© JEC Eye Hospitals
Sering tak disadari penyandangnya, kelainan kelopak mata ternyata bisa berakibat gawat: yaitu kebutaan. Lalu, efek yang lebih “ringan” seperti mata merah, berair, dan pandangan buram pun mesti dihadapi sehari-hari. Padahal penyandangnya tak bisa dibilang sedikit.
Contohnya, salah satu kelainan kelopak mata, yakni epiblepharon, ternyata dialami 90,7 persen ras Asia (termasuk Indonesia). Tindakan okuloplastik dan rekonstruksi mata menjadi solusi mengatasi berbagai kelainan kelopak mata.
Terdorong situasi tersebut, eye care leader di Indonesia, JEC Eye Hospitals and Clinics menggagas “Bakti Sosial Operasi Kelopak Mata” berupa pemberian 30 tindakan operasi kelopak mata secara gratis. Inisiatif ini menjadi aksi sosial bedah okuloplastik dan rekonstruksi mata pertama di Indonesia yang berfokus pada penanganan kelainan kelopak mata.
© JEC Eye Hospitals
Direktur Utama RS Mata JEC Menteng Dr. Referano Agustiawan, SpM(K). dalam keterangan tertulis menuturkan jika sejak beroperasi pada 1995 sebagai rumah sakit mata pertama dari JEC Eye Hospitals and Clinics menghadirkan layanan penanganan mata nan komprehensif.
Bahkan, JEC Menteng ini merupakan pusat rujukan kasus-kasus yang membutuhkan tindakan okuloplastik dan rekonstrustruksi mata dari seluruh cabang. Tak hanya bertekad menyediakan layanan bertaraf internasional, JEC Menteng juga terus aktif berkontribusi membantu masyarakat, terutama kalangan membutuhkan, untuk mengoptimalkan penglihatan dan kualitas hidup mereka.
" Visi besar ini yang menguatkan JEC @ Menteng melahirkan inisiatif baru ‘Bakti Sosial Kelopak Mata’ sekaligus melanjutkan upaya kami berpartisipasi mengatasi situasi gangguan penglihatan di Indonesia,” tutur Dr. Referano.
© JEC Eye Hospitals
Tindakan okuloplastik dan rekonstruksi mata bisa dilaksanakan untuk menangani berbagai kondisi kelainan, seperti:
Subspesialis dan Ketua Layanan Orbita, Okuloplastik dan Rekonstruksi, JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr. Tri Rejeki Herdiana mengatakan jika kelainan kelopak mata tentunya mengganggu aktivitas keseharian. Bahkan, lebih dari itu, apabila tidak segera dilakukan tindakan bedah okuloplastik dan rekonstruksi mata, kelainan kelopak mata bisa malah membawa risiko kebutaan.
Sebagian besar masyarakat tidak tahu bahwa kelainan tersebut bisa dikoreksi. Penyandangnya sendiri sangat mungkin juga tidak tahu di mana bisa melakukan koreksi kelainan kelopak mata. Akhirnya, mereka pun pasrah saja meski merasakan ketidaknyamanan.
" Bukan hanya berpengaruh pada kualitas pandangan, mengabaikan kelainan kelopak mata sama saja membiarkan potensi terjadinya perundungan yang rawan diterima penyandangnya, terutama di kalangan anak-anak dan remaja" jelas Dr. Tri Rejeki.
© JEC Eye Hospitals
Menanggapi inisiatif terbaru JEC, DR. Dr. Yunia Irawati, SpM(K) melanjutkan, “ Gebrakan JEC melalui ‘Bakti Sosial Operasi Kelopak Mata’ semoga menumbuhkan kesadaran para praktisi medis, pemangku kepentingan dan masyarakat luas mengenai kelainan kelopak mata sekaligus penanganannya secara cermat. Ini sejalan dengan tujuan INASOPRS untuk terus menumbuhkan antusiasme terhadap sains orbital dan keilmuan terkaitnya.”
Dukungan terhadap “ Bakti Sosial Operasi Kelopak Mata” juga disampaikan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Jakarta, Dr. Julie Dewi Barliana, SpM (K), M. Biomed. Ia mengatakan jika pihkanya mengapresiasi langkah bersejarah JEC yang telah mempelopori 'Bakti Sosial Operasi Kelopak Mata'. Tindakan okuloplastik dan rekonstruksi mata umumnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
" Karenanya, kami berharap semakin banyak kalangan yang terinspirasi untuk berpartisipasi dalam aksi sosial ini agar menyentuh penerima manfaat yang semakin luas. Inisiatif JEC ini tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap penyandang kelainan kelopak mata, tetapi juga semakin membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mata secara menyeluruh." jelas Dr. Julie Dewi Barliana.
Dipusatkan di RS Mata JEC @ Menteng, implementasi “ Bakti Sosial Operasi Kelopak Mata” dilangsungkan sepanjang 11 Mei-30 Juni 2024. Pelaksanaan tindakan okuloplastik dan rekonstruksi mata memerlukan persiapan secara ekstensif melibatkan para ahli medis yang mumpuni. Di samping tim spesialis okuloplastik dan rekonstruksi mata, tindakan operasi juga melibatkan tim dokter anestesi JEC bersama tim perawat yang kompeten.
Seluruh peserta penerima manfaat “ Bakti Sosial Operasi Kelopak Mata” (seluruhnya berusia 18 tahun ke atas) wajib melakukan skrining oleh tim dokter ahli dari Layanan Orbital, Okuloplastik dan Rekonstruksi RS Mata JEC @ Menteng. Nantinya, peserta juga akan mendapatkan prosedur pascaoperasi yang komprehensif hingga mereka dinyatakan pulih sepenuhnya.
Kemudian, RS Mata JEC @ Menteng melalui Layanan Orbita, Okuloplastik dan Rekonstruksi telah berpengalaman menangani tindakan okuloplastik dan rekonstruksi mata dengan tingkat keahlian yang tepercaya, serta didukung oleh fasilitas modern yang lengkap. Dari sumber daya manusia, Layanan Orbita, Okuloplastik dan Rekonstruksi di RS Mata JEC @ Menteng diperkuat 5 dokter spesialis mata dengan subspesialisasi okuloplastik dan rekonstruksi mata; 1 di antaranya telah bergelar doktor.
“ Melalui 'Bakti Sosial Operasi Kelopak Mata', kami di JEC @ Menteng memberikan solusi konkret terhadap masalah kelainan kelopak mata di Indonesia. Inisiatif ini bukan sekadar tindakan medis yang membawa perubahan positif terhadap ‘pandangan’ seseorang secara fisik, tetapi juga mental - yang harapannya mampu mendorong para penyandang kelainan kelopak mata untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah," tutup Dr. Referano Agustiawan, SpM(K).