untuk bisa fokus. Kalau terus-terusan dan secara berulang lama-lama otot mata akan lelah dan bisa rusak.
Nggak hanya membaca buku, melihat layar monitor handphone, tablet bahkan laptop yang terlalu dekat dalam waktu lama juga bisa membuat mata lelah karena bekerja lebih keras. Apalagi jika di ruangan yang tidak cukup cahayanya.
Cahaya yang banyak di dalam ruangan tidak sebanding dengan pancaran sinar matahari yang alami, sebab cahaya dalam ruangan lebih gelap. Sehingga bisa membuat mata jadi lelah.
Jika terpaksa melakukan aktivitas di dalam ruangan terlalu lama dalam sehari, maka atur pencahayaan ruangan sebaik dan seterang mungkin.
Mungkin sudah banyak yang tahu kalau begadang bisa mengganggu kesehatan. Tapi juga terhadap kesehatan mata. Fungsi mata bisa menurun karena tegang dan lelah saat tidurnya tidak cukup. Inilah yang jadi penyebab mata minus.
Setidaknya tidur yang optimal 6-8 jam per hari sehingga mata bisa pulih kembali. Nggak hanya itu saja. Tidur yang cukup bisa membantu menyediakan pelumasan mata secara signifikan sehingga bisa bersihkan akumulasi iritasi.
Mungkin terdengar sepele ya moms? Padahal kebiasaan buruk menggosok mata ini bisa menyebabkan mata minus. Sebab memicu konjungtivitas alergi dan infeksi mata. Terlalu sering menggosok mata juga bisa menimbulkan keratoconus yang mana terjadi penipisan dan pembentukan kembali kornea dari bentuk bulat ke kerucut.
Penyebab mata minus dan silinder sebenarnya berbeda, moms. Kalau mata minus disebabkan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut, sedangkan mata silinder bisa disebabkan faktor genetik juga.
1. Kebiasaan yang tidak tepat sebagai penyebab mata minus memang tidak berpengaruh menyebabkan mata silinder. Namun yang menderita rabun jauh berlebih bisa menderita silinder juga.
2. Rabun jauh dan rabun dekat yang berlebih bisa membuat mata terkena silinder.
3. Ada yang menyebutkan faktor genetik atau keturunan bisa berperan sebagai penyebab mata silinder.
4. Gangguan mata seperti degenerasi kornea juga bisa memengaruhi keadaan mata.
5. Jaringan parut atau adanya penipisan kornea mata.
6. Pernah melakukan operasi mata untuk jenis tertentu, misalnya operasi katarak.
Minus yang diderita memang bisa bertambah jika melakukan kebiasaan yang kurang tepat, seperti:
1. Jarak membaca terlalu dekat sehingga otot mata akan tegang.
2. Membaca di ruangan yang cahayanya redup.
3. Melihat layar monitor terlalu lama dan jaraknya dekat.
4. Sering terpapar sinar ultraviolet yang bisa merusak otot-ototo penglihatan.
5. Tidak rutin memakai kacamata atau lensa minus jika bisa jadi penyebab mata minus bertamah. Sebab, mata semakin susah menyesuaikan penglihatannya.
Nah jadi itu tadi moms, beberapa faktor yang jadi penyebab mata minus dan silinder pada anak. Biasakan ajak anak untuk menghindari hal-hal di atas ya!