Morinaga sebagai salah satu brand unggulan KALBE Nutritionals, mendukung program tahunan World Allergy Week dengan konsisten melalui berbagai program edukasi kepada masyarakat Indonesia, lho. Dalam mendukung Si Kecil yang alergi mengoptimalkan pertumbuhannya agar tetap bisa berprestasi, tahun ini Morinaga Allergy Week mempersembahkan Webinar Kesehatan dengan tema “Atasi Alergi Si Kecil dengan Deteksi Dini“. World Allergy Week merupakan program tahunan inisiasi World Allergy Organization (WAO) dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai alergi dan penyakit lain yang terkait, serta menggagas pelatihan dan sumber daya untuk melakukan diagnosis dan tindakan pencegahan.
Dewi Angraeni, Business Head Morinaga, KALBE Nutritionals meyakini setiap orang tua pasti ingin anaknya tumbuh kembang secara optimal termasuk anak dengan kondisi alergi. “Orang tua perlu mengetahui bahwa Si Kecil yang alergi tetap dapat tumbuh optimal dan berprestasi jika alerginya diatasi dengan deteksi secara dini. Untuk itu Morinaga selalu berkomitmen meningkatkan edukasi dan akses nutrisi melalui program World Allergy Week hari ini,” jelas Dewi Angraeni.
Kira-kira penyakit apa sih yang akan menyerang Si Kecil? Nah, beberapa penyakit alergi seperti asma, rinitis alergi, alergi makanan, dermatitis atopik, serta alergi protein susu sapi merupakan kasus alergi yang paling banyak diderita oleh Si Kecil.
Pada acara webinar tersebut, Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes. selaku Dokter Konsultan Alergi Imunologi Anak menjelaskan bahwa, “ Alergi susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling sering dialami anak-anak di Asia. Kejadian alergi susu sapi pada anak-anak di Indonesia yaitu 0,5% - 7,5%. Meskipun sebagian besar anak-anak pulih dari gejala saat meninggalkan periode balita, tetapi bukan berarti alergi ini bisa disepelekan.
Jika kondisi alergi terdiagnosis sejak awal dan segera dikonsultasikan ke dokter maka dapat dilakukan tata laksana yang tepat sehingga tumbuh kembangnya optimal. Sebaliknya, jika terlambat didiagnosis dan orang tua mendiagnosis sendiri, maka bisa muncul dampak-dampak tidak diinginkan, yaitu dampak kesehatan yaitu tumbuh kembang anak, serta meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti hipertensi atau sakit jantung di kemudian hari. Kemudian dampak ekonomi karena harus sering berobat ke dokter, serta dampak psikologis karena bisa timbul stress pada ibu dan anaknya,“ ungkap Prof. Budi.
Ia juga mengatakan gejala yang bisa terjadi jika Si Kecil mengalami alergi susu sapi sangatlah beragam. “ Gejala alergi susu sapi dapat muncul dengan gejala ringan, sedang sampai berat, dan dapat mengenai tiga organ. Kejadian yang paling sering yaitu keluhan SIARAN PERS di saluran cerna seperti diare sebanyak 53%, kemudian kolik 27%. Gejala susu sapi bisa juga bisa mengenai di saluran napas, misalnya batuk-batuk di malam hari ke arah pagi hari. Kejadian gejala di saluran napas yaitu asma 21%, rinitis 20%. Gejala alergi bisa muncul di kulit, organ ketiga, kebanyakan berupa eksim atau dermatitis atopik sebanyak 35%, sedangkan biduran atau urtikaria sebesar 18%. Gejala yang berat berupa sistemik yaitu timbulnya anafilaksis sebesar 11%.“
Faktor risiko berkembangnya alergi pada Si Kecil dapat berasal dari faktor genetik atau keturunan yaitu dari keluarga dengan riwayat alergi. Adapun kasus alergi protein susu sapi umumnya terjadi pada Si Kecil yang tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI). Oleh karena itu, pencegahan alergi protein susu sapi dapat dilakukan dengan cara memberikan ASI eksklusif bagi anak.
“ Jika bunda tidak dapat memberikan ASI dan Si Kecil berbakat alergi tapi belum muncul gejala alerginya, maka dapat diberikan susu yang telah diformulasikan secara khusus seperti susu dengan protein hidrolisa parsial (PHP). Namun jika gejala alergi sudah muncul dapat diatasi dengan nutrisi medis khusus yaitu susu dengan protein terhidrolisa ekstensif, susu dengan isolat protein kedelai (soya) atau susu asam amino,” ungkap Prof. Budi dalam acara webinar tersebut.
Berbicara dalam kesempatan yang sama, hadir pula Ariska Putri Pertiwi, Miss Grand International 2016, yang memiliki anak alergi. “ Dokter menyarankan nutrisi pengganti susu formula sapi dengan susu formula soya ketika mendiagnosis alergi susu sapi pada Kyara, anak saya. Gejala yang muncul yaitu ruam kemerahan di kulit. Saya sempat khawatir mengenai susu formula soya, namun saya memilih Morinaga Soya karena nutrisinya ternyata setara dengan susu sapi dan dilengkapi probiotik Triple Bifidus yang mempercepat penyembuhan alergi. Terbukti saat ini Kyara 1,5 tahun tumbuh baik dengan berat dan tinggi badannya yang sesuai tahapan usianya, sehat, aktif, ekspresif,“ ungkap Ariska yang berstatus juga sebagai Dokter Muda.
Pentingnya isu mengenai alergi yang tidak diatasi dengan baik karena kurangnya pengetahuan dan kekhawatiran masyarakat mengenai alergi pada Si Kecil, merupakan salah satu motivasi Morinaga untuk memudahkan bunda mendeteksi gejala alergi, risiko alergi dan memantau pertumbuhan si kecil secara digital. Morinaga beserta KlikDokter mempersembahkan aplikasi digital CEK ALERGI untuk ATASI ALERGI DENGAN DETEKSI DINI yang terdiri dari 3 langkah mudah yaitu TAU – CEGAH DAN ATASI – SEBAR.
Langkah pertama untuk mencegah dan mengatasi alergi anak adalah dengan terlebih dahulu mengenali gejala alergi Si Kecil. Dalam hal ini, pengecekan gejala, risiko alergi Si Kecil dan artikel lengkap mengenai segala hal yang terkait dengan alergi bisa ditemukan di www.klikdokter.com/cek-alergi.
Selain itu, Bunda juga dapat memantau pertumbuhan Si Kecil untuk mengetahui kemajuan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala yang sesuai dengan usia dan jenis kelamin berdasarkan standar World Health Organization (WHO) yang ada dalam Kartu Menuju Sehat dari Kementerian Kesehatan Indonesia. Di akhir pengecekan dalam aplikasi, Bunda akan diberikan informasi mengenai tingkat risiko alergi Si Kecil beserta status pertumbuhannya. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai deteksi dini alergi yang pastinya harus dikonsultasikan dengan dokter.
Pada dasarnya, alergi dapat diatasi, dan Bunda bisa mencegah Si Kecil mewarisi bakat alerginya. Oleh karenanya, edukasi dan pemahaman mengenai pencegahan alergi dan solusi nutrisinya, berperan penting. Untuk itu, Morinaga memiliki program tetap yaitu Allergy Solution yang merupakan solusi total alergi untuk Si Kecil melalui sinergi nutrisi yang tepat, hasil pengembangan KALBE Nutritionals bersama Morinaga Research Centre Jepang. Morinaga Allergy Solution terdiri dari tiga keunggulan, pertama solusi nutrisi untuk mencegah dan mengatasi alergi protein susu sapi. Kedua tersedianya produk nutrisi untuk anak dari lahir sampai usia 12 tahun. Ketiga sinergi nutrisi yang tepat dan mencakup Brain Care, Body Defense, dan Body Growth
SEBAR sebagai langkah terakhir, menjadi salah satu langkah terpenting dalam menyebarluaskan informasi yang tepat khususnya mengenai alergi pada Si Kecil, agar sedini mungkin dapat dilakukan pencegahan dan penanganan yang tepat. Untuk itu Morinaga mewadahi komunitas Bunda yang memiliki anak dengan alergi untuk bertanya dan berbagi pengalaman dalam menangani alergi Si Kecil. Morinaga membangun komunitas Allergy Solution Smart Community (ALLYSCA) juga agar para orang tua bisa mendapatkan edukasi dari para pakar dalam bentuk Webinar & KulWap seputar alergi.
Nah, Diazens, sebagai orang tua yang sayang kepada anak, mungkin kita bisa mulai mencegah terjadinya alergi pada anak sedini mungkin. Mencegah alergi terjadi pada anak juga bisa dilakukan dengan cara mudah, lho.