© Fimela.com
Lontong merupakan salah satu makanan yang banyak digemari. Ada berbagai makanan khas Indonesia yang terasa lebih nikmat jika dinikmati dengan panganan yang berasal dari beras ini.
Jika sejak dulu proses pembuatan lontong digunakan menggunakan daun pisang. Kini banyak orang yang memasak lontong menggunakan bungkus plastik. Yakin hal ini sehat?
Memasak lontong menggunakan plastik memang lebih mudah dan praktis karena hanya perlu memasukan beras ke dalam plastik dan menusuk plastik dengan garpu sketika merebusnya. Tak butuh waktu lama, lontong akan siap disajikan.
Namun, tak banyak disadari jika plastik yang digunakan saat merebus melewati titik leleh yang rendah. Hal ini dapat membuat kandungannya melelh dan tercampur dalam lontong yang akan di konsumsi.
Bahan kimia yang berasal dari lonton ini jika dikonsumsi tubuh dapat menyebabkan bahaya seperti kanker hingga gangguan kesuburan.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyarankan kita untuk tidak lagi mengonsumsi lontong yang diolah dengan plastik, apalagi jika plastik ini berjenis LDPE yang memiliki titik leleh yang rendah.
Plastik berbahan LDPE memiliki titik melunak pada suhu 83-98 derajat Celcius. Sehingga BPOM menyarankan penggunaan plastik ini hanya digunakan untuk penyimpanan atau proses pemasakan di bawah suhu itu.
Setiap jenis plastik memiliki sifat yang berbeda-beda, seperti titik leleh, kelenturan, kejernihan, ketahanan terhadap suhu.
Berdasarkan sifat tersebut, terdapat beberapa jenis plastik yang titik leleh dan titik melunak (softening point) tinggi (di atas 100°C) yaitu plastik jenis Linear Low Density Polyethylene (LLDPE), High Density Polyethylene (HDPE), Polypropylene (PP), dan Oriented Poly Propylene (OPP).
" Dengan demikian, plastik jenis tersebut relatif aman jika digunakan pada suhu tinggi (perebusan/pengukusan), termasuk untuk digunakan dalam pembuatan lontong," tulis BPOM lagi.
Jadi jangan lagi menggunakan sembarang plastik untuk memasak lontong ya guys!