© Shutterstock
Gigi palsu adalah gigi tiruan yang bisa dilepas-pasang. Melansir American Dental Association, gigi prostetik ini biasanya dibuat dari bahan plastik, akrilik, porselen, resin, atau logam yang diproduksi khusus agar sesuai dengan bentuk gusi dan gigi alami pasien.
Gigi palsu adalah salah satu cara menggantikan gigi yang tanggal atau rusak dan ompong, baik yang disebabkan oleh penyakit, benturan pada gigi, atau faktor usia.
Nah, seperti halnya dengan gigi asli, gigi palsu juga harus dirawat agar bakteri dan plak tidak menumpuk dan menimbulkan masalah kesehatan mulut, seperti bau mulut, sariawan, penyakit gusi, kerusakan gusi, dan infeksi.
Sebelum tahu cara merawat gigi palsu, kamu juga harus paham tentang jenis-jenisnya:
Penggunaan gigi palsu sebagian bisa dipertimbangkan apabila masih terdapat gigi alami dengan struktur yang kuat. Sehingga gigi alami bisa dijepit dan menahan gigi tiruan.
Sebelum pasang gigi palsu, pasien perlu berkonsultasi dulu dengan dokter bedah gigi. Dokter akan memeriksa keadaan gusi dan tulang penyokong gigi untuk menentukan rencana perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.
Kalau dokter menemukan masalah pada tulang penyokong gigi, dokter mungkin akan lebih dulu menjalankan bedah mulut. Tujuannya untuk memperbaiki masalah tersebut supaya stabilitas gigi palsu nantinya tidak terganggu.
Dalam kasus lain, pasien mungkin harus terlebih dahulu menjalani prosedur cabut gigi sebelum gigi palsu dipasang apabila kondisi gigi sudah tidak sempurna lagi. Kalau kondisi gigi dan mulut di sekitar lokasi pemasangan sudah dalam keadaan baik, pasien baru bisa menjalani prosedur pasang gigi palsu.
Berikut ini adalah beberapa tips perawatan gigi palsu yang bisa kamu terapkan:
Biasanya gigi palsu lengkap harus diganti setelah 5–7 tahun pemakaian demi kenyamanan dan kebersihan. Semoga informasi ini bermanfaat!