©medicalnewstoday.com
Naegleria fowleri alias amoeba sangat berbahaya hingga mampu membuat seseorang meninggal dunia. Hal itu terbukti dari kasus seorang warga Georgia di Amerika Serikat yang tutup usia usai terinfeksi amoeba pemakan otak.
"Seorang penduduk Georgia meninggal karena infeksi Naegleria fowleri, infeksi langka yang merusak jaringan otak, menyebabkan pembengkakan otak dan biasanya kematian," rilis departemen kesehatan setempat yang dilansir dari laman Insider pada Rabu, (2/8/2023).
" Orang tersebut kemungkinan terinfeksi saat berenang di danau atau kolam air tawar di Georgia," sambungnya.
Infeksi amoeba pemakan otak merupakan salah satu infeksi paling langka yang pernah terjadi. Kasusnya tercatat sejak tahun 1962 di Amerika Serikat terjadi sebanyak 157 kali.
Penyebab infeksi amoeba pemakan otak adalah amoeba Naegleria fowleri, mikroorganisme yang dapat menginfeksi manusia melalui saluran hidung, kemudian menuju otak melalui saraf di area indra penciuman.
Apabila telah menginfeksi jaringan otak, amoeba ini dapat membelah diri dan merusak lebih banyak jaringan otak yang umumnya berakibat fatal.
Gejala awal infeksi Naegleria fowleri hampir mirip dengan penyakit meningitis bakteri yang akan muncul 1-12 hari setelah penderita pertama kali terpapar amoeba. Pada umumnya mereka akan mengalami demam, nyeri kepala, mual, dan muntah.
Seiring berjalannya waktu, amoeba di dalam tubuh semakin berkembang sehingga gejala-gejala yang muncul akan semakin parah, seperti:
Gejala-gejala di atas menandakan bahwa penyakit akibat infeksi Naegleria fowleri telah berkembang dengan sangat cepat dan berpotensi menyebabkan kematian dalam waktu 1-18 hari setelah timbulnya gejala.
Naegleria fowleri atau amoeba pemakan otak biasanya berkembang biak di air tawar yang hangat atau tanah lembap.
Umumnya organisme ini menyukai panas dan berkembang paling baik pada suhu tinggi hingga 46 derajat Celsius. Sehingga, amoeba ini akan lebih aktif dan sering ditemui pada musim panas.
Sayangnya, Naegleria fowleri juga dapat ditemukan di saluran air, water heater, dan bahkan sistem air yang digunakan untuk tap water. Akan tetapi, kabar baiknya amoeba jenis ini tidak hidup di air asin.
Infeksi amoeba pemakan otak bisa terjadi ketika air yang terinfeksi masuk melalui hidung. Itu artinya, manusia tidak akan terinfeksi jika meminum air yang terkontaminasi.
Ketika sudah masuk hidung, amoeba bisa berpindah ke bagian otak. Umumnya hal ini terjadi ketika seseorang berenang, menyelam, atau melakukan aktivitas air lainnya di air yang terinfeksi.
Selain itu mencuci hidung atau menghirup air yang terkontaminasi juga bisa menjadi media penyebaran organisme ini. Dalam kasus yang sangat jarang, air yang terkontaminasi dapat berupa air keran yang dipanaskan atau air kolam renang yang tidak mengandung cukup klorin.