© Weartv.com
Sakit liver yang biasa kamu dengar tersebut sebenarnya merujuk pada sakit pada organ hati. Eh, bukan sakit hati ditinggal kekasih pergi, ya?
Organ hati berada di bagian bawah tulang rusuk di sisi kanan perut. Hati berfungsi untuk mencerna makanan dan membersihkan tubuh dari zat-zat yang beracun. Selain itu, hati juga berfungsi untuk memproduksi empedu untuk membantu pencernaan makanan.
Saat terkena sakit atau penyakit liver, maka bisa menyebabkan berkurangnya fungsi organ tersebut dan menyebabkan kerusakan signifikan pada tubuh. Biasanya penurunan fungsi ini terjadi ketika kerusakan sel-sel telah mencapai 75 persen.
Nggak seperti organ lain, hati di dalam tubuh terus menerus menumbuhkan jaringan baru (regenrasi) untuk menyembuhkan diri dari cedera dan penyakit. Namun kalau sudah terlalu banyak kerusakan, hati nggak cuman kehilangan kemampuan regenerasi tapi juga berhenti bekerja.
Ada berbagai penyebab dari penyakit liver, antara lain,
Parasit dan virus dapat menginfeksi hati, sehingga menyebabkan peradangan yang mengurangi fungsinya. Virus tersebut bisa menyebar melalui darah atau air mani, makanan atau air yang terkontaminasi, atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Jenis infeksi penyebab penyakit liver yang paling umum adalah virus hepatitis, termasuk:
Hepatitis A
Hepatitis A biasanya didapat dari konsumsi makanan dan minuman yang tercemar.
Hepatitis B
Penularan hepatitis B didapat dari orang lain,s eperti hubungan seks tanpa kondom atau menggunakan narkoba dengan jarum bersama. Jika berlangsung lebih dari 6 bulan, penyakit hepatitis B ini membuat penderita lebih mungkin terkena kanker hati atau penyakit lainnya.
Hepatitis C
Penyakit ini berasal dari penularan darah yang terinfeksi, misalnya melalui penggunaan jarum suntik bersama atau terkait dengan HIV
Ada beberapa kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang organ yang sehat (autoimun), salah satunya hati. Akibatnya, terjadilah penyakit liver ini.
Contoh penyakit liver yang disebabkan karena autoimun, diantaranya
Hepatitis autoimun
Hepatitis autoimun ini menyuebabkan gangguan lain atau bahkan gagal hati. Penyakit liver akibat hepatitis autoimun biasanya lebih sering menyerang wanita daripada laki-laki.
Kolangitis Bilier Primer
Penyakit ini menyerang saluran empedu yang menyebabkan empedu justru kembali ke dalam hati.
Kolangitis Sclerosing Primer
Kondisi ini menyerang saluran empedu yang pada akhirnya bsia menyumbatnya. Empedu akan menumpuk di dalam hati, membautnyalenuih sulit untuk bekerja. Lebih lanjut, kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya kanker hati.
Adanya gen abnormal yang dimiliki oleh salah satu atau kedua orang tua, bisa menyebabkan berbagai zat menumpuk di hati, sehingga timbullah penyakit liver ini. Penyakit liver yang disebabkan karena genetika meliputi,
Contohnya termasuk:
Selain itu ada beberapa penyebab dari penyakit liver ini diantaranya,
Akumulasi lemak di hati (penyakit liver berlemak nonalkohol), yakni kondisi di man terdapat penumpukan lemak di dalam hati, yang menyebabkan 'terbakar'nya hati.
Resep Tertentu atau Obat Bebas
Senyawa Herbal Tertentu
Sayangnya, penyakit liver ini nggak selalu menunjukkan gejala dan tanda-tanda. Biasanya gejala penyakit liver ini muncul dalam bentuk:
Sebenarnya ciri-ciri penyakit liver sama dengan gejala yang telah diulas pada bagian awal artikel Diadona berikut. Nah, trus apa saja ya yang bisa dilakukan untuk pencegahan penyakit liver ini?
Takarannya untuk menmcegah penyakit liver, yakni sebanyak satu gelas untuk wanita dewasa dan dua gelas untuk pria dewasa. Saat kamu mengkonsusi lebih dari delapan gelas seminggu untuk wanita, dan 15 gelas seminggu untuk pria, maka risiko untuk mendapat penyakit liver ini semakin tinggi.
Untuk mencegah penyakit liver, gunakan kondom saat berhubungan seks.
Kalau seseorang punya risiko untuk tertular hepatitis A maupun hepatitis B, nggak ada salahnya untuk mengambil vaksin.
Salah satu cara untuk menekan risiko penyakit liver yakni dengan penggunaan obat yang bijak. Misalnya, dengan minum obat sesuai dengan resep yang dianjurkan.
Pastikan untuk menggunakan produk ini di area yang berventilasi baik, dan kenakan masker saat menyemprotkan insektisida, fungisida, cat, dan bahan kimia beracun lainnya. Selalu ikuti instruksi dari pabriknya.
Virus hepatitis penyebab penyakit liver dapat ditularkan melalui penggunaan jarum suntik yang tidak disengaja atau pembersihan darah atau cairan tubuh yang tidak tepat.
Nah, kalau begitu faktor risiko apa saja yang bisa meningkatkan terjadinya penyakit liver ini?
Diantaranya,
Setelah terjadi madsalah pada hati, maka tanpa penanganan yang tepat akan memperparah kondisinya. Berikut ulasan mengenai perkembangan penyakit liver,
Peradangan merupakan tanda awal ternjadinya penyakit liver. Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap infeksi dan cedera. Penderita mungkin nggak melihat gejala apa pun pada saat ini, itulah sebabnya pengujian penyakit liver sangat penting.
Saat hati sudah meradang dalam waktu yang lama, maka jaringan menjadi tebal dan berserat (fibrosis). Fibrosis menyulitkan hati untuk melakukan tugasnya. Namun dengan perawatan yang tepat, kondisi ini dapat dibalik.
Yang juga dikenal sebagai penyakit liver kronis, terjadi ketika fibrosis menjadi sangat parah. Dalam fase ini, jaringan hati berubah menjadi jaringan parut.Kondisi sirosis nggak bsia dikembalikan dan dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti kanker hati.
Ini terjadi saat kanker terbentuk di jaringan hati. Kanker hati ini bisa berkembang pada semua tahapaan penyakit liver. Kanker hati masih mungkin untuk sembuh, meskibeberapa orang membutuhkan transplantasi hati.
Yang berarti hati sudah gagal melakukan tugasnya. Saat ini sudah terjadi, maka penderita membutuhkan transplantasi hati untuk hidup.
Kalau sudah terdeteksi penyakit liver, lalu pengobatan apakah yang harus penderita ambil?
Dari laman Alodokter disebutkan bahwa pengibatan untuk penyakit liver ini bergantung pada kondisi dan penyebabnya. Beberapa penderita bisa mengambil langkah pengobatan dengan pperubahan gaya hidup, berhenti konsumsi alkohol dan penurunan berat badan. sementara penyakit liver yang lainnya harus ditangani dengan obat-obatan, operasi atau bahkan transplantasi hati.
Yang terpenting dari pengobatan penyakit liver adalah menghindari berkembangnya inflamasi menjadi sirosis yang berbahaya bagi penderita.