© JEC
JEC Eye Hospitals and Clinics meneruskan kembali “Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC” dengan memberikan edukasi serta tindakan operasi mata juling gratis. Digagas perdana sejak 2022, inisiatif ini menjadi aksi sosial pertama di Indonesia yang berfokus pada penanganan mata juling.
Pada pelaksanaan tahun ini, “Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC” dipusatkan di RS Mata JEC Menteng, sekaligus untuk memperingati World Sight Day 2023 (yang jatuh setiap 12 Oktober). Kamu tahu nggak sih, selain memberikan ketidaknyamanan secara psikologis kepada penyandangnya, mata juling (strabismus) juga bisa berpotensi memicu gangguan penglihatan lain, salah satunya, mata malas atau ambliopia.
Tak hanya memengaruhi produktivitas penderitanya, ambliopia bahkan dapat mengakibatkan gangguan fungsi penglihatan dengan berbagai derajat keparahan dan tingkat risiko mencapai 50-73 persen. Lantas seperti apa detailnya? Yuk simak ulasannya di bawah ini.
Dr. Gusti G. Suardana, SpM(K) selaku Dokter Subspesialis Konsultan Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics membuka event bakti sosial ini dengan memberikan paparannya terkait mata juling atau strabismus.
“ Masyarakat masih melihat penyandang mata juling sebagai kelompok yang ‘berbeda’. Prasangka, kesalahpahaman, dan perlakuan negatif akibat stigma yang keliru turut meningkatkan tekanan psikologis yang mau tak mau sering penyandang strabismus hadapi. Bukan itu saja, gangguan penglihatan lanjutan, seperti ambliopia, juga bisa mengancam Sekitar 90 persen penderita ambliopia disebabkan oleh strabismus. Kurangnya pemahaman tentang ambliopia menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kondisi ini tidak tepat tertangani. Ini berisiko gangguan fungsi penglihatan dengan berbagai derajat keparahan,” ujar Dr. Gusti G. Suardana.
Berdasarkan studi terbaru, prevalensi ambliopia global dilaporkan sekitar 1,75 persen. Ambliopia atau mata malas merupakan kondisi penurunan penglihatan pada salah satu mata akibat gangguan perkembangan fungsi penglihatan pada masa pertumbuhan. Ambliopia yang dipicu oleh strabismus menyebabkan ketidakmampuan mata untuk bekerja sama secara sejajar.
Kondisi ini mengarah pada perbedaan dalam penglihatan mata kiri dan kanan. Dampaknya, ambliopia yang dipicu oleh strabismus dapat memengaruhi produktivitas penderitanya.
Dr. Referano Agustiawan, SpM(K), selaku Direktur Utama RS Mata JEC Menteng mengatakan jika pihaknya bertekad melanjutkan ‘Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC’ guna mengukuhkan kepedulian JEC dalam membantu masyarakat penyandang strabismus - terutama dari kalangan membutuhkan, agar bisa mendapatkan kembali kualitas hidup mereka.
Sejalan dengan tema global peringatan WSD tahun ini, ‘Love Your Eyes at Work’, pemberian tindakan operasi mata juling gratis dari JEC ini diharapkan mampu mendukung pasien strabismus untuk mencapai produktivitas yang optimal dalam bekerja dan beraktivitas harian, serta menjauhkan mereka dari potensi ambliopia yang berisiko mengganggu fungsi penglihatan.
Inisiatif “ Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC” mendapatkan dukungan penuh dari jajaran komisaris, direksi dan karyawan JEC Eye Hospitals & Clinics. Salah satunya dari Dr. Darwan M. Purba, SpM(K) selaku Co-Founder PT NSD/JEC Eye Hospitals and Clinics yang tahun lalu mendonasikan Rp 150.000.000 untuk kebutuhan tahap pemeriksaan, tindakan operasi hingga pemulihan.
Beberapa pihak di luar internal JEC Eye Hospitals and Clinics ikut memberikan respon positif. Dr. Julie Dewi Barliana, SpM(K), M. Biomed, selaku Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) DKI Jakarta Raya memberikan tanggapan, “ Kami mengapresiasi langkah bersejarah JEC yang telah mempelopori 'Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC'. Inisiatif seperti ini tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap pasien strabismus, tetapi juga membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mata."
Sementara, DR. dr. Feti Karfiati Memed, SpM(K), MKes selaku Ketua Indonesian Pediatric Ophthalmology and Strabismus Society (INAPOSS) menyampaikan, " Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC' mencerminkan tanggung jawab nyata JEC terhadap masyarakat, khususnya anak-anak penyandang strabismus. Di INAPOSS, kami memahami betul dampak strabismus bagi perkembangan anak, baik dalam aspek fisik maupun psikologis.
JEC telah secara konsisten menghadirkan berbagai inisiatif sosial berkelanjutan guna mencapai visi perusahaan: optimalisasi penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Sebelumnya, sejak berdiri pada 1984, JEC telah menjalankan “ Bakti Katarak JEC” berupa pemberian operasi katarak gratis dengan jumlah penerima manfaat mencapai lebih dari 3.000 orang.
Ada juga inisiatif sosial terbaru sekaligus yang pertama di Indonesia, yaitu pemberian 100 tindakan operasi implan glaukoma secara gratis. Tak hanya itu, JEC juga telah menggelar “ Bakti Guru Purnabakti” berupa pemeriksaan/skrining mata gratis kepada 100 guru aktif dan purnabakti di SMAN 4 Jakarta.