© Shutterstock
Kamu pasti pernah deh mendengar sendi mengeluarkan bunyi 'krek' saat melakukan peregangan. Bikin penasaran, apakah sendi bunyi adalah suatu hal yang wajar dan tidak berbahaya? Temukan jawabannya di bawah ini, ya!
Sendi adalah sambungan dari beberapa tulang. Ada dua jenis sendi, yaitu sendi mati dan sendi gerak.
Jenis sendi yang bisa mengeluarkan bunyi adalah sendi gerak, seperti buku-buku jari, punggung, leher, lutut, pergelangan kaki, dan siku.
Lantas, kenapa bisa berbunyi 'krek'?
Cairan sinovial yang ada pada sendi berfungsi sebagai pelumas. Nah, cairan ini mengandung oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida. Saat sengaja ingin membuat suara 'krek' dari persendian, kamu meregangkan kapsul sendi.
Pada saat itu, terjadi pelepasan gas yang terkandung dalam cairan dan berlangsung sangat cepat hingga membentuk gelembung. Kalau ingin mengulang bunyi yang sama lagi, kamu perlu menunggu beberapa saat hingga gas kembali ke dalam cairan sinovial.
Saat sendi bergerak, posisi tendon pun bergeser sedikit keluar dari posisi awal. Nah, saat tendon kembali ke posisi semula, kamu mungkin akan mendengar bunyi 'krek'.
Pada waktu yang bersamaan, ligamen akan semakin menegang. Hal ini sering terjadi pada sendi lutut atau pergelangan kaki dan bisa menimbulkan bunyi 'krek' yang sama.
Bagi penderita arthritis, sendi dalam tubuhnya akan lebih sering mengeluarkan bunyi 'kre'”. Hal tersebut karena hilangnya tulang lunak yang halus dan permukaan sendi yang menjadi kasar.
Pada dasarnya, sendi yang mengeluarkan bunyi saat melakukan peregangan bukan masalah serius. Jadi, sekali dua kali melakukannya mungkin tak akan memberi dampak yang besar.
Meski bisa menghilangkan rasa pegal linu untuk sementara setelah membuat sendi berbunyi 'krek', kalau hal ini menjadi kebiasaan, tentu akan melenceng dari aturan sendi yang sebenarnya.Apalagi, tulang rawan punya sifat elastis dan lentur. Alhasil, terlalu sering mengeluarkan bunyi saat melakukan peregangan berpotensi menghancurkan bagian-bagian yang terdapat di dalamnya.
Sementara itu, apabila sering membuat sendi pada area leher mengeluarkan bunyi, hal ini akan meningkatkan risiko terkena stroke karena kebiasaan ini memicu kerusakan arteri dan pembuluh nadi.
Kalau gerakan tersebut dilakukan pada area leher dan mengalami saraf terjepit, dampaknya bisa menghambat komando otak ke organ anggota gerak pada tubuh.
Oleh karena itu, daripada sengaja membunyikan 'krek' saat melakukan peregangan, lebih baik untuk memperbanyak aktivitas fisik setiap kali merasakan pegal dan linu.
Semoga informasi ini bermanfaat!