© Shutterstock.com/Akkalak Aiempradit
Selulitis adalah infeksi bakteri kulit yang sering diderita pada kulit kaki bagian bawah. Meski terdengar sepele, namun selulitis bisa jadi penyakit yang mematikan.
Umumnya, penyakit selulitis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan Streptococcus. Bakteri ini sifatnya normal dan sering kali ditemukan pada kulit.
Akan tetapi, jika akteri ini masuk dari kulit yang terbuka (luka) dan menyebar. Hasilnya akan menyebabkan pembengkakan, kemerahan, ataupun nyeri pada kulit.
Nah, untuk lebih jelasnya, langsung saja simak ulasan berikut ini yang telah dilansir dari berbagai sumber.
Selulitis biasanya terjadi pada berbagai tempat, seperti mata, wajah, kaki dan sekitar anus. Namun, yang paling sering di temui adalah pada kaki, kondisi ini disebut juga selulitis pedis.
Selain itu, faktor lain yang menjadi rentan mengalami selulitis pedis adalah jika kamu memiliki jari-jari kaki dengan kulit yang pecah-pecah, gigitan serangga atau hewan.
Sehingga penderita selulitis pedis di kaki akan menunjukkan peradangan hingga terasa nyeri. Bahkan kamu juga akan mengalami gejala lainnya seperti, demam, menggigil, mual, dan muntah.
Namun, kalau selulitis pedis tidak segera di obati, infeksi bisa menyebar ke darah (sepsis), tulang (osteomielitis), pembuluh limfe (limfangitis), hingga mengalami kematian (gangrene).
Selulitis adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, karena disebabkan adanya bakteri Staphylococcus dan Streptococcus, yang menyerang pada kulit.
Selain disebabkan oleh bakteri, infeksi kulit ini juga disebabkan oleh gigitan serangga, luka atau sayatan bedah yang menjadi infeksi.
Namun, ada beberapa faktor lainnya yang juga meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Adapun faktor selulitis adalah sebagai berikut:
- Riwayat selulitis
- Imun tubuh yang lemah
- Memiliki diabetes
- Kondisi kulit yang rentan rusak, seperti kutu air
Sehingga, untuk mediagnosis selulitis adalah dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, serta tes darah kaau infeksi diduga telah menyebar aliran darah.
Sementara, pengobatan selulitis adalah disesuaikan dengan jenis, keparahan infeksi, dan kondisi pasien secara keseluruhan.
Namun biasanya pemberian antibiotik dan mengonsumsi air putih yang cukup, menjadi pengobatan pertama bagi penderita dengan jangka waktu penggunaan selama 7–14 hari.
Selulitis adalah pentakit kulit yang disebabkan adanya infeksi bakteri. Kondisi ini sama halnya dengan tinea cruris.
Tinea cruris merupakan rasa gatal di daerah selangkangan yang disebabkan infeksi jamur. Biasanya penyakit ini sering ditemukan pada seseorang yang banyak melakukan aktivitas fisik yang banyak mengeluarkan keringat, seperti para atlet.
Hal ini disebabkan tubuh yang lembap akibat keringat, akhirnya menjadi tempat yang nyaman bagi jamur penyebab tinea cruris untuk hidup dan berkembang, dan membuat kamu merasa tidak nyaman selama beraktivitas.
Faktor risiko seseorang terkena selulitis adalah sama halnya dengan seseorang yang terkena tinea cruris, yakni memiliki imun yang lemah, dan mengidap penyakit lain seperti kutu air.
Sehingga untuk diagnosis selulitis cruris, dokter akan melakukan beberapa tes, seperti tes kultur jamur, kerokan kulit, hingga biopsi.
Untuk pengobatanmya kamu bisa melakukan mandiri tanpa perlu ke dokter, yakni cukup menggunakan krim antijamur, membersihkan kulit selangkangan dengan air hangat dan sabun.
Intinya, selulitis adalah penyakit kulit yang bisa menyerang siapa saja.