Salah Posisi Tangan Bisa Sebabkan Cyclist's Palsy, Pesepeda Wajib Waspada!

Reporter : Firstyo M.D.
Kamis, 25 Februari 2021 08:40
Salah Posisi Tangan Bisa Sebabkan Cyclist's Palsy, Pesepeda Wajib Waspada!
Apa sih cyclist's palsy itu dan seberapa bahaya untuk para pesepeda?

Setahun terakhir, bersepeda jadi pilihan olahraga yang marak dilakukan oleh banyak orang. Semenjak pandemi Covid-19, orang-orang memang mencari kegiatan yang tak hanya menyehatkan, tapi juga meningkatkan kebahagiaan. Sepeda adalah jawabannya.

Meski begitu, rupanya bersepeda tak bisa dilakukan dengan asal lho. Ada posisi-posisi tertentu, terutama di bagian tangan, yang perlu diperhatikan agar tubuh tak menderita cedera. Salah posisi sedikit, bisa-bisa kena cyclist's palsy.

Apa sih cyclist's palsy itu? Simak pembahasan berikut yuk, Diazens!

1 dari 5 halaman

Apa Itu Cyclist's Palsy?

Ilustrasi pesepeda

Dokter spesialis bedah ortopedi sekaligus konsultan hand & microsurgery di RS Pondok Indah, dr. Oryza Satria, Sp.OT membagikan informasi mengenai bahaya cyclist's palsy yang mengintai para pesepeda.

Dokter Oryza mengatakan bahwa cyclist's palsy adalah kondisi munculnya rasa tak nyaman, nyeri, sampai kesemutan di jari manis dan kelingking karena terlalu lama memegang stang atau kemudi sepeda.

" Hal ini biasanya disebabkan karena ulnar nerve, saraf yang mempersarafi kelingking dan jari manis, dan melewati pergelangan tangan melalui sebuah terowongan, Guyon canal, tertekan," jelas Oryza dalam keterangan tertulis, dikutip dari Liputan6.com.

2 dari 5 halaman

Dua Jenis Gangguan Cyclist's Palsy

Lebih lanjut, dr. Oryza mengatakan bahwa ada dua gangguan yang muncul saat pesepeda mengalami cyclist's palsy, yakni gangguan sensorik dan motorik.

Gangguan sensorik akan menyebabkan efek seperti kesemutan dan mati rasa pada jari manis dan kelingking. Gangguan sensorik ini baru akan hilang dalam jangka waktu satu sampai dua hari setelah bersepeda.

Sementara itu, gangguan motorik muncul dan menyebabkan jari kelingking serta jari manis sulit diluruskan. Selain itu, massa otot di antara ibu jari dan telunjuk akan nampak kempes, jari-jari juga menjadi sulit untuk dilebarkan dan ditutup.

" Gejalanya juga spesifik terjadi saat atau setelah bersepeda. Anda akan mengalami kebas, kesemutan, nyeri, kram, atau kelemahan pada kedua jari Anda. Hal ini dapat mengakibatkan kekuatan genggaman menjadi lemah. Gejala ini pun akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahannya," terang dr. Oryza.

3 dari 5 halaman

Penyebab Cyclist's Palsy

Ilustrasi pesepeda

Penyebab cyclist's palsy yang disebutkan oleh dr. Oryza ada bermacam-macam. Untuk membuat pesepeda lebih waspada, berikut adalah beberapa di antaranya.

  1. Tekanan yang terlalu besar atau lama pada tangan, mengakibatkan tekanan pada saraf ulnaris atau terhambatnya aliran darah ke saraf tersebut.
  2. Posisi pergelangan tangan yang ekstensi (ketika pergelangan tangan mengarah ke atas dan keluar ke arah jam 12 bukan ke dalam yang seperti menggenggam), sehingga mengakibatkan regangan pada saraf.
  3. Kurangnya kekuatan otot inti (core muscle) dan kelelahan, yang mengakibatkan beban sebagian besar bertumpu pada tangan.
  4. Penggunaan sarung tangan, atau bantalan yang tipis atau sudah rusak.
  5. Tekanan ban sepeda yang terlalu tinggi, penggunaan ban yang kecil dan tipis yang menyebabkan timbulnya getaran berlebih pada tangan.
  6. Posisi duduk yang terlalu tinggi atau stang (handle bar) yang terlalu rendah sehingga beban tubuh banyak ditopang oleh tangan

4 dari 5 halaman

Cara Mencegah Cyclist's Palsy

Dokter Oryza juga memberikan cara untuk mencegah terjadinya cyclist's palsy. Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.

  1. Gunakan bantalan yang baik pada handlebar atau tangan. " Anda juga dapat menggunakan gloves atau sarung tangan untuk melindungi tangan dari tekanan yang besar saat bersepeda. Semakin tebal sarung tangan Anda, maka akan semakin baik melindungi," kata Oryza.
  2. Sesuaikan posisi handl bar dengan tangan dalam posisi yang senyaman mungkin.
  3. Posisi pergelangan tangan sebaiknya lurus, tidak hiperekstensi.
  4. Apabila bersepeda jarak jauh atau durasi yang lama, cobalah ganti-ganti posisi tangan pada handlebar.

5 dari 5 halaman

Efek Jangka Panjang Cyclist's Palsy

Dokter Oryza memperingatkan agar para pesepeda lebih memperhatikan hal-hal tersebut di atas yang kerap luput dari perhatian. Efek cyclist's palsy tak akan terasa di awal karena mulanya hanya seperti kesemutan, namun dampak ke depannya bisa sangat berbahaya.

" Perawatan untuk cedera persarafan dapat memakan waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, apabila tidak ditangani segera, cedera dapat menjadi permanen," jelas dr. Oryza.

Wahai para Diazens sekaligus pesepeda, mulai sekarang perhatikan posisi tangan saat bersepeda ya. Keep healthy without cyclist's palsy!

 

Sumber: Liputan6.com

Reporter: Rizki Febianto

Beri Komentar