© South China Morning Post
Virus Corona itu sendiri adalah keluarga besar virus yang umum pada disinyalir berasal dari hewan, termasuk unta dan kelelawar. Sebagian besar virus corona yang menyebar pada manusia, menyebabkan flu biasa, kadang juga menyebabkan penyakit ringan hingga sedang, tetapi beberapa di antaranya mampu menyebabkan penyakit parah bahkan kematian.
Ternyata, ini bukan pertama kalinya penyakit melanda Asia. Berikut ini beberapa virus yang sempat menghebohkan Asia:
Sindrom Pernapasan Akut Berat (Severe Acute Respiratory Syndrome) pertama kali muncul di Cina pada tahun 2002. Virus yang sangat menular ini dengan cepat menyebar ke 37 negara, menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan membunuh 774, dengan lebih dari 600 kematian di Cina dan Hong Kong.
Gejala SARS yaitu termasuk demam, kedinginan, dan sakit tubuh dan biasanya berkembang menjadi pneumonia.
Akibat wabah tersebut, pemerintah Cina akhirnya mulai membangun kembali sistem pengendalian penyakit menular dan memperkuat jaringan berbagi informasi, baik di dalam negeri maupun dengan badan-badan internasional seperti WHO, membangun sistem pelaporan online real-time nasional untuk penyakit menular dan keadaan darurat kesehatan masyarakat. Ironisnya, sistem pengujian yang ketat ini telah dipersalahkan untuk untuk penundaan waktu yang lama dalam gagalnya mengkonfirmasi kasus baru yaitu virus corona di Wuhan.Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus umumnya disebut sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus pertama kali muncul di Arab Saudi pada 2012 dan menyebar ke lebih dari 26 negara, dengan sekitar 2.500 kasus.
Virus ini diduga berasal dari hewan unta yang memiliki kemampuan untuk ditularkan dari manusia ke manusia.
Gejala-gejalanya termasuk demam, batuk dan sesak napas, sering menyebabkan pneumonia. Ini dianggap lebih mematikan daripada Sars dkk, dan sekitar 850 orang telah meninggal karena Mers. Wow!
H5N1, atau flu burung disebabkan oleh spesies di pasar unggas di Hong Kong pada tahun 1997 dan menginfeksi 18 orang, enam di antaranya meninggal.
Lebih dari 1,5 juta ayam disembelih di Hong Kong untuk menghentikan penyebaran virus. Gejala termasuk kondisi seperti pneumonia dan kegagalan organ multipel.
Ada tiga wabah dalam tahun berikutnya tetapi virus H5N1 belum muncul kembali di Hong Kong.
Infeksi virus yang ditularkan nyamuk atau sering kita baca demam berdarah adalah salah satu yang terburuk dalam catatan. Di Filipina, lebih dari 1.000 orang meninggal dan ada lebih dari 400.000 kasus tahun lalu, hampir dua kali lipat jumlah kasus dari tahun sebelumnya.
Ada juga wabah besar di Thailand, dengan lebih dari 100 kematian, dan kasus demam berdarah Malaysia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
Gejala demam berdarah meliputi demam, berkeringat, muntah, kejang otot dan nyeri sendi.
Flu Babi pada tahun 2009 mvirus ini membuat geger di 214 negara dan menewaskan lebih dari 18.000 orang. Di Hong Kong, 282 pasien mengalami komplikasi parah, 80 di antaranya meninggal.
Tetapi setelah mempelajari data tentang kematian pernafasan, para peneliti memperkirakan epidemi flu babi bisa menewaskan hingga 575.000 orang, sebagian besar di Asia Tenggara dan Afrika, di mana akses ke sumber daya pengobatan dan pencegahan lebih terbatas.
Inluemza, dianggap sebagai penyaklit paling mematikan dalam sejarah modern, menginfeksi sepertiga dari manusia dan membunuh antara 20 dan 50 juta orang. Penyebarannya diperburuknya yaitu saat terjadi Perang Dunia I. Wabah influenza lainnya termasuk flu Asia 1957, yang mengakibatkan sekitar 2 juta kematian, dan 1968 yang menewaskan lebih dari 1 juta orang. Sementara jenis influenza ini tidak mematikan seperti flu Spanyol, yang sangat menular, dengan gejala yang berlangsung selama empat hingga lima hari. Itu menginfeksi 15 persen populasi Hong Kong pada saat itu.