Penyakit Diabetes Melitus - Penyebab, Gejala dan Ciri-Cirinya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Jumat, 20 Maret 2020 13:43
Penyakit Diabetes Melitus - Penyebab, Gejala dan Ciri-Cirinya
Coba amati, berapa banyak orang di sekitar kamu yang menderita penyakit diabetes melitus ini?

Mungkin saking banyaknya, nggak heran kalau Indonesia menempati urutan ke-6 sebagai dalam jumlah penderita penyakit diabetes melitus terbesar di dunia. Peringkat tersebut berada di bawah posisi negara China, India, Amerika Serikat, Brazil, dan Meksiko. Dan dilansir dari liputan6.com, jumlah penderita diabetes di Indonesia per tahun 2017 lalu mencapai jumlah 10,3 juta orang.

Penyakit diabetes melitus merujuk pada penyakit di mana tubuh nggak bisa memproses semua gula (glukosa) di dalam aliran darah. Akibatnya beragam, mulai komplikasi yang dapat menyebabkan serangan jantung, tekanan darah tinggi, kebutaan, gagal ginjal dan amputasi anggota tubuh bagian bawah

1 dari 3 halaman

Penyebab Penyakit Diabetes Melitus

ilustrasi diabetes

Sebelum mengenal penyebab penyakit diabetes melitus ini, yuk coba pahami dulu gimana tubuh bekerja terhadap gula yang masuk.

Begini ceritanya, tubuh manusia terdiri dari jutaan sel. Untuk menghasilkan energi, sel membutuhkan makanan dalam bentuk yang sangat sederhana. Saat seseorang makan atau minum, banyak makanan yang dipecah menjadi gula sederhana yang disebut glukosa dan ini adalah salah satu sumber makanan sel.

Sedangkan pembuluh darah diibaratkan sebagai jalan raya yang mengangkut gula dari tempat ia dibawa (lambung) atau diproduksi (di hati) ke sel-sel tempat ia digunakan (otot) atau di mana ia disimpan (lemak).

Nah, gula tersebut nggak bisa masuk ke dalam sel dengan sendirinya. Pankreas melepaskan insulin ke dalam darah, yang berfungsi sebagai penolong, atau " kunci" , yang memungkinkan gula masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.

Saat gula meninggalkan aliran darah untuk masuk ke sel, maka kadar gula dalam darah diturunkan. Tapi apa yang terjadi kalau tubuh nggak punya insulin, atau kunci masuknya darah ke sel? Yup, gula nggak bisa masuk untuk digunakan sebagai energi. Akibatnya, terjadilah kenaikan gula pada darah.

Terdapat dua tipe penyakit diabetes melitus, yaitu tipe 1 dan tipe 2:

Penyakit Diabetes Melitus Tipe 1

Ini terjadi karena sel-sel pankreas yang memproduksi insulin (sel beta) rusak. Pada diabetes tipe 1, pankreas menghasilkan sedikit atau tidak ada insulin, sehingga gula tidak dapat masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.

Orag dengan penyakit diabetes melitus tipe 1 harus melakukan suntik insulin untuk mengontrol glukosa darah mereka. Tipe 1 adalah bentuk diabetes yang paling umum pada orang yang berusia di bawah 30, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Sepuluh persen dari penderita diabetes didiagnosis dengan tipe 1.

Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2

Pada jenis ini, pankreas membuat insulin, tapi jumlahnya nggak cukup atau insulin nggak bekerja dengan baik. Sembilan dari 10 penderita diabetes memiliki tipe 2. Jenis ini paling sering terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun tetapi dapat terjadi bahkan di masa kanak-kanak jika ada faktor risiko.

Faktor risikonya yakni:

  • Obesitas
  • Penumpukan lemak di perut
  • Gaya hidup yang nggak aktif
  • Riwayat DM dalam keluarga
  • Berumur lebih dari 45 tahun
  • Gula darah lebih tinggi dari normal meski belum masuk dalam kategori diabetes
  • Diabetes saat hamil
  • Sindrom ovarium polikistik pada wanita

2 dari 3 halaman

Gejala Penyakit Diabetes Melitus

Ilustrasi Diabetes

Karena penyakit diabetes melitus ini banyak menimpa semua orang, maka mengenali gejala diabetes penting untuk mendapatkan perawatan. Apa saja gejalanya?

Sering Kencing

Gejala diabetes melitussering dikitkan dengan rasa haus yagng berlebihan. Kok bisa? Karena ketika gula dikeluarkan melalui urin, dan ginjal nggak bisa mengikuti alur tersebut, maka ini akan menyeret cairan di sepanjang jaringan, yang membuat penderita jadi lebih mudah terdehidrasi.

Nah saat gejala diabetes ini muncul, maka wajar sekali kan kalau penderita jadi lebih sering minum, dan pada saat itulah penderita akan kencing lebih sering lagi.

Sering Lapar

Sering lapar bisa menjadi salah satu gejala diabetes melitus. Mengapa? Karena diabetes dapat menghentikan glukosa untuk masuk ke sel.

Mulut Kering

Gejala diabetes melitus ini muncul karena kondisi dehidrasi dan seringnya kencing dapat mengeringkan kelembaban dari mulut.

Penurunan Berat Badan

Saat penderita mengalami kehilangan gula karena kebanyakan kencing, maka mereka juga akan mengalami kehilangan kalori.

Sering Merasa Lelah

Karena tubuh nggak dapat menggunakan energi dari makanan, maka sangat mungkin penderita penyakit diabetes melitus akan merasa lemah dan lelah. Gejala ini juga mungkin terjadi akibat penderita dehidrasi

Penglihatan Buram

Seluruh gejala diabetes melitus tersebut mungkin nggak terlalu pasien sadari. Namun, mereka harus benar-benar memperhatikan saat penglihatan mulai buram.

Jatuh Pingsan

Pasien diabetes melitus bisa pingsan setelah berolahraga, terlambat makan, atau minum terlalu banyak obat. Ini karena gula darah bisa terlalu rendah yang mengakibatkan pasien bisa pingsan.

Luka yang Tidak Kunjung Sembuh

Ini bisa menimpa penderita penyakit diabetes melitus karena gula darah tinggi dapat memperlambat aliran darah dan membuat tubuh lebih sulit untuk pulih. Akibatnya, luka dan luka kecil pun dapat membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk pulih. Penyembuhan luka yang lambat juga meningkatkan risiko infeksi.

Tangan dan Kaki Kesemutan

Ini karena penyakit diabetes melitus dapat memengaruhi saraf di tangan dan kaki penderita. Gejala ini muncul karena kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh.

Pada orang dengan diabetes melitus tipe 2, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit atau sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki. Kondisi ini juga merupakan gejala diabetes yang khas pada tipe 2.

Kondisi ini dikenal sebagai neuropati , dan dapat memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika seseorang tidak mendapatkan perawatan untuk diabetes.

Bercak Gelap di Kulit

Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa menandakan gejala diabetes melitus dan risiko diabetes yang lebih tinggi. Bercak ini mungkin terasa sangat lembut.

Infeksi Gatal dan Ragi

Kelebihan gula dalam darah dan urin merupakan makanan untuk ragi, yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi ragi cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembab, seperti mulut, area genital, dan ketiak.

Terjadinya infeksi ini menimbulkan gejala diebetes berupa gatal, terbakar, kemerahan, dan pegal.

3 dari 3 halaman

Ciri-Ciri Penyakit Diabetes Melitus

Ilustrasi Diabetes

Lalu, apa ciri-ciri penyakit diabetes melitus seperti apa yang bisa dibedakan antara tipe 1 dan 2?

Nah, gejala diabetes pada tipe 1 dan 2 memiliki banyak persamaan, termasuk diantaranya:

  • Sering buang air kecil
  • Merasa sangat haus dan banyak minum
  • Merasa sangat lapar
  • Perasaan sangat lelah
  • Pandangan yang kabur
  • Luka yang tidak sembuh dengan baik
  • Yang menjadi khas dari gejala diabetes tipe 1 yakni penderita akan merasa lebih mudah marah dan perubahan suasana hati, dan secara tidak sengaja menurunkan berat badan.

Meskipun gejala diabetes melitus tipe 1 dan 2 serupa, namun muncul dalam cara yang berbeda. Misalnya, gejala diabetes melitus tipe 2 tidak muncul selama bertahun-tahun selama menderita.

Selanjutnya, gejala muncul dan berkembang seiring waktu. Bahkan gejala diabetes melitus tipe 2 nggak muncul sama sekali sampai kemudian muncul dalam komplikasi yang kronis.

Beri Komentar