© Shutterstock
Belakangan ini, viral sebuah video yang berasal dari TikTok mengenai seorang bocah yang tertidur selama 1 tahun. Melansir dari akun Twitter @kegblgnunfaedh, yang juga sudah diberitakan oleh Liputan6.com, bocah tersebut bernama Shaka. Setelah dibawa ke dokter, ternyata Shaka mengidap sindrom putri tidur.
Seorang ibu menceritakan kisah pilu putranya yang sudah tertidur sekitar setahun. Lewat akun TikTok shaka_17, sang ibu menceritakan bahwa anaknya sudah tertidur sejak usia 8 bulan. pic.twitter.com/0m2qHsnM07
— Kegoblogan.Unfaedah (@kegblgnunfaedh) July 18, 2020
Udah kayak dongeng putri tidur gak sih?
Melansir dari Healthline, sindrom putri tidur atau sleeping beauty syndrom juga disebut dengan Kleine-Levin Syndrom (KLS).
Gangguan ini terbilang langka. Sebab, orang yang mengidap sindrom tersebut bisa menghabiskan 20 jam sehari untuk tidur. Bahkan untuk kasus bayi seperti Shaka, bisa sampai 1 tahun!
Gangguan ini bisa menyerang siapa saja, bahkan bayi seperti Shaka sekalipun. Meski demikian, remaja laki-laki mengalaminya lebih banyak, sekitar 70 persen.
Umumnya, orang dengan sindrom putri tidur punya keinginan kuat untuk tidur dan kesulitan bangun di pagi hari. Paling bangun untuk menggunakan kamar mandi dan makan, lalu kembali tidur.
Yang parah, mereka bisa tertidur sampai 20 jam, bahkan hari-hari hingga berbulan-bulan. Bahkan ada yang bertahun-tahun.
Sindrom putri tidur adalah suatu kondisi yang tidak dapat diprediksi. Kondisi bisa bisa dapat bertiba-tiba, tanpa adanya peringatan apapun.
Setelah terbangun dari tidurnya yang lama, mereka akan melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Namun, ingatan yang terjadi tentu akan sedikit karena tertidur lama.
Sampai saat ini, penyebab sindrom putri tidur masih belum diketahui. Tapi, beberapa dokter percaya ada faktor-faktor tertentu yang bisa menjadi pemicu.
Bisa jadi karena cedera di hipotalamus, bagian otak yang mengontrol tidur. Bisa karena jatuh hingga membentur kepala. Bahkan, beberapa orang dengan sindrom putri tidur bisa karena infeksi seperti flu, karena faktor gangguan autoimun.
Namun, bisa juga karena faktor genetik. Sebab, ada kasus di mana gangguan tersebut dihinggap lebih oleh satu orang dalam satu keluarga.
Wah, di antara keren sama seram sih kalau ada yang bisa tidur lama bahkan sampai berbulan-bulan gitu.