Sebaiknya Jangan Makan Jengkol Saat Puasa, Ini Alasannya!

Reporter : Mila
Rabu, 6 April 2022 07:57
Sebaiknya Jangan Makan Jengkol Saat Puasa, Ini Alasannya!
Mending dihindari aja deh.

Kebanyakann orang di Indonesia sangat menikmati makan jengkol. Apalagi kalau itu diolah jadi menu yang lezat. Bahkan, bulan puasa bukanlah halangan untuk berhenti makan jengkol. Tapi, mengonsumsi jengkol di bulan puasa sebaiknya dihindari sementara.

Dalam takaran yang wajar, jengkol bermanfaat untuk kesehatan. Hal itu karena jengkol punya kandungan yang sama seperti sayur pada umumnya. Tapi, kalau dikonsumsi secara berlebihan saat puasa, ia bisa menyebabkan beberapa efek samping negatif. Apa saja?

1 dari 6 halaman

Bau Mulut Kurang Sedap

Ilustrasi Bau Mulut

Saat berpuasa, tidak ada asupan makanan dan minuman yang masuk ke mulut. Hal ini bisa meningkatkan risiko bau mulut. Apalagi kalau kamu banyak mengonsumsi jengkol saat sahur atau berbuka, bau mulut pastinya lebih parah lagi.

Bau mulut muncul karena adanya kandungan djenkolic atau asam jengkolat yang terkandung pada jengkol. Senyawa itu berperan dalam menimbulkan bau setelah mengonsumsi jengkol, termasuk bau mulut dan urine.

2 dari 6 halaman

Jengkol Bersifat Diuretik

Diuretik adalah kondisi saat tubuh mengalami kenaikan laju urinasi. Efek ini bisa dirasakan kalau kamu mengonsumsi jengkol secara berlebihan. Gejala yang dialami berupa peningkatan frekuensi buang air kecil, sehingga bisa menyebabkan berkurangnya cairan dalam tubuh. Alhasil, kamu bisa dehidrasi saat puasa.

3 dari 6 halaman

Risiko Gangguan Ginjal

Ilustrasi Sakit Ginjal

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, jengkol juga punya kandungan nitrogen yang cukup tinggi, sehingga bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan masalah pada sistem perkemihan.

Hal itu karena kandungan asam jengkolat dalam jengkol bisa menyebabkan kristal jengkolat yang semakin lama bisa mengganggu saluran perkemihan (misalnya kencing batu), hingga gangguan ginjal.

4 dari 6 halaman

Keracunan Jengkol

Berlebihan mengonsumsi jengkol juga bisa membuat keracunan. Kondisi itu biasanya muncul saat 5-12 jam setelah mengonsumsi jengkol. Gejala yang dirasakan bisa berupa:

  • Nyeri perut
  • Muntah
  • Nyeri saat berkemih
  • Ada darah pada urine.

5 dari 6 halaman

Batasan Harian Mengonsumsi Jengkol

Ilustrasi Semur Jengkol

Sebenarnya, tidak ada batasan spesifik tentang konsumsi jengkol harian. Tapi, para ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi jengkol harian setidaknya satu sampai tiga buah jengkol per hari. 

Berikut beberapa yang perlu diperhatikan saat ingin mengonsumsi jengkol:

  • Hindari mengonsumsi jengkol saat perut kosong (belum makan).
  • Hindari mengonsumsi jengkol disertai dengan makanan atau minuman lain yang bersifat asam.
  • Hindari mengonsumsi jengkol secara berlebihan, terutama kalau punya gangguan ginjal.
  • Hindari mengonsumsi jengkol dalam keadaan mentah. Sebaiknya masak jengkol terlebih dulu.

Beri Komentar