Pola BAB Tidak Lancar? Ini Penyebabnya

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Rabu, 22 Januari 2020 16:07
Pola BAB Tidak Lancar? Ini Penyebabnya
Ketahui penyebab tidak lancarnya BABmu.

Apa yang normal untuk satu orang mungkin tidak normal untuk orang lain. Sebuah studi 2010 yang diterbitkan dalam Skandinavia Journal of Gastroenterology, menemukan bahwa 98 persen pesertanya buang air besar antara 3 kali per minggu hingga 3 kali sehari.

Kebanyakan orang memiliki rutinitas mereka sendiri dan buang air besar dalam jumlah yang sama setiap hari dan pada waktu yang bersamaan. Namun sebagian orang lainnya memiliki pola buang air besar yang tidak teratur. Pola ini mungkin sehat, namun juga dapat menjadi tanda adanya masalah dalam perut atau usus.
Dilansir dari medicalnewstoday (01/11) inilah faktor yang mempengaruhi pola buang air besar.

1 dari 6 halaman

Asupan cairan

Ilustrasi Wanita Kepanasan atau Keringatan


Karena usus besar menyerap air berlebih, jika kamu tidak minum cukup cairan maka hal ini dapat mengeraskan kotoran dan membuatnya lebih sulit untuk buang air besar. Seseorang yang mengalami sembelit harus meningkatkan asupan cairan untuk menjaga kotoran tetap lembut.

2 dari 6 halaman

Usia

Ilustrasi Wanita Tua Sakit


Konstipasi sering dikaitkan dengan bertambahnya usia. Penuaan menyebabkan usus melambat, sehingga kotoran tidak melewatinya dengan cepat. Juga, orang yang lebih tua kemungkinan besar akan minum obat yang dapat mengganggu kebiasaan buang kotoran mereka yang biasa.

3 dari 6 halaman

Aktifitas

Ilustrasi Wanita

Tetap aktif berkegiatan membantu usus besar bekerja lebih baik dan memindahkan kotoran melalui usus dengan lebih efisien. Ketika seseorang mengalami sembelit atau pencernaan yang lambat, cobalah pergi berjalan-jalan atau berlari.

4 dari 6 halaman

Diet

Ilustrasi Wanita Sarapan


Apa yang dimakan seseorang memainkan berperan penting dalam seberapa sering ia buang air besar. Untuk pencernaan yang lancar, kamu dapat meningkatkan konsumsi serat. Karena serat adalah zat penting untuk pergerakan usus yang sehat.

Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dipecah oleh usus kecil menjadi molekul yang lebih kecil. Akibatnya, ia berpindah ke usus besar sebagai massa makanan yang tidak tercerna yang akhirnya menjadi kotoran, juga dikenal sebagai feses.

5 dari 6 halaman

Riwayat kesehatan

ilustrasi wanita makan


Beberapa kondisi medis dan obat-obatan dapat mempengaruhi kesehatan usus dan menyebabkan seseorang buang air besar lebih atau kurang dari biasanya. Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn atau radang borok usus besar, dan bahkan virus flu perut dasar, dapat mengubah seberapa sering seseorang harus buang air besar.

6 dari 6 halaman

Hormon

Ilustrasi Wanita Karier


Beberapa hormon, seperti progesteron dan estrogen, dapat memengaruhi seberapa sering seorang wanita pergi ke kamar mandi. Misalnya, beberapa wanita melaporkan buang air besar lebih sering pada hari-hari menjelang dan pada awal periode mereka.

Beri Komentar